PENGARUH WAKTU PENGADUKAN DAN PERSENTASE PENAMBAHAN NaOH PADA PROSES TREATING PERTASOL CA DI PPSDM MIGAS CEPU
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i1.322Keywords:
caustic treating, NaOH, pertasol CA, sulfurAbstract
Pertasol CA merupakan salah satu produk dari PPSDM Cepu yang digunakan sebagai solvent dalam berbagai industri seperti industri cat, varnish, tinta, dan ban. Produksi pertasol CA terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen PPSDM Migas Cepu. Permasalahan yang dihadapi pada produksi CA adalah adanya kandungan sulfur yang mempengaruhi mutu produk pertasol karena dapat menimbulkan korosi, menurunkan mutu produk, bau tidak enak saat pembakaran dan penurunan stabilitas pada penyimpanan. Untuk menghilangkan sulfur ini maka dilakukan proses caustic treating menggunakan NaOH sebagai pengikat sulfur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu pengadukan dan persentase penambahan NaOH pada proses treating untuk meningkatkan kualitas pertasol CA. Variasi yang digunakan yaitu waktu pengadukan (15 menit, 30 menit dan 45 menit) dan persentase penambahan NaOH (5%, 10%, 15%, dan 20%) . Parameter uji pada penelitian ini antara lain uji densitas, uji warna, doctor test, analisis aromatic content, analisis copper strip corrosion, uji distilasi, dan analisis sulfur content. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah penurunan kadar sulfur sebesar 33.90% dari kadar sulfur awal 151.9 ppm dengan persentase penambahan NaOH terbaik sebesar 20% dan waktu pengadukan 15 menit. Dari hasil uji didapatkan densitas sebesar 750.4 kg/m3, uji warna +30, distilasi dengan suhu 58°C - 165°C, doctor test negatif, kandungan aromatik sebesar 16%, analisis copper strip corrosion nomor 1, dan sulfur content sebesar 100.4 ppm.
References
S. Mokhatab, W. A. Poe, dan J. Y. Mak, Chapter 11: Natural Gas Liquids Recovery, 4th edition. Gulf Professional Publishing, 2019.
Z. M. George dan L. G. Schneider, “Sodium hydroxide-assisted desulphurization of petroleum fluid coke,” Fuel, vol. 61, no. 12, hal. 1260–1266, 1982, doi: 10.1016/0016- 2361(82)90031-X.
J. Jechura, Refinery Feedstocks & Products - Properties & Specifications, Colorado School of Mines, Golden, 2017.
K. A. Roni, Teknologi Minyak Bumi, vol. 1, no. 9. Palembang: Rafah Press UIN Raden Fatah, 2020.
M. Fatimura dan R. Fitriyanti, “Penanganan Gas Asam (Sour Gas) Yang Terkandung Dalam Gas Alam Menjadi Sweetening Gas,” J. Redoks, vol. 3, no. 2, hal. 55, 2018, doi: 10.31851/redoks.v3i2.2390.
D. K. Sari dan R. Ternando, “Evaluasi Mutu Minyak Bumi Dengan Distilasi True Boiling Point (Tbp) Berdasarkan Parameter Uji Sifat Fisika Sebagai Bahan Baku Produk Kerosin Dan Avtur,” J. Tek. Patra Akad., vol. 10, no. 01, hal. 20–27, 2019, doi: 10.52506/jtpa.v10i01.83.
N. Machmudah, dan Yohana, “Peningkatan Kualitas Warna Pertasol CC Menggunakan Adsorpsi Karbon Aktif di Pusdiklat Migas Cepu”, Politeknik Negeri Malang, Malang, 2012.
A. Lusia, “Desulfurisasi Minyak Solar dengan Menggunakan Adsorben Zeolit Alam,” J. Indones. Zeolites, vol. Vol 8, hal. 1–5, 2009.
A. W. Bande, Djamaluddin, H. Bakri, “Analisis Penanganan Konsentrasi Hidrogen Sulfida dalam Minyak Bumi Lapangan Tiaka Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah”, J. Geomine, vol. 4, no. 2, 2016, doi: 10.33536/jg.v4i2.51.
R. Tetrisyanda, A. Wiguno, R. R. Ginting, M. C. Dzikrillah, dan G. Wibawa, “Residue oil desulfurization using oxidation and extraction method,” Indones. J. Chem., vol. 18, no. 2, hal. 242–249, 2018, doi: 10.22146/ijc.26722.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.