STUDI LITERATUR PERBANDINGAN PRODUKSI CRUDE SELULASE DARI BAHAN BERLIGNOSELULOSA UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.274Keywords:
Bioetanol, crude selulase, kapang, lignoselulosa, SSFAbstract
Bahan berlignoselulosa yaitu biomassa dari tanaman yang memiliki komponen utama selulosa dan hemiselulosa. Karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, maka bahan berlignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi crude selulase dengan bantuan kapang. Crude selulase dapat diaplikasikan dalam pembuatan bioetanol. Tujuan studi literatur ini adalah untuk membandingkan produksi crude selulase dari bahan berlignoselulosa dengan kapang. Selain itu, juga bertujuan untuk membandingkan pembuatan bioetanol dari bahan berlignoselulosa menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) dengan hidrolisis enzimatis. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh kandungan lignoselulosa bahan, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim yang dihasilkan. Nilai aktivitas enzim paling tinggi yaitu ditunjukkan pada produksi crude selulase dari ampas tebu menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium dengan kondisi terbaik yaitu waktu inkubasi 17 hari dan konsentrasi substrat 7% sebesar 91,304 U/mL. Studi literatur mengenai pembuatan bioetanol dapat disimpulkan bahwa penambahan crude selulase dan waktu inkubasi berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Kadar etanol tertinggi sebesar 11,04% dari bagasse menggunakan crude selulase Phanerochaete chrysosporium pada penambahan 50% dan waktu fermentasi 144 jam.
References
Badan Pusat Statistik. 2010. Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010. Online, https://www.bps.go.id/statictable/2009/02/20/1267/penduduk-indonesia-menurut provinsi-1971-1980-1990-1995-2000-dan-2010.html diakses pada 29 Desember 2019.
British Petroleum Global Company. 2018. Statistical Review of World Energy. Online, https://www.bp.com/en/global/corporate/energy-economics/statistical-review-of world-energy.html diakses pada 29 Desember 2019.
Novia, D. W., dan Yanti P., 2017, Pengaruh Waktu Delignifikasi terhadap Lignin dan Waktu SSF terhadap Etanol Pembuatan Bioetanol dari Sekam Padi, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 23, No. 1, 19-27.
Limayem, A., dan Ricke, S. C., 2012, Lignocellulosic biomass for bioethanol production: Current perspectives, potential issues and future prospects, Progress in Energy and Combustion, Vol. 38, No. 4, 449-467.
Irawati, D., Sutapa, J. P. G., Firmansyah, A. B., Mardika, P. A., Nugroho, F. W., dan Marsoem, S. N., 2013, Produksi Etanol dari serbuk Kayu dengan Perlakuan Kalsium Hidroksida Menggunakan Metode SSF, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, Vol. 11, No. 1, 38-45.
Asta, P. D., dan Taufik, H., 2019, Serbuk Kayu Jati (Tectona Grandis Linn. F.) sebagai Substrat Alternatif untuk Produksi Enzim Selulase, Scripta Biologica, Vol. X, No. X, 1-8.
Azhari, A., Falah, S., Nurjannah, L., Suryani, dan Bintang, M., 2014, Delignifikasi Batang Kayu Sengon oleh Trametes versicolor, Current Biochemistry, Vol. 1, No. 1, 1-10.
Rulianah, S., Sindhuwati, C., dan Prayitno, 2019, Produksi Crude Selulosa dari Limbah Kayu Mahoni Menggunakan Phanerochaete chrysosporium, Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, Vol. 3, No. 1, 39-49.
Daud, M., Syafii, W., dan Syamsu, K., 2012, Produktivitas Bioetanol dari Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) dengan Perlakuan Enzimatis, Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia XV, Makassar.
Rulianah, S., Z. Irfin, Mufid, dan Prayitno, 2017, Produksi Crude Selulase dari Bahan Baku Ampas Tebu Menggunakan Kapang Phanerochaete chrysosporium, Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, Vol. 1, No. 1, 17-27.
Gunam, I. B. W., Aryanta, W. R., dan Darma, I. B. N. S., 2011, Produksi Selulase Kasar dari Kapang Trichoderma Viride dengan Perlakuan Konsentrasi Substrat Ampas Tebu dan Lama Fermentasi, Jurnal Biologi, Vol. 15, No. 2, 29-33.
