PENGARUH KONSENTRASI UMPAN TERHADAP PERSENTASE PENURUNAN KONSENTRASI BAHAN PENCEMAR AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA MENGGUNAKAN PROSES ANAEROBIC FIXED FILM BIOFILTER (AF2B)
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v6i2.118Keywords:
limbah, industri tepung tapioka, anaerobic fixed film biofilter, BODAbstract
Limbah cair industri tepung tapioka berasal dari proses pencucian bahan baku serta pengendapan pati, dimana limbah cair ini masih banyak mengandung bahan-bahan organik yang cukup tinggi sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan perairan (sungai) yang berupa bau busuk, warna hitam, dan kematian ikan dan menurunnya kualitas air sungai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BOD umpan terhadap penurunan konsentrasi BOD, COD, dan TSS dalam air limbah industri tepung tapioka menggunakan proses anaerobic fixed film biofilter yang bekerja secara kontinyu. Media biofilter yang digunakan adalah media sarang tawon. Variabel yang digunakan pada percobaan ini adalah konsentrasi BOD umpan sebesar 813,089 mg/l, dan 2439,1056 mg/L serta waktu tinggal 2 hari. Parameter yang diuji dalam penelitian ini antara lain: BOD, COD, dan TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi BOD umpan sebesar 813,089 mg/l terjadi penurunan maksimal konsentrasi BOD, COD dan TSS masing – masing sebesar 90%, 17%, dan 75%.
References
Prayitno, H.T., 2008, Pemisahan Padatan Tersuspensi Limbah Cair Tapioka dengan Teknologi Membran sebagai Upaya Pemanfaatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Tesis, Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Hariono, D., Wirosoedarmo, R., dan Susanawati, L. D., 2012, Efektivitas Penurunan Konsentrasi Limbah Cair Industri Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor, Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Vol. 2, No. 2, 11–16.
Ikhlas, N., Sumiyati, S., dan Sutrisno, E., 2014, Penurunan COD Limbah Cair Tapioka Dengan Teknologi Biofilm Menggunakan Media Biofilter Susunan Honeycomb Potongan Bambu Dan Penambahan Effective Microorganism (EM-4), Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 3, No. 4, 1–12.
Wintolo, M., dan Isdiyanto, R., 2011, Prospek Pemanfaatan Biogas dari Pengolahan Air Limbah, Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, Vol. 10, No. 2, 103–112. [5] Wichern, M., Gehring, T., dan Lübken, M., 2018, Modeling of Biological Systems in Wastewater Treatment. In book: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences, Elsevier Inc. Bochum, Germany.
Prayitno, P., Saroso, H., Rulianah, S., dan Prastika, M., 2017, The Influence of Starter Volume and Air Flowrate in Hospital Waste Water Treatment Using Aerobic Fixed Film Biofilter Batch (Af2B) Reactor, Jurnal Bahan Alam Terbarukan, Vol. 6, No. 1, 6–13.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2009, Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Pengolahan Tapioka.
Said, N.I., 2007, Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses Lumpur Aktif, Jurnal Air Indonesia, Vol. 3, No. 2, 160–174,
Verstraete, W., dan Vandevivere, P., 1997, Broader And Newer Applications Of Anaerobic Digestion, In: Proceeding of the 8th International Conference On Anaerobic Digestion, Vol. 1, 67–74, Sendai, Japan.
Marwah, N., 2020, Studi Penurunan COD dan TSS pada Limbah Cair Tapioka Menggunakan Biofilter Anaerob-Aerob Media Bioring, Universitas Sumatera Utara. [11] Said, N.I., 2014, Penurunan Kadar Zat Organik Dalam Air Sungai dengan Biofilter Tercelup Struktur Sarang Tawon, Jurnal Air Indonesia, Vol. 7, No. 1, 21-31. [12] Aslan, S., and Sekerdağ, N., 2008, The Performance of UASB Reactors Treating High Strength Wastewaters, Journal of Environmental Health, Vol. 70, No. 6, 32-55.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.