PENGARUH SUHU PEMANASAN DAUN KELOR (MORINGE OLEIFERA) TERHADAP YIELD DALAM PEMBUATAN HAND SANITIZER GEL
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v7i2.259Keywords:
daun kelor, hand sanitizer, yield, suhuAbstract
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Daun kelor mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan lain-lain hingga mencapai 5,52%. Kandungan flavonoid dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakterial dan antivirus yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu pemanasan dalam pengambilan ekstrak daun kelor hingga bisa memaksimalkan dalam pengambilan ekstrak. Selain itu, juga mempengaruhi terhadap yield yang diperoleh dari pemanasan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode infusa. Metode infusa dipilih karena memiliki berbagai keunggulan yaitu murah, mudah dalam penggunaan dan aplikatif digunakannya. Metode ekstraksi ini dilakukan pada suhu 700C dan 900C. Hasil yang didapat semakin tinggi suhu yang digunakan untuk pemanasan maka semakin sedikit yield yang diperoleh, karena faktor pemanasan tersebut bisa membuat penguapan terjadi pada campuran air dan daun kelor tersebut.
References
Rohmani. S., Kuncoro. M. A. A., 2019, Uji Stabilitas dan Aktivitas Gel andsanitizer Ekstrak Daun Kemangi, Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, Vol. 4, No. 1, 16.
Walidah. I., Supriyanta. B., Sujono., 2014, Daya Bunuh Hand Sanitizer Berbahan Aktif Alkohol 59 % dalam Kemasan Setelah Penggunaan Berulang terhadap Angka Lempeng Total (ALT), Jurnal Teknologi Laboratorium, Vol. 3, No. 1, 1–6.
Lyons. G., Gondwe. C., Banuelos. G., Mendoza. C., Haug. A., Christophersen. O., Ebert. A. W., 2017, Drumstick tree (Moringa oleifera) leaves as a source of dietary selenium, sulphur and pro-Vitamin A, Internasional Society for Horticultural Science, Vol. 1158, 287–292.
Saputra. I., Prihandini. G., Zullaikah. S., Rachimoellah. M., 2013, Ekstraksi Senyawa Bioaktive Dari Daun Moringa Oleifera, Jurnal Teknik Pomits, Vol.2, No.1, 1-5.
Rizkia. P., Jannah. A., Hasanah. H., 2014, Uji Efektivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 70 %, Ekstrak Dan Isolat Senyawa Flavonoid Dalam Umbi Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), Jurnal Alchemy, Vol. 3, No. 1, 154-162.
Ansel ,Howard. C., 2021, Introduction of Pharmaceutical Dosage Forms, Fourth edition, Jakarta: UI Press.
Ulfa. M., Hendrarti. W., Novelin. M. P., 2016, Formulasi Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Sebagai Anti Inflamasi Topikal Pada Tikus (Rattus novergicus), Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, Vol. 1, No. 2, 30–35.
Noviyanty. A., Salingkat. C. A., 2019, Pengaruh Rasio Pelarut Terhadap Ekstraksi Dari Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus), Jurnal Riset Kimia Kovalen, Vol. 5, No. 3, 280–289.
Assagaf. M., Hastuti. P., Hidayat. C., Supriyadi., 2013, Optimasi Ekstraksi Oleoresin Pala (Myristica fragrans Houtt) Asal Maluku Utara Menggunakan Response Surface Methodology (RSM), Jurnal Agritech, Vol. 32, No. 4, 383–391.
Nugroho. F. A., Chalim. A., 2019, Peningkatan Nilai Yield Pada Proses Leaching Jahe Dengan Pelarut Etanol, Distilat Jurnal Teknologi Separasi, Vol.5, No.2 ,1-5.
Ramadhan. A. E., Phaza. H. A., 2013, Pengaruh konsentrasi Etanol,Suhu dan Jumlah Stage Pada Ekstraksi Oleoresin Jahe (Zingiber officinale Rosc) Secara Batch, Journal of Chemical Information and Modeling, Vol. 53, No. 9, 1689–1699.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.