Main Article Content

Abstract

The research objective is to explain the success of organizational transformation in improving performance. A Balanced Scorecard is used to direct the achievement of organizational performance. Data is analyzed by quantitative descriptive. The results show that the effectiveness of organizational transformation begins from a learning and growth perspective that emphasizes the competence of human resources as agents of change that impact internal business processes more productively. The capacity of marketing and services is getting better so it contributes significantly to increasing revenue. Organizational transformation also brings a big change in the mindset of organizational members, from bureaucracy to entrepreneurship.


 


Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keberhasilan transformasi organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi di Balai Inseminasi Buatan Singosari. Balance Scorecard digunakan untuk mengungkap capaian kinerja organisasi. Metode analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas transformasi organisasi diawali dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang menekankan pada kompetensi sumber daya manusia sebagai agen perubahan yang berdampak pada proses bisnis internal secara lebih produktif. Kapasitas pemasaran dan layanan menjadi semakin baik sehingga berkontribusi signifikan pada peningkatan pendapatan transformasi organisasi juga membawa perubahan besar atas mindset anggota organisasi, dari birokrasi menjadi wirausaha.

Keywords

Balance Scorecard Organizational Performance Public Service Agency Transformation Organization

Article Details

References

  1. Kreitner R, Kinicki A. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat; 2014.
  2. Handoko TH. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE; 2012.
  3. Wang D, Wang Y, Yang J, Huang Z, Cui R. Managerial Cognitive Bias, Business Transformation, and Firm Performance: Evidence From China. SAGE Open 2021;11. https://doi.org/10.1177/2158244021999156.
  4. McKeown I, Philip G. Business transformation, information technology and competitive strategies: Learning to fly. Int J Inf Manage 2003;23:3–24. https://doi.org/10.1016/S0268-4012(02)00065-8.
  5. Chrishartoyo, Khairana A, Rahayu S, Zutilisna D. Analisis Kinerja Keuangan Dan Non Keuangan Rumah Sakit Sebelum Dan Sesudah Badan Layanan Umum Daerah (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2004 –2015). J Ekon Dan Perbank2017;2:25–35.https://doi.org/10.36587/probank.v2i2.182
  6. Sumarajaya IW, Kembar M, Budhi S,Yasa INM. Government Policies in Regional Finance and Asset Management in Regional Autonomy Implementation in the Province of Bali, Indonesia. Int J Econ Bus Manag Res 2020;4:159–74.
  7. Julia T, Sianturi AM. Pengaruh Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) Terhadap Kinerja Finansial, Kinerja Non Finansial Dan Mutu Layanan Pendidikan (Studi Kasus Pada: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). J Akunt 2016;3:1–17. https://doi.org/10.30656/jak.v3i1.201
  8. Hakim L, Sugiyanto E. Manajemen Perubahan Organisasi Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Perusahaan di Industri Batik Laweyan Surakarta. Benefit J Manaj Dan Bisnis 2018;3:49. https://doi.org/10.23917/benefit.v3i1.6562.
  9. Moonti RM. Regional Autonomy in Realizing Good Governance. Subst Justice Int J Law 2019;2:43. https://doi.org/10.33096/substantivejustice.v2i1.31.
  10. Subagja. Pengaruh Kompetensi Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor. J Sos Hum 2019;10:67–74.