PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI ADSORBEN TERHADAP PENURUNAN KADAR MANGAN PADA AIR TANAH

Authors

  • Damar Pietradagya Dewantara Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Dicky Morina Hutabarat Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Hadi Priyo Sudarminto Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v8i3.468

Keywords:

adsorpsi, adsorben, lumpur Lapindo, kadar mangan

Abstract

Air tanah merupakan sumber persediaan air yang penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia salah  satunya yaitu digunakan sebagai konsumsi air minum. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau  tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Pembuangan lumpur  lapindo menimbulkan dampak terhadap kualitas air tanah dimana salah satunya menimbulkan kenaikan kadar  mangan. Hal ini sangat memprihatinkan karena kadar mangan (Mn) pada air tanah yang tinggi dapat  menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi sebagai air minum. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan  yaitu memanfaatkan lumpur lapindo sebagai adsorben untuk menurunkan Kadar Mn, sehingga dapat memenuhi  standard mutu. Pada peneletian ini digunakan variabel massa lumpur lapindo sebanyak 40, 60, 80 gram dengan  waktu pengadukan selama 60, 80,dan 100 menit menggunakan metode adsorpsi batch dengan kecepatan  pengadukan sebesar 200 rpm. Hasil Penelitian menunjukkan banyaknya massa adsorben lumpur lapindo berpengaruh terhadap penurunan logam mangan yang ada. Semakin tinggi massa adsorben lumpur lapindo yang  digunakan daya adsorpsi untuk menjerap logam Mn semakin menurun. Hasil terbaik ditunjukkan oleh sampel 3  (massa adsorben lumpur lapindo 40 gram dengan lama pengadukan 100 menit) dengan daya serap 80%. 

References

Permenkes RI, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,” Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 2010.

M. Sholehhudin, B. H. Susanto, R. Adriyani, dan D. Laksono, “Pencemaran logam berat pada air tanah di sekitar kawasan gunung lumpur Sidoarjo, Jawa Timur Indonesia,” Jurnal kedokteran dan sains malaysia, vol. 15, 2019.

T. Widayatno et al., “Adsorpsi Logam Berat (Pb) dari Limbah Cair dengan Adsorben Arang Bambu Aktif,” Jurnal Teknologi Bahan Alam, vol. 1, no. 1, 2017.

D. H. Astuti, . S., A. K. N. Fadilla, dan Y. I. Mahendra, “Kajian Kualitas Komposisi Adsorben Berbahan Baku Lumpur Panas Sidoarjo,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 14, no. 2, 2020, doi: 10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.2033.

I. Larasati, Andita, D. Susanawati, Liliya, dan B. Suharto, “Efektivitas Adsorpsi Logam Berat Pada Air Lindi Menggunakan Media Karbon Aktif, Zeolit dan Silika Gel TPA Tlekung, Batu,” Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 2015.

M. M. E. Jadid, U. R. S. Arifin, dan B. Widiono, “Pengaruh Jumlah Kapur dan PAC Terhadap Penurunan Kadar Cu, TSS, Turbidity dan pH pada Air Asam Tambang,” Distilat, vol. 5, no. 2, hal. 69–75, 2019.

N. Natalina dan H. Firdaus, “Penurunan kadar kromium heksavalen (Cr6+) dalam limbah batik menggunakan limbah udang (kitosan),” Teknik, vol. 38, no. 2, hal. 99–102, 2018.

F. Jubilate, T. A. Zaharah, dan I. Syahbanu, “Pengaