PEMBUATAN EDIBLE FILM BERBASIS GLUKOMANAN

Authors

  • Nur Aminah Hasanah Faizin Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Dwina Moentamaria Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Zakijah Irfin Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i1.510

Keywords:

Edible film, Glukomanan, Ketebalan, Kuat Tarik, Pengemas Makanan

Abstract

Penggunaan plastik di Indonesia sebagai bahan kemasan untuk memenuhi keperluan seharian sangat besar karena keunggulan sifatnya yang ringan, tidak mudah pecah, dan sebagai penahan yang baik dan memiliki kelemahan karena sifatnya tidak mudah didegradasi. Akibatnya terjadi penumpukan limbah plastik menjadi penyebab pencemaran lingkungan. Maka perlu dikembangkan jenis kemasan dari bahan organik yang berasal dari bahan yang terbarukan dan ekonomis, yaitu dengan mengembangkan plastik biodegradable dalam bentuk edible film. Salah satu polisakarida yang digunakan edible film adalah pati dari glukomanan yang berasal dari Umbi Porang. Glukomanan adalah bahan alternatif yang dikembangkan karena adanya kandungan polisakarida yang tinggi dalam umbi porang yaitu mannan yang memiliki kemampuan membentuk lapisan film yang baik. Edible film bertujuan sebagai pengganti kemasan plastik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC), gelatin, minyak kelapa, gliserol, dan lidah buaya terhadap pembuatan edible film. Pembuatan edible film dilakukan dengan metode melalui 1) pencampuran bahan dan pemanasan pada suhu 50⁰C - 85⁰C, 2) pencetakan hasil pada plat kaca, 3) pemanasan pada suhu 60⁰C selama 1 hari, 4) uji hasil. Hasil terbaik edible film diperoleh dengan formulasi CMC 1 g, gelatin 2 g, gliserol 3 mL, minyak kelapa 0,7 mL, dan 10 mL larutan lidah buaya. Produk edible film yang dihasilkan memenuhi Japanese Industrial Standard (JIS) yaitu ketebalan 0,05 mm, kuat tarik 8,03 kgf/cm2, elongasi 12,57%, dan laju transmisi uap air 1,006 g/m2hari. Formulasi ini menunjukkan bahwa edible film dapat digunakan sebagai kemasan pangan.

References

P. Prakoso dan S. S. Udjiana, “Pembuatan dan Karaterisasi Material Kontruksi dari Limbah Plastik LDPE (Low Density Polyethylene) dan PP (PolyPropylene) dengan Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3),” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 6, no. 2, hal. 439–444, 2020. doi: 10.33795/distilat.v6i2.152.

V. Trinetta, “Edible Packaging,” in Reference Module in Food Science, Elsevier, 2016. doi: 10.1016/B978-0-08-100596-5.03210-8.

S. A. A. Mohamed, M. El-Sakhawy, dan M. A. M. El-Sakhawy, “Polysaccharides, Protein and Lipid -Based Natural Edible Films in Food Packaging: A Review,” Carbohydr. Polym.,hal. 238, Jun 2020. doi: 10.1016/j.carbpol.2020.116178.

A.N. Arifa, "Optimasi Pembuatan Edible Film Dari Tepung Glukomanan Dengan Penambahan CaCO 3 , Gelatin, Gliserol, Minyak Kelapa, dan Tea Tree Oil Sebagai Antimikroba," Skripsi D4 Teknologi Kimia Industri, Politeknik. Negeri Malang, 2021.

T. Janjarasskul dan J. M. Krochta, “Edible packaging materials,” Annu. Rev. Food Sci. Technol., vol. 1, no. 1, hal. 415–448, 2010. doi: 10.1146/annurev.food.080708.100836.

I. Suryani, "Pengaruh Penambahan Plasticizer dan Carboxymethyl Cellulose (CMC) Terhadap Karakter Edible Film Ca-Alginat," Skripsi Jurusan Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012.

Y. Pratama, M. Miranda, dan A. Hintono, “Karakteristik Edible Film Aloe vera dengan Emulsi Extra Virgin Olive Oil dan Kitosan,” Agritech, vol. 38, no. 4, hal. 381–387, 2019, doi: 10.22146/agritech.34499.

T. H. McHugh dan J. M. Krochta, “Sorbitol vs Glycerol Plasticized Whey Protein Edible Films: Integrated Oxygen Permeability and Tensile Property Evaluation,” J. Agric. Food Chem., vol. 42, no. 4, hal. 841–845, 1994, doi: 10.1021/jf00040a001.

H. Purwoto dan J. Christi, “Optimasi Formula Edible Film Berbasis Amilopektin Pati Singkong Dan Karagenan,” Maj. Ilm. Pengkaj. Ind., vol. 11, no. 1, hal. 31–40, 2017, doi: https://doi.org/10.29122/mipi.v11i1.2091.

