PENGARUH JUMLAH PELARUT TERHADAP YIELD DALAM PEMBUATAN HAND SANITIZER KELOR (MORINGE OLEIFERA)
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.252Keywords:
Hand Sanitizer, Daun Kelor, Jumlah PelarutAbstract
Hand Sanitizer merupakan antiseptik yang efisien karena kemasannya yang praktis. Selain itu, hand sanitizer juga efektif membunuh kuman karena mengandung senyawa alkohol dengan konsentrasi ± 60% - 80%. Namun, penggunaan alkohol pada hand sanitizer yang kita gunakan terus menerus dapat menyebabkan iritasi, kering, dan rasa terbakar pada kulit. Dalam hal ini penggunaan alkohol sebagai antiseptik dapat dikurangi dengan dikombinasikan bahan alami. Bahan alami yang digunakan harus memiliki sifat antibakteri salah satunya adalah tanaman kelor yang banyak kita temui. Daun kelor mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid sebagai antibakteri bekerja dengan cara menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah pelarut yaitu air terhadap % yield hand sanitizer kelor yang dihasilkan. Proses pembuatan hand sanitizer kelor diawali dengan pembuatan ekstrak kelor dengan metode infusa kemudian ekstrak kelor ditambahkan bahan lainnya seperti etanol 96%, carbopol 940, gliserin, metil paraben, dan TEA. Variabel untuk jumlah pelarut terdiri dari 100 ml, 150 ml, 200 ml, dan 250 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pelarut berpengaruh sangat nyata terhadap % yield yang didapat. Jumlah pelarut 250 ml pada suhu 70°C adalah yang terbaik karena menghasilkan nilai % yield tertinggi yaitu 75% dan yang terendah adalah jumlah pelarut 100 ml pada suhu 90°C yaitu 42%.
References
Asngad, A., Bagas, R. A., dan Nopitasari., 2018, Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya, Jurnal Bioeksperimen, Vol. 4 No. 2, Bulan September, 61-70.
Widowati, I., Efiyati, Siti., dan Wahyuningtyas, S., 2014, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringe oleifera) Terhadap Bakteri Pembusuk Ikan Segar, Pelita, Vol. IX, No. 1, Bulan April, 146-157.
Auliya, D., Saptadi, D., dan Kuswanti., 2018, Eksplorasi Tanaman Kelor (Moringe oleifera lam.) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 6 No. 11, Bulan November, 2874-2882.
Manik, D. F., Hertiani, T., dan Anshory, H., 2014, Analisis Korelasi Antara Kadar Falvonoid dengan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi - Fraksi Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Staphylococcus aureus, Vol. 6 No. 2, Bulan Januari, 1-11. [5] Gunawan, D., 2011, Infusa, Bulan Juli, 1-1.
Valent, F. A., Parwata, I. M. O. A., dan Rita, W. S., 2017, Potensi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Penurunan Kadar Histamin Pada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), Jurnal Media Sains, Vol. 1 No. 2, Bulan September, 57-62
Dewi, C. N. K., Anggraini, H., dan Nuroini, F., 2018, Perbedaan Kadar Bilirubin Total Plasma EDTA Pengenceran NaCl 0,9% dan Aquadest Steril, Bulan September, 2-4. [8] P, A. P. J., S, D. J. D. H., dan Masruroh., 2020, Pengaruh Konsentrasi dan Viskositas Laruan Polistiren Terhadap Morfologi Permukaan dan Ketebalan Lapisan ZnPc Pada Permukaan, Bulan Oktober.
Noviyanty, A., Salingkat, C. A., dan Syamsiar., 2019, Pengaruh Rasio Pelarut Terhadap Ekstraksi dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), Vol. 5 No. 3, Bulan Desember, 280-289.
Nugraha, F. Y., dan Chalim, A., 2019, Peningkatan Yield Pada Proses Leaching Jahe Dengan Pelarut Etanol, Distilat Jurnal Teknologi Seprasi, Vol. 5, No. 2, Bulan Agustus, 206-210
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.