Main Article Content

Abstract

The purpose of this research is to explore accountability practice in a franchise schoolin Malang, which critically analyzed based on Habermas Critical Theory. The primary data was collected by interviewing the owner of the franchise and through direct observation towards the school activities. The result shows that market accountability was established in the form of social media and mass media documentations. In particular to this school, the market accountability described as a mechanism to reach parents satisfaction and to attract new students and new investors, which seem to be dominant motivation in practice. It was contrary to the initial mission which stated that the school should be run based on social interest. At last, this paper is expected to enrich the study about accountability.


Abstrak


Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali praktik akuntabilitas yang diterapkan pada suatu sekolah Waralaba di Malang, yang telah ditelaah secara kritis berdasarkan Teori Kritis Habermas. Data primer dikumpulkan melalui wawancara pada pemilik franchise dan observasi langsung terhadap kegiatan sekolah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya akuntabilitas pasar dalam bentuk dokumentasi di media sosial dan media masa. Khusus pada sekolah ini, akuntabilitas pasar diterjemahkan sebagai mekanisme untuk mendapatkan kepercayaan orang tua dan untuk memperoleh siswa dan investor baru, yang tampak dominan dalam praktik sekolah waralaba yang menjadi objek penelitian. Hal ini menjadi kurang sejalan dengan misi awal yang menyatakan bahwa sekolah seharusnya dikelola berdasarkan misi sosial. Pada akhirnya, artikel ini diharapkan mampu memperkaya studi tentang akuntabilitas.

Keywords

Market accountability Franchise school Habermas theory

Article Details

References

  1. Afdal. (2012). Pengaruh Penalaran Moral dan Sikap
  2. Lingkungan terhadap Akuntabilias Lingkungan,
  3. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin.
  4. Allen, J. (2007). Sociology of Education Possibilities
  5. and Practices, Thomson, Australia.
  6. Anthony, R. N., and V. Govindarajan. (2005). Management
  7. Control System, Jakarta: Salemba Empat.
  8. Bartens, K. (2007). Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
  9. Utama.
  10. Bogdan, R., and S. J. Taylor. (1992). Pengantar
  11. Metoda Penelitian Kualitatif. Penterjemah:
  12. Arif Furchan, Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
  13. Booth. P. (1993). Accounting in Churches: a Research
  14. Framework and Agenda. Accounting, Auditing,
  15. and Accountability Journal. (6): 4, pp. 37-67.
  16. Burke, P. (2001). Sejarah dan Teori Sosial, Alih Bahasa:
  17. M. Zed & Zulfahmi, Jakarta: Yayasan
  18. Obor Indonesia.
  19. Collins, S. M. H. (2004). Dictionary of Accounting,
  20. third edition, London: Bloomsbury.
  21. Creswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research
  22. Design, SAGE Publication.
  23. Denzin. N. K. and Y.S. Lincoln. (1994). Handbook of
  24. Qualitative Research. Sage Publications. Thousand
  25. Oaks.
  26. Dillard, F. J. (1991). Accounting as a Critical Social
  27. Science, Accounting, Auditing dan Accountability
  28. Journal, (4): 1, pp. 8-28.
  29. Dixon, R., J. Ritchie, and J. Siwale (2006) Microfinance:
  30. Accountability From the Grassroots.
  31. Accounting, Auditing, and Accountability Journal.
  32. (19): 3, pp. 405-427.
  33. Fealy, G. and S. White. (2012). Ustadz Seleb: Bisnis
  34. Moral & Fatwa Online, Jakarta: Komunitas
  35. Bambu.
  36. Fikri, A., M. Sudarma., E. G. Sukoharsono., B.
  37. Purnomosidhi., I. Triyuwono. (2010). Studi Fenomenologi
  38. Akuntabilitas Non Govermental
  39. Organization, Simposium Nasional Akuntansi
  40. XIII Purwokerto.
  41. Hardiman, B. F. (2008). Kritik Ideologi, Yogyakarta:
  42. Penerbit Kanisius.
  43. Hariyani and Serfianto, (2011). Membangun Gurita
  44. Bisnis Franchise, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
  45. Kotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran. edisi ke
  46. sebelas, Terjemahan Kusmayadi dan Sugiarto
  47. E. Jakarta: Gramedia.
  48. Kovach, H., C. Neligan, and S. Burali. (2003). Power
  49. Without Accountability? The Global Accountability
  50. Report 1, London: One World Trust,
  51. available at: www.oneworldtrust.org/htmlGAP/
  52. report.
  53. Lehman, G. (1999). Disclosing New Worlds: A Role
  54. for Social and Environmental Accounting and
  55. Auditing. Accounting, Organizations, and Society,
  56. Vol. 24 No. 3, pp. 217-42.
  57. ----------------. (2005). A Critical Perspective on the
  58. Harmonisation of Accounting In A Globalising
  59. World, Critical Perspectives on Accounting.
  60. Vol. 16, pp. 975-92.
  61. McMillan, K., P. (2004). Trust and the Virtues: a
  62. Solution to The Accounting Scandals, Critical
  63. Perspectives on Accounting, 15: 943-953.
  64. Nixon, D. (2000). Extending Child Development from
  65. Five to Twelve Years, Australia: Cengage
  66. Learning.
  67. Outhwaite, William. (1988). Habermas: Key Contemporary
  68. Thinkers 2nd Edition (2009). p6. ISBN
  69. -0-7456-4328-1.
  70. Prasetyo, E. (2009). Pendidikan dan Restorasi Kaum
  71. Jutawan, Global Justice Update, Tahun ke-7/
  72. Edisi Khusus.
  73. Randa. F. (2011). Rekonstruksi Konsep Akuntabilitas
  74. Organisasi Gereja (Studi Etnografi Kritis Inkulturatif
  75. pada Gereja Katolik di Tana Toraja),
  76. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
  77. Silvia, J. dan M. Ansar. (2011). Akuntabilitas dalam
  78. Perspektif Gereja Protestan (Studi Fenomenologis
  79. pada Gereja Protestan Indonesia Donggala
  80. Jemaat Manunggal Palu), Simposium Nasional
  81. Akuntansi XIV Aceh.
  82. Simanjuntak, D. A dan Y. Januarsi. (2011). Akuntabilitas
  83. dan Pengelolaan Keuangan di Masjid,
  84. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
  85. Soedijarto, (2003). Rekonstruksi Kurikulum untuk Menunjang
  86. Berfungsinya Lembaga Pendidikan sebagai
  87. Pusat Pembudayaan Kemampuan, Nilai,
  88. Sikap, Jakarta: Transformasi UNJ.
  89. Stiglitz, J. (2002). Globalization and Its Discontents,
  90. Penguin Books, Great Britain.
  91. Tempo. (2012). Liputan Khusus: Kelas Konsumen Baru,
  92. Tempo, Februari 2012, 34-55.
  93. Triyuwono, Iwan. (2012). Perspektif, Methodology,
  94. dan Theory Akuntansi Syariah, Jakarta: Rajawali
  95. Pers.
  96. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
  97. BAB XII tentang Pendidikan dan
  98. Kebudayaan.
  99. Wahid, A. (2006). Islamku, Islam Anda, Islam Kita,
  100. The Wahid Institute, Jakarta.
  101. Weston, J. F., and T. E. Copeland. (1997). Manajemen
  102. Keuangan, Penterjemah: Y. Lamarto, Jakarta:
  103. Erlangga.