PENGARUH SUHU SPRAY DRYING DAN PENAMBAHAN MALTODEXTRIN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (IC50) PADA BAYAM HIJAU (AMARANTHUS HYBRIDUS L.)
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.52Keywords:
antioksidan, bayam hijau (Amaranthus hybridus L.), maltodextrin, spray dryingAbstract
Berdasarkan riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang UKM) tahun 2014 menyatakan bahwa 97,7 persen anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Hal tersebut menjadi penyebab rentannya terhadap penyakit. Salah satu pemicu utama penyakit adalah radikal bebas. Substansi penting yang dapat mengurangi dampak negatif dari serangan radikal bebas adalah antioksidan. Bayam hijau (Amaranthus hybridus L.) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Tetapi anak-anak cenderung kurang menyukai bentuk dan rasa pada sayur sehingga diciptakan inovasi serbuk bayam hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pengering dan konsentrasi maltodextrin terhadap aktivitas antioksidan (IC50) bayam hijau setelah melewati proses spray drying. Bayam hijau diolah menjadi jus bayam hijau dengan perbandingan bayam dan air 1:1 (b/v). Penambahan maltodextrin sebanyak 8%; 10%; dan 12% (b/v) pada jus bayam hijau, kemudian dikeringkan dengan spray dryer dengan suhu pengering 120°C; 150°C; dan 180°C. Dilakukan analisis terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrilhydrazyl) yang diukur menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada λmaks 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan semakin tinggi dengan bertambahnya konsentrasi maltodextrin dan semakin rendah dengan bertambahnya suhu pengering. Nilai IC50 terbaik diperoleh pada konsentrasi maltodextrin 8% dan suhu 120°C yaitu 27,44 ppm dan tergolong sangat kuat.
References
Pusat penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, 2014, Konsumsi Sayur dan Buah pada Anak-anak, [Online], (https://www.litbang.kemkes.go.id, 2 Januari 2019).
Hamid, et all., 2010, Antioxidants: Its medicinal and pharmacological Applications. African Journal of Pure and Applied Chemistry, Vol. 4, No. 8, 142-151.
Nurliyana, R., Syed, Z.I., Mustapha, S.K., Aisyah, M.R., and Kamarul, R.K., 2010, Antioxidant study of pulp and peel dragon fruits: a comperative study, Int., Food Res., J, Vol. 17, 365-375.
Yenita, Amin, dan Jose, 2013, Analisis Kadar Residu Pestisida Organofosfat Dan Antioksidan Pada Bayam (Amaranthus sp) Diperkebunan Kartama Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol .6
Kusuma, I Gusti Ngurah Sujana., Putra, I Nengah Kencana., dan Damayanti, Luh Putu Trisna, 2019, Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Herbal Kulit Kakao (Theobroma cacao L.), Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, Vol. 8, No.1, 85-93.
Amarowicz, Naczk, Shahidi., 2000, Antioxidant activity of crude tannins of canola and rapeseed hulls, Journal of the American Oil Chemists' Society, 77, 957.
Georgetti, S.R., Casagrande, R., Souza, C.R.F., Oliveira, W.P., and Fonseca, M.J.V., 2007, Spray drying of the soybean extract: effects on chemical properties and antioxidant activity, LWT-Food Science and Technology, Vol. 41, No. 8, 1521–1527.
Tuyen, C., Kha, M.H., Nguyen, Paul, D., and Roach, 2010, Effect of spray drying conditions on the physicochemical and antioxidant properties of the gac (Momordica cochichinensis) fruit aril powder, Journal of Food Engineering, Vol. 98, No. 3, 385–392.
Oktaviana, D., 2012, Kombinasi Maltodekstrin dan Suhu Pemanasan Terhadap Kualitas Minuman Serbuk Instan Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi Linn.), Skripsi, UAJY, Yogyakarta.
Badarinath, A., Rao, K., Chetty, CS., Ramkanth, S rajan, T., and Gnanaprakash, K., 2010, A Review on In –Vitro Antioxidant Methods: Comparisons, Correlations, and Consideraions, International Journal of PharmTech Research, 1276-1285.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.