M. F. Widyono, “Optimalisasi Formula Edible Film Umbi Porang (Amorphophallus Blumei) Dengan Isolated Soy Protein, Filler CaCO3, Lipid Minyak Kedelai, dan Anti Mikrobia Atsiri Sereh,” Laporan Skripsi D4 Teknologi Kimia Industri, Politeknik Negeri Malang, 2021.

R. E. Ariska dan Suyatno, “Pembuatan Dan Karakterisasi Edible Film Dari Pati Bonggol Pisang Dan Karagenan Dengan Plasticizer Gliserol Sebagai Bahan Pengemas Makanan,” J. Chem. UNESA, vol. 4, no. 3, hal. 71–77, 2015.

Siswanti, R. B. K. Anandito, dan G. J. Manuhara, “Karakterisasi Edible Film Komposit Dari Glukomanan Umbi Iles- Iles (Amorphopallus Muelleri Blume) dan Maizena,” J. Teknol. Has. Pertan., vol. VI, no. 2, 2013.

Y. R. Hasanah dan Haryanto, “Pengaruh Penambahan Filler Kalsium Karbonat (CaCO3) Dan Clay Terhadap Sifat Mekanik Dan Biodegradable Plastik Dari Limbah Tapioka,” Jurnal Nasional Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Vol 18, No 2, 2017.

R. D. A. Putri, D. Sulistyowati, dan T. Ardhiani, “Analisis Penambahan Carboxymethyl Cellulose terhadap Edible Film Pati Umbi Garut sebagai Pengemas Buah Strawberry,” JRST (Jurnal Ris. Sains dan Teknol.), vol. 3, no. 2, hal. 77, 2019, doi: 10.30595/jrst.v3i2.4911.

M. Fera dan Nurkholik, “Kualitas Fisik Edible Film Yang Diproduksi Dari Kombinasi Gelatin Kulit Domba Dan Agar (Gracilaria sp),” J. Food Life Sci., vol. 2, no. 1, hal. 45–56, 2018, [Daring]. Tersedia pada: https://jfls.ub.ac.id/index.php/jfls/article/view/47

P. P. Utomo dan F. Salahudin, “Pengaruh Inkorporasi Lipid Dan Antioksidan Terhadap Sifat Mekanik Dan Permeabilitas Edible Film Pati Jagung,” BIOPROPAL Ind., vol. 6, no. 1, hal. 37–42, 2015.

Kartika Desy Wijayani, Y. S. Darmanto, dan E. Susanto, “Karakteristik Edible Film Dari Gelatin Kulit Ikan Yang Berbeda,” J. Ilmu dan Teknol. Perikan., vol. 3, no. 1, hal. 6, 2021.

D. Wulandari, “Pembuatan Edible Film Berbahan Gelatin Kulit Sapi Split Dengan Penambahan Level Gliserol,” Politek. ATK Yogyakarta, vol. 15, no. 1, hal. 1–15, 2016.

Azka Prima Nurindra, M. A. Alamsjah, dan Sudarno, “Karakterisasi Edible Film Dari Pati Propagul Mangrove Lindur (Bruguiera Gymnorrhiza) Dengan Penambahan Carboxymethyl Cellulose (CMC) Sebagai Pemlastis,” J. Ilm. Perikan. dan Kelaut., vol. 7, no. 2, hal. 32, 2015.

C. I. Putri, Warkoyo, dan D. D. Siskawardani, “Karakteristik Edible Film Berbasis Pati Bentul (Colacasia Esculenta (L) Schoott) dengan Penambahan Gliserol dan Filtrat Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc),” Food Technol. Halal Sci. J., vol. 5, no. 1, hal. 109–124, 2022, doi: 10.22219/fths.v5i1.18785.

R. Dewi, R. Rahmi, dan N. Nasrun, “Perbaikan Sifat Mekanik Dan Laju Transmisi Uap Air Edible Film Bioplastik Menggunakan Minyak Sawit Dan Plasticizer Gliserol Berbasis Pati Sagu,” J. Teknol. Kim. Unimal, vol. 8, no. 1, hal. 61, 2021, doi: 10.29103/jtku.v10i1.4177.

B. Santoso, Z. Hilda, G. Priyanto, dan R. Pambayun, “Perbaikan Sifat Laju Transmisi Uap Air dan Antibakteri Edible Film dengan Menggunakan Minyak Sawit dan Jeruk Kunci,” Agritech, vol. 37, no. 3, hal. 263, 2018, doi: 10.22146/agritech.31539.

Downloads

Published

2023-03-31

How to Cite

Faizin, N. A. H. ., Moentamaria, D. ., & Irfin , Z. . (2023). PEMBUATAN EDIBLE FILM BERBASIS GLUKOMANAN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(1), 29–41. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i1.510

Issue

Section

Articles