ANALISIS DAYA SERAP LUMPUR LAPINDO TERHADAP LOGAM KROM DENGAN MENGGUNAKAN AAS
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.46Keywords:
logam krom, lumpur lapindo, adsorben, spektofotometer serapan atom (AAS)Abstract
Salah satu industri yang berkembang di Indonesia adalah industri elektroplating, akan tetapi elektroplating menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Krom merupakan salah satu logam berat yang terdapat pada limbah cair dari hasil elektroplating. Kromium dapat menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung, serta memiliki resiko tinggi sebagai penyebab kanker paru-aru. Kadar maksimum krom dalam limbah industri yang diperbolehkan adalah 0,25 mg/l. Oleh sebab itu, maka diperlukan sebuah usaha untuk mengurangi kadar krom dalam limbah hasil industri. Salah satu metode yang digunakan dalam mengurangi kadar limbah cair adalah dengan proses penyerapan dengan memanfaatkan lumpur lapindo sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya serap lumpur lapindo yang telah diaktivasi terhadap kadar logam krom. Aktivasi lumpur lapindo dilakukan secara kimia dengan menggunakan HCl dan NaOH dilanjutkan dengan aktivasi secara fisika dengan pemanasan pada suhu 800oC. Lumpur hasil aktivasi diuji dengan dengan variasi variabel jumlah massa (50, 75, 100, 125, dan 150 gram) dan waktu pengadukan adsorben (30, 90, 150 menit). Kadar logam hasil proses adsorpsi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS). Hasil terbaik ditunjukkan oleh sampel 1 (berat adsorben 50 gram dengan lama pengadukan 30 menit) yang mampu menurunkan kadar krom dari menjadi 0.56 ppm (daya serap 97%).
References
Nofitasari, R. dan Samudro, G. (2009) “Pengolahan Limbah Cair Elektroplating dengan Metode Elektrokoagulasi,” hal. 96–106.
Mohammad, I. dan Ita, U. (2011) “Penurunan Kadar Logam Krom dalam LimbahElektroplating Menggunakan Biomassa Bulu Ayam dengan Ektivasi Natrium Sulfida (Na2S) 0,1N,” in Prosiding Skripsi Semester Genap 2010/2011 ITS.
Hendro, M. dan Ratih, K. (2009) “Pemisahan Kromium dan Nikel dari Limbah Cair Elektroplating dengan Proses Ultrafiltrasi,” hal. 1–7.
Nurhasni, Salimin, Z. dan Nurifitriyani, I. (2013) “Pengolahan Limbah Industri Elektroplating Dengan Proses Koagulasi Flokulasi,” Indonesia. Telp. Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif BATAN, 3(2021), hal. 41–4762.
Arista, F., Budiono, A. dan Risanti, D. D. (2011) “Pembuatan dan karakterisasi adsorben dari lumpur lapindo untuk pemurnian ethanol,” hal. 1–6.
Natalina, N. dan Firdaus, H. (2018) “Penurunan Kadar Kromium Heksavalen (Cr6+) Dalam Limbah Batik Menggunakan Limbah Udang (Kitosan),” Teknik. doi: 10.14710/teknik.v38i2.13403.
Agustina, T. E. et al. (2018) “Pengolahan Limbah Logam Berat Kromium Hexavalen Menggunakan Reagen Fenton dan Adsorben Keramik Zeolit Treatment of Wastewater Containing Hexavalent Chromium Using Fenton Reagent and Zeolite Ceramic Adsorbent,” 13(1), hal. 60–69.
Fadli, A. F., Tjahjanto, R. T. dan Darjito (2013) “Ekstraksi Silika dalam Lumpur Lapindo Menggunakan Metode Kontinyu,” Kimia Student Journal, 1(2), hal. 182–187.
Agustina, T. E. et al. (2018) “Pengolahan Limbah Logam Berat Kromium Hexavalen Menggunakan Reagen Fenton dan Adsorben Keramik Zeolit Treatment of Wastewater Containing Hexavalent Chromium Using Fenton Reagent and Zeolite Ceramic Adsorbent,” 13(1), hal. 60–69.
Juniawan, A., Rumhayati, B. dan Ismuyanto, B. (2013) “Karakteristik Lumpur Lapindo Dan Fluktuasi Logam Berat Pb Dan Cu Sungai Porong Dan Aloo,” jurnal Sains dan Terapan Kimia.
Lestari, S. (2010) “Pengaruh Berat dan Waktu Kontak untuk Adsorpsi Timbal ( Ii ) oleh Adsorben dari Kulit Batang Jambu Biji (Psidium Guajava L.) The Influence of Weight and Contact Time to Adsorb Lead ( Ii ) by Adsorbent from Bark of Guava (Psidium guajava L .),” 8(November), hal. 7–10.
Irawan-, C., Dahlan-, B. dan Retno-, N. (1990) “Pengaruh Massa Adsorben , Lama Kontak Dan Aktivasi Adsorben Menggunakan HCl Terhadap Efektivitas Penurunan Logam Berat ( Fe ) Dengan Menggunakan Abu Layang Sebagai Adsorben,” 3(2)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.