PENJADWALAN DAN PENGEMBANGAN RENCANA KERJA DI INDUSTRI YOGHURT
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i3.392Keywords:
gantt chart, tangki fermentasi, tangki pembibitan, yoghurtAbstract
Penjadwalan dan perencanaan kerja pada industri diperlukan untuk memastikan ketepatan dan efisiensi waktu proses produksi. Industri yoghurt berbahan baku susu yang rentan terkontaminasi, membutuhkan penjadwalan dan perencanaan produksi yang tepat untuk pembibitan mikroba Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang terjadi pada proses fermentasi. Penggunaan sistem batch pada tangki pembibitan dan tangki fermentasi perlu direncanakan secara terintegrasi. Metode penjadwalan dan perencanaan yang tepat dapat menggunakan gantt chart yang dapat mengintegrasikan beberapa proses menjadi urutan kerja yang yang efisien untuk produksi. Tujuan dari studi literatur ini untuk mengetahui pembuatan penjadwalan menggunakan metode gantt chart pada tangki pembibitan dan tangki fermentasi di industri yoghurt berkapasitas 30.000 ton/tahun. Studi literatur ini dilakukan dengan penjadwalan produksi yoghurt menggunakan metode ini diawali dengan membuat uraian aktivitas harian dan gantt chart pada tangki pembibitan dan tangki fermentasi. Kelebihan gantt chart yaitu sederhana, mudah dibuat, menunjukkan waktu, urutan kegiatan, dapat digunakan berulang pada penjadwalan produksi yang berjalan, baik penjadwalan sederhana atau penjadwalan proyek yang rumit. Hasil perencanaan dengan metode gantt chart menunjukkan, bahwa proses produksi efektif berjalan setiap hari, walaupun sistem batch dilakukan pada 3 tangki pembibitan dan 4 tangki fermentasi, masing - masing dengan waktu yang berbeda yaitu 3 dan 12 jam.
References
M. D. Astuti dan A. H. Halim, “Model Penjadwalan Pada Batch Processor Tunggal Dengan Waktu Proses Yang Tidak Konstan Untuk Meminimasi Total Waktu Tinggal Aktual,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 4, no. 01, hal. 62-67, 2017.
K. S. Handayani, R. R. S. Wihansah, W. Wahyuningsih, dan D. F. Pazra, “Karakteristik Organoleptik Dan Fisik Yogurt Dengan Penambahan Ekstrak Herbal,” J. Teknol. Pangan, vol. 15, no. 2, hal. 111–121, 2021.
I. Kuswandi, "Minimasi Maskepan Dengan Penjadwalan Produksi Pada Tipe Produksi," vol. 11, no. 1, hal. 84–93, 2010.
A. T. Wahyudi, B. I. A. Wicaksana, dan M. Andriani, “Penjadwalan Produksi Job shop Mesin Majemuk Menggunakan Algoritma Non Delay untuk Meminimalkan Makespan,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 10, no. 2, hal. 183–190, 2021.
A. Faizal, A. Rahman, dan C. F. Tantrika, “Pengembangan Penjadwalan Re-Entrant Flowshop ( Studi Kasus : Pt . Sahabat Rubber Industries - Malang ),” Rekayasa Manaj. Sist. Ind., vol. 2, no. 6, hal. 1180–1191, 2017.
E. Patricia dan H. Suryono, “Analisis Penjadwalan Kegiatan Produksi Pada Pt . Muliaglass Float Division Dengan Metode Forward Dan Backward,” vol. 43, no. 1, hal. 71–79, 2015.
M. Widyastuti, E. Irawan, dan A. P. Windarto, “Penerapan Metode Gantt Chart dalam Menentukan Penjadwalan Kinerja Karyawan,” Pros. Semin. Nas. Ris. Inf. Sci., vol. 1, hal. 557-563, 2019.
S. Suwinardi, “Penjadwalan Dan Pengembangan Rencana Proyek,” Orbith Maj. Ilm. Pengemb. Rekayasa, vol. 11, no. 3, hal. 223–229, 2015.
D. Aditya, “Analisis Jaringan Cpm-Pert Untuk Optimalisasi Pembangunan Wahana Permainan Bengkel Suroboyo Carnival,” Equilibrium, vol. 11, no. 2, hal. 106–123, 2014.
A. S. S. Seveline, “Pembuatan Yoghurt Sinbiotik Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.) Dengan Penggunaan Bakteri Asam Laktat Dengan Penambahan Prebiotik,” Bioindustri, vol. 2, no. 2, hal. 476–486, 2020.
L. Mufidah, E. Rachmawati, dan C. Mayang, “Kajian Pustaka Jenis Starter , Lama Fermentasi , Dan Sifat Organoleptik Yoghurt Susu Kedelai,” J. Sosio Akad., vol. 7, no. 1, hal. 17–23, 2021.
S. Rulianah, M. Sarosa, dan Hadiwiyatno, “Uji Organoleptik Dan Profil Kimiawi Yogurt Padat Dengan Komposisi Formula Yang Berbeda,” J. Apl. Teknol. Pangan, vol. 2, no. 4, hal. 174–178, 2013.
A. Abdul, S. Kumaji, dan F. Duengo, “Pengaruh Penambahan Susu Sapi Terhadap Kadar Asam Laktat Pada Pembuatan Yoghurt Jagung Manis Oleh Streptococcus Thermophillus Dan Lactobacillus Bulgaricus,” Bioma J. Biol. Makassar, vol. 3, no. 2, hal. 1–9, 2018.
H. Singh dan R. Bennett, “Dairy Microbiology Handbook: The Microbiology of Milk and Milk Products,” Milk Milk Process., hal. 1–38, 2002.
A. Muawanah, “Pengaruh Lama Inkubasi dan Variasi Jenis Starter Terhadap Kadar Gula, Asam Laktat, Total Asam dan pH Yoghurt Susu Kedelai,” J. Kim. Val., vol. 1, no. 1, hal. 1–6, 2007.
D. A. N. Streptococcus, P. Yoghurt, D. R. Hendarto, A. P. Handayani, E. Esterelita, dan Y. A. Handoko, “Mekanisme Biokimiawi Dan Optimalisasi Lactobacillus Bulgaricus Berkualitas,” vol. 8, no. 1, hal. 13–19, 2019.
M. Z. El‐Abbassy dan M. Sitohy, “Metabolic interaction between Streptococcus thermophilus and Lactobacillus bulgaricus in single and mixed starter yoghurts,” Food / Nahrung, vol. 37, no. 1, hal. 53–58, 1993.
A. Santoso, “Pembuatan Yogurt Fruit dari Buah Pepaya (Carica papaya L.) (Kajian Konsentrasi Sari Buah dan Jenis Starter),” J. Agrina, vol. 01, no. 01, hal. 31–39, 2014.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.