PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN STARTER TERHADAP PRODUKSI BIOGAS

Authors

  • Dini A. F. Zakiyyah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Diana S. Hafsah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.22

Keywords:

biogas, kotoran sapi, reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), rasio C/N

Abstract

Ketersediaan bahan bakar fosil saat ini semakin menipis, sedangkan kebutuhannya terus meningkat. Salah satu  sumber energi alternatif yang potensial adalah biogas. Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari  proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob. Bahan organik yang digunakan berasal dari  limbah cair tahu sedangkan bakteri anaerob berasal dari kotoran sapi. Limbah cair tahu dicampur dengan  kotoran sapi yang memiliki variasi waktu pengambilan setelah keluar dari lubang keluaran sapi yaitu setelah 1  hari, 7 hari, dan 14 hari. Limbah cair tahu dan kotoran sapi difermentasi selama 25 hari dalam reaktor UASB  dengan kapasitas 20 L. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari pengaruh waktu pengambilan starter  terhadap produksi biogas yang dihasilkan. Hasil biogas yang maksimal diperoleh dari kotoran sapi dengan  waktu pengambilan 1 hari dengan volume yang dihasilkan yaitu sebesar 1057 ml.

References

Aryadi, M.N., Kurnani. Tb. B. A., Joni I. M., Harlia. E., 2016, Evaluasi Pertumbuhan Isolat Bakteri Asal Feses Sapi Potong dan Produksi Gas Metana Pada Batubara Lignit, 3.

Bitton, G. 1999. Wastewater Microbiology. 2nd ed. Wiley Liss Inc. New York.

Haryati, T. 2006. Biogas: Limbah Peternakan Yang Menjadi Sumber Energi Alternatif. Wartazoa 16(3): 160-169.

Kaswinarni, Fibria., 2007, Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat dan Cair Industri Tahu, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro: Semarang, 18.

Price dan Cheremisinoff, 1981, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, Vol.1. New York.

Rahim, I R., Harianto T., Jufri K S., 2017, Efektivitas Pemanfaatan Biogas Serbuk Gergaji Dan Limbah Ternak Sebagai Sumber Energi Alternatif, Universitas Hasanudin, Gowa, 5.

Sadzali, I., 2010, Potensi Limbah Tahu Sebagai Biogas, Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi, Volume 1, 66.

Sally, Budianto Y.P., Hakim M.W.K., Kiyat W E., 2019, Potensi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas Untuk Skala Industri Rumah Tangga di Provinsi Banten, Departemen, Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Ilmu Hayati, Universitas Surya.,

Saputra. 2010. Produksi Biogas dari Campuran Feses Sapi dan Ampas Tebu (Bagasse) dengan Rasio C/N yang Berbeda. Buletin Peternakan Vol. 34(2): 114-122.

Setiawan, AI. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.

Subekti, S., 2011, Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas Sebagai Bahan Bakar Alternatif,61-62.

Utami, A. R. I., Triwikantoro, T., Muntini, M. S., 2013, Analisis Peran Limbah Cair Tahu dalam Produksi Biogas, Vol. 10, 4.

Wagiman, 2007, Identifikasi Potensi Produksi Biogas dari Limbah Cair Tahu dengan Reaktor Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), Bioteknologi, 41-45.

Downloads

Published

2019-08-31

How to Cite

Zakiyyah, D. A. F. ., Hafsah, D. S. ., & Prayitno, P. (2019). PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN STARTER TERHADAP PRODUKSI BIOGAS. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 5(2), 47–51. https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.22

Issue

Section

Articles