PENGARUH SUHU DAN PH TERHADAP TURBIDITY NIRA ENCER PADA DOOR CLARIFIER DI PG MODJOPANGGOONG TULUNGAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i1.327Keywords:
nira encer, pH, suhu, turbidityAbstract
Kualitas gula dipengaruhi oleh proses produksi terutama di pemurnian nira. Standar kelayakan mutu gula di Indonesia diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 3140.3:2010. Melalui standar tersebut, pemerintah berupaya untuk melakukan pengawasan produk gula yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu parameter untuk menentukan kualitas gula berdasarkan SNI 3140.3:2010 adalah turbidity. Nilai turbidity menunjukkan tingkat kekeruhan pada nira yang dapat diartikan bahwa semakin rendah nilai turbidity (< 100 SiO2) maka semakin jernih nira yang dihasilkan. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui suhu dan pH nira encer yang optimal di Door Clarifier. Analisis turbidity nira encer dilakukan dengan menggunakan Spectrophotometry. Variabel uji yang digunakan dalam analisis turbidity antara lain suhu dan pH. Suhu nira encer di Door Clarifier berturut-turut 89°C, 90°C, 91,6°C, 92°C, 94°C, dan 94,8°C, pH nira encer pada defekator berturut-turut 8,82, 8,9, 8,98, 9,03, dan 9,08. Berdasarkan hasil analisis ini, dihasilkan suhu optimal nira encer di Door Clarifier sebesar 94,8°C dan pH nira encer di defekator sebesar 9,08 dengan nilai turbidity 71,2316 SiO2.
References
M. K. Arif, “Laporan Praktik Kerja Industri PTPN X,” 2018.
E. Hugot, Handbook of Cane Sugar Engineering. 1986.
S. Risnojatiningsih, “Penggunaan Susu Kapur Dari Limbah Gas Acetylen Sebagai Penjernih Nira Mentah,” J. Penelit. Ilmu Tek., vol. 10, no. 1, hal. 24–28, 2010.
Nurlela, “Pengaruh Penambahan Susu Kapur Untuk Menurunkan Keasaman Nira Tebu,” J. Media Tek., vol. 11, no. 1, hal. 18–22, 2014.
Y. F. Fitri, “Pengaruh Penambahan Susu Kapur (CaOH)2 dan Gas SO2 Terhadap pH Nira Mentah dalam Pemurnian Nira di Pabrik Gula Kwala Madu PTP Nusantara II Langkat,” Medan, 2008.
M. D. Erwinda dan W. H. Susanto, “Pengaruh pH Nira Tebu ( Saccharum officinarum ) Dan Konsentrasi Penambahan Kapur terhadap Kualitas Gula Merah,” J. Pangan dan Agroindustri, vol. 2, no. 3, hal. 54–64, 2014.
Badan Standarisasi Nasional, “SNI 3140.3:2010 - Gula kristal - Bagian 3 : Putih,” SNI (Standar Nas. Indones., vol. ICS 67.180, hal. 1–17, 2010.
Q. Laili, “Perencanaan dan Pengendalian Proses pada Stasiun Pemurnian untuk Menunjang Kualitas Gula PG Tasikmadu Karanganyar,” Universitas Sebelas Maret, 2009.
S. P. A. Anggraini, “Proses Pemurnian Nira Mentah dengan Cara Sulfitasi Terhadap Kualitas Nira Encer,” J. Ilmu-Ilmu Tek., vol. 5, no. 3, hal. 19–29, 1996.
H. S. Anisa Tri Sudarmaji, “Pengaruh Penambahan Larutan Ca(OH)2 terhadap,” vol. 7, no. 9, 2021.
E. Nurkomara, A. Rahmana, dan N. S. Puspani, “Analisis Pengendalian Kualitas Kejernihan Gula Di PT. Tersana Baru Dengan Menggunakan Peta Kendali Exponentially Weighted Moving Average (EWMA),” IENACO (Industrial Eng. Natl. Conf. 2016, hal. 361–365, 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.