T., Rosyida V., N., Hayati S., W., Indrianingsih A., R., Maryana A., Y., Purwestri, dan S., Ayesda C., 2018, Enzim Selulase Kasar Aspergillus niger FNCC 6018 untuk Produksi Bioetanol melalui Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak, Jurnal Mikologi Indonesia, Vol. 2, No. 2, 77-90.
Gunam, I. B. W., Wartini, N. M., Anggreini, A. A. M. D., dan Suparyana, P. M., 2011, Delignifikasi Ampas Tebu dengan Larutan Natrium Hidroksida Sebelum Proses Sakaraifikasi secara Enzimatis Menggunakan Enzim Selulase Kasar dari Aspergillus Niger FNU 6018, Jurnal Teknologi Indonesia, Vol. 34, 24-32.
Rulianah, S., Prayitno, P., Sindhuwati, C., Ayu, D. R. A., dan Sa’diyah, K., 2020, Penurunan Kadar Lignin pada Fermentasi Limbah Kayu Mahoni Menggunakan Phanerochaete chrysosporium, Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, Vol. 4, No. 1, 81-89.
Idiawati, N., Harfinda, E. M., dan Arianie, L., 2014, Produksi Enzim Selulase oleh Aspergillus niger pada Ampas Sagu, Jurnal Natur Indonesia, Vol. 6, No. 1, 1-9. [16] Rulianah, S., Gunawan, P., Hendrawati, N., dan Nafisa, K. N., 2020, Production of Bioethanol from Bagasse with A Simultaneous Saccarification and Fermentation (SSF) Process Using Crude Cellulase from Phanerochaete chrysosporium, Proceedings of 2nd International Conference on Chemical Process and Product Engineering, Vol. 2197, No. 1, 030007.
Usmana A. S., Rianda, S., dan Novia, 2012, Pengaruh Volume Enzim dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Etanol (Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Pretreatment Alkali), Jurnal Teknik Kimia, Vol. 18, No. 2, 17-25.
Kristina., Sari, E. R., dan Novia, 2012, Alkaline Pretreatment dan Proses Simultan Sakarifikasi – Fermentasi untuk Produksi Etanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 18, No. 3, 34-43.
Rulianah, S., Prayitno, P., Indiastari, A., dan Fatmawati, D., 2021, The effect of fermentation time and addition of crude cellulase to concentration of bioethanol in bagasse fermentation, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Vol. 1073, No. 1, 012007.
Khaira, Z. F., Yenie, E., dan Muria, S. R., 2015, Pembuatan Bioetanol dari Limbah Tongkol Jagung Menggunakan Proses Simultaneous Sacharificatian and Fermentation (SSF) dengan Variasi Konsentrasi Enzim dan Waktu Fermentasi, Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, Vol. 2, No. 2.
Safaria, S., Idiawati, N., dan Zaharah, T.A., 2013, Efektivitas Campuran Enzim Selulase dari Aspergillus niger dan Trichoderma reesei dalam Menghidrolisis Substrat Sabut Kelapa, Jurnal Kimia Khatulistiwa, Vol. 2, No. 1, 46-51, ISSN 2303-1077.
Fuadi, A.M., Abdillah, M., Achmad, A., P. Danang E., dan Setiawan A., 2015, Pengaruh Kadar Glukosa dan Waktu Inokulasi pada Optimasi Pembuatan Enzim Selulase dengan Menggunakan Jamur Aspergillus Niger dan Substrat Kertas, Simposium Nasional RAPI, ISSN 1412-9612.
Kodri., Argo, B.D., dan Yulianingsih, R., 2013, Pemanfaatan Enzim Selulase dari Trichoderma Ressei dan Aspergillus Niger sebagai Katalisator Hidrolisis Enzimatik Jerami Padi dengan Pretreatment Microwave, Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, Vol. 1, No. 1, 36-43.
Sitoresmi, S., Rosyadi, F.A., Laily, E.N., Fadholi, L., dan Yushardi, Y., 2017, Bioetanol dari Buah Kersen (Muntingia Calabura) Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 12, No. 1, 19–23.
Widyastuti, P., 2019, Pengolahan Limbah Kulit Singkong sebagai Bahan Bakar Bioetanol melaui Proses Fermentasi, Jurnal Kompetensi Teknik, Vol. 11, No. 1, 41–46.
Handoko, T., 2018, Hidrolisis Serat Selulosa dalam Buah Bintaro sebagai Sumber Bahan Baku Bioetanol, Jurnal Teknik Kimia Indonesia, Vol. 11, No. 1, 26-33.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.