PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT MENGGUNAKAN KOMBINASI PROSES AERATED FIXED FILM BIOFILTER (AF2B) DAN ADSORPSI GRANULAR
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v9i1.521Keywords:
Adsorpsi, AF2B, BOD, COD, Limbah rumput lautAbstract
Limbah yang digunakan pada penelitian ini diambil dari industri pengolahan rumput laut yang mengolah rumput laut menjadi produk ATCC (Alcali Treated Cottonii Chips), dimana dalam proses produksinya menghasilkan limbah cair yang yang berasal dari proses pemasakan dan pencucian. Upaya yang dilakukan dalam pengolahan air limbah di industri tersebut dengan mengolahnya dalam suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menggunakan sistem pengolahan secara biologi (lumpur aktif) yang diikuti dengan proses adsorpsi. Namun, sistem pengolahan tersebut masih belum efektif dalam menurunkan konsentrasi bahan pencemar. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh beban organik pada proses AF2B dan laju alir pada kolom adsorpsi terhadap penurunan konsentrasi BOD, COD, kekeruhan, dan pH. Penelitian dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah dari industri pengolahan rumput laut ke dalam reaktor AF2B yang berisi bakteri sehingga terjadi proses degradasi bahan-bahan pencemar dalam air limbah, kemudian dilanjutkan dengan mengalirkan effluent dari AF2B ke dalam kolom adsorpsi yang berisi karbon aktif berbentuk granular. Dengan mengukur BOD, COD, TSS dan pH sebelum dan sesudah proses dari reaktor AF2B maupun kolom adsorpsi maka dapat diketahui besarnya penurunan konsentrasi BOD, COD, kekeruhan dan pH. Percobaan dilakukan dengan menggunakan variable bebas beban organik sebesar 7300 mg/jam, dan 8000 mg/jam, serta laju alir sebesar 3,3 liter/menit dan 3 liter/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada beban organik 8000 mg/jam dan laju alir umpan pada kolom adsorpsi sebesar 3 L/menit dapat menurunkan konsentrasi bahan pencemara secara keseluruhan masing - masing sebesar: BOD (87,04%), COD (88.97%), kekeruhan (96,55%).
References
N. M. Ariani dan H. B. Cahyono, “Pemanfaatan Limbah Alkali Industri Rumput Laut Dan Limbah,” Journal Ind. Res., vol. 9, hal. 39–48, 2015.
Z. Ewita, “Instalasi Pengolahan Air Limbah Dengan Sistem Biofilter Anaerob Aerob Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kementerian,” Buku Seri Sanitasi Lingkungan Pedoman Teknis. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2011. hal. 1–93.
S. Dey dan S. Mukherjee, “Kinetic Studies for an Aerobic Packed Bed Biofilm Reactor for Treatment of Organic Wastewater with and without Phenol,” J. Water Resour. Prot., vol. 02, no. 08, hal. 731–738, 2010.
L. I. Utami, K. N. Wahyusi, Y. K. Utari, and K. Wafiyah, “Pengolahan Limbah Cair Rumput Laut Secara Biologi Aerob Proses Batch,” J. Tek. Kim., vol. 13, no. 2, hal. 39– 43, 2019.
V. K. S. Paniklan, "Pengolahan Air Limbah Industri Pengolahan Rumput Laut Menggunakan Proses Aerated Fixed Film Biofilter (AF2B)", Tugas Akhir, Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Malang, 2021.
S. D. Ardiansyah, “Tinggal Dalam Pengolahan Air Limbah Rumput Laut Menggunakan AF2B,” Tugas Akhir, Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Malang, 2021. [7] H. Indah, “Pengolahan Air Limbah Industri Pengolahan Rumput Laut Menggunakan Nano Adsorben Tersuspensi,” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 514–521, 2021.
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” Angewandte Chemie International Edition, vol. 13, hal. 15– 38, 2014.
A. Sarasdewi, N. Semadi Antara, dan A. S. Wiranatha, “Pengaruh Laju Aliran Terhadap Penurunan Cemaran Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Sistem Biofilter,” J. Rekayasa Dan Manaj. Agroindustri, vol. 3, no. 2, hal. 17–29, 2015.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.