PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SACCHAROMYCES CEREVISIAE PADA PEMBUATAN ETANOL DARI AIR TEBU DENGAN PROSES FERMENTASI

Authors

  • Ardilya Cahyaningtiyas Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Christyfani Sindhuwati Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.207

Keywords:

Air tebu, Etanol, Fermentasi, Saccharomyces cerevisiae

Abstract

Etanol adalah produk yang dihasilkan dari proses fermentasi, etanol dapat dibuat dengan bahan air tebu, nira  tebu ataupun bahan yang mengandung karbohidrat. Pada pandemi covid-19 ini kebutuhan etanol semakin  meningkat, etanol banyak digunakan sebagai bahan baku handsanitizer, Bahan baku parfumed bahan baku  pembuatan kosmetik, dan juga etanol bisa dijadikan bahan bakar. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk  menghasilkan etanol dari air tebu menggunakan yeast Saccharomyces cerevisiae dengan memvariasikan variabel  yang digunakan yakni massa yeast Saccharomyces cerevisiae dengan bantuan nutrient pupuk NPK dan urea. Yeast Saccharomyces cerevisiae dipilih sebagai pereaksi yang tepat dalam pembentukan etanol yang maksimum.  Saccharomyces cerevisiae dapat merombak kandungan glukosa dengan baik dan dapat bertahan lebih lama alam  proses fermentasi. Proses fermentasi pada pembuatan etanol dilakukan pada suhu ruang atau suhu lingkungan  yakni 30°C dan dilakukan selama 72 jam proses fermentasi. Air gula adalah bahan yang digunakan pada  pembuatan etanol dengan penambahan yeast Saccharomyces cerevisiae 5%, 7,5%, 10%. Hasil penelitian yang  didapatkan yakni pada massa Saccaromyces cerevisiae 50 gram didapatkan kadar etanol sebesar 5%, massa  Saccaromyces cerevisiae 75 gram didapatkan kadar etanol sebesar 7,5%, dan pada massa Saccaromyces  cerevisiae 100 gram didapatkan kadar etanol sebesar 10%. 

References

Fara, P., Illiya, N., Hardjono., 2019, Pengaruh Penambahan Nutrisi NPK dalam Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok dengan Proses Fermentasi, Jurnal Teknologi Separasi, Vol. 5, No. 2, 184-188.

Yulia, R., Bahri, S., Chairul., 2015, Fermentasi Nira Nipah Menjadi Bioetanol Menggunakan Saccharomyces cerevisiae dengan Penambahan Urea Sebagai Sumber Nitrogen, Jurnal Teknik, Vol. 2, No. 2, 1-5.

Rulianah, S., Sindhuwati, C., Prayitno., 2019, Produksi Crude Selulase dari Limbah Kayu Mahoni Menggunakan Phanerochaete Chrysosporium, Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, Vol. 3, No. 1, 39-46.

Rulianah, S., Sindhuwati, C., & Dkk., 2020, Penurunan Kadar Lignin Pada Fermentasi Limbah Kayu Mahoni Menggunakan Phanerochaete Chrysosporium, Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, Vol. 4, No. 1, 81-89.

Paliambani, 2007, Mengenal Pupuk Urea. http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/ mengenal-pupuk-urea/. 10 Oktober 2014

Kunaepah, U., 2008, Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Glukosa terhadap Aktivitas Bakteri, Polifenol Total dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Farida, H., Nurhasmawaty, P., Mulia, R., Ratih, P., Mei, U., 2013, Pengaruh Massa Ragi dan Waktu Fermentasi Terhadap Bioetanol dari Biji Durian, Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 4, 49-54.

Judoamidjojo, M., 1992, Teknologi Fermentasi, Rajawali Press Jakarta.

Downloads

Published

2021-08-31

How to Cite

Cahyaningtiyas, A. ., & Sindhuwati, C. . (2021). PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SACCHAROMYCES CEREVISIAE PADA PEMBUATAN ETANOL DARI AIR TEBU DENGAN PROSES FERMENTASI . DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 89–94. https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.207

Issue

Section

Articles