EVALUASI FOULING FAKTOR TERHADAP KINERJA HEAT EXCHANGER PADA GAS COOLER UNIT CO2 LIQUID PLANT

Authors

  • Tri Endang Prasasti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • S. Sigit Udjiana Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Yuliman Muharram PT Petro Oxo Nusantara, Jl. Gubernur Suryo No.134, Lumpur, Tlogopojok, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61118

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.278

Keywords:

Heat Exchanger, Plate Heat Exchanger, Fouling

Abstract

Alat penukar kalor atau yang biasa disebut dengan heat exchanger adalah suatu peralatan yang dapat digunakan  untuk menukar kalor dari suatu fluida ke fluida lain yang punya perbedaan suhu, penukaran kalor tersebut dapat  terjadi dengan kontak langsung atau secara kontak tidak langsung. Dilihat dari fungsinya yang sangat penting,  maka alat ini digunakan secara luas dalam dunia perindustrian. Ada banyak macam heat exchanger seperti  contohnya Plate Heat Exchanger (PHE). Plate Heat Exchanger (PHE) merupakan salah satu jenis dari alat penukar  kalor (Heat Exchanger) yang terdiri dari pelat dan rangka, PHE mempunyai proses perpindahan kalor yang terjadi  diantara kedua fluida pada sisi-sisi pelat. Suatu alat penukar kalor akan sangat mempengaruhi keberhasilan  dalam keseluruhan rangkaian proses industri, karena jika ada kegagalan operasi, baik kegagalan mekanik maupun  operasional maka dapat berakibat berhentinya operasi unit dalam suatu industri. Maka dari itu sebuah alat  penukar kalor (Heat Exchanger) harus memiliki kinerja yang sangat baik sehingga mendapatkan hasil yang  maksimal dan dapat bekerja secara penuh terhadap suatu unit yang sedang beroperasi. Salah satu faktor baik  tidaknya suatu heat exchanger yaitu dengan melihat nilai fouling factor. Fouling adalah fenomena menempel  dan menumpuknya abu pada dinding penghantar panas yang dipasang tepat di lingkungan dimana suhu gas pada  bagian belakang furnace lebih rendah dibandingkan suhu untuk melunak abu. Hasil dari evaluasi ini adalah tetap mempertahankan nilai fouling 0,0003. 

References

Shanahan, R., dan Chalim, A., 2020, Studi Literatur Tentang Efektivitas Alat Penukar Panas Shell and Tube1-1 Sistem Fluida Gliserin–Metanol Dengan Aliran Counter Current, Distilat Jurnal Teknik Separasi, Vol. 6 No.2, 164-170

Anwar, K., 2019, Kaji Eksperimental Pengaruh Diameter Selongsong Terhadap Unjuk Kerja Alat Penukar Kalor Pipa Ganda, Jurnal Mekanikal, Vol. 10, No. 1, 942-947.

Halimah, N., 2013, Pabrik CO2 Cair Dari Batubara Dengan Proses Gasifikasi Lurgi, Pra Rencana Pabrik, UPN Veteran Jatim, Surabaya.

Abd, A. A., Naji, S. Z., 2018, Performance Analysis of Shell and Tube Heat Exchanger: Parametric Study, Case Studies in Thermal Engineering, Vol. 12, 563-568. [5] Sudrajat, J., 2017, Analisis Kinerja Heat Exchanger Shell & Tube Pada Sistem COG Booster di Integrated Steel Mill Krakatau, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 6, No. 3, 174-181

Downloads

Published

2021-08-31

How to Cite

Prasasti, T. E. ., Udjiana, S. S. ., & Muharram, Y. . (2021). EVALUASI FOULING FAKTOR TERHADAP KINERJA HEAT EXCHANGER PADA GAS COOLER UNIT CO2 LIQUID PLANT. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 570–578. https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.278

Issue

Section

Articles