PENGARUH RASIO STARTER TERHADAP SUBSTRAT DALAM PRODUKSI BIOGAS
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.14Keywords:
biogas, kotoran sapi, limbah cair tahu, reaktor UASBAbstract
Limbah cair tahu merupakan limbah yang memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi. Jika langsung dibuang tanpa pengolahan limbah terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dengan pemanfaatan limbah cair tahu sebagai bahan baku produksi biogas untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Produksi biogas dari limbah cair tahu di proses secara fermentasi selama 25 hari dengan bantuan bakteri metanogenik yang berasal dari kotoran sapi menggunakan reaktor UASB dengan kapasitas ± 20 liter. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio volume starter kotoran sapi dengan volume limbah cair tahu terhadap produksi biogas yang dihasilkan. Rasio tersebut berdasarkan perbandingan volume dengan variasi 2:10, 4:10 dan 6:10. Selanjutnya campuran tersebut dimasukkan ke dalam reaktor. Hasil karakteritik limbah cair tahu menggunakan metode botol winkle menunjukkan kandungan BOD sebesar 2.905,2 mg/l. Pengamatan terhadap produksi biogas dilakukan dengan melihat volume biogas setiap 5 hari serta melihat kandungan gas metana (CH4) menggunakan multi gas monitor AS8900. Kondisi operasi terbaik diperoleh pada rasio volume starter kotoran sapi dengan volume limbah cair tahu 4:10 (R2) dengan volume biogas yang dihasilkan sebesar 666 ml. Volume gas metana yang terbaik diperoleh dari rasio 6:10 (R3) dengan volume sebesar 0,7 ml.
References
Sadzali, I., 2010, Potensi Limbah Tahu Sebagai Biogas, Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi, Vol. 1, Desember, 64-66.
Yanti, V.H., Darmawati, D., Mariani, N., L., 2016., Efektivitas Penambahan Kotoran Sapi pada Limbah Cair Tahu sebagai Bahan Baku Pembuatan Biogas Untuk Pengembangan Handout pada Konsep Bioteknologi Kelas XII SMA, Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2.
Husni, H., Esmiralda, 2010, Uji Toksisitas Akut Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio Lin), Document Repository Universitas Andalas, 1.
Dhahiyat, Y., 1990, Kandungan Limbah Cair Pabrik Tahu dan Pengolahannya dengan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms), Tesis, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kaswinarni, F., 2007, Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Herlambang, A., 2002, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu-Tempe, Cetakan Pertama, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta Pusat.
Subekti, S., 2011, Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik, ke-2, 61- 62.
Yuwono, C.W., Soehartanto, T., 2013, Perancangan Sistem Pengaduk pada Bioreaktor Batch Untuk Meningkatkan Produksi Biogas, Jurnal Teknik POMITS, Vol. 2, No.1, 144- 146.
Utami, A.R.I., Triwikantoro., Melania S,M., 2013, Analisis Peran Limbah Cair Tahu dalam Produksi Biogas, Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS, 1.
Rahim, I. R., Harianto, T., Khaira, S. J., 2017, Efektivitas Pemanfaatan Biogas Serbuk Gergaji dan Limbah Ternak sebagai Sumber Energi Alternatif, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Hasanuddin, 5.
Manurung, R., 2004, Proses Anaerobik sebagai Alternatif Untuk Mengolah Limbah Sawit, e-USU Repository, 7.
Setiawan, A. I., 2004, Memanfaatkan Kotoran Ternak, Penebar Swadaya, Jakarta. [13] Price, Cheremisinoff, 1981, Encyclopedia of Chemical Processing and Design. Vol.1. New York.
Wati, D. A. T., Sugito, 2013, Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Pabrik Tahu dengan Tinja Sapi, Jurnal Teknik WAKTU, Vol. 11, No.2, 60.
Uli, W., Ulrich, S., Nicolai, H., 1989, Biogas Plants in Animal Husbandry, GTZ, Germany.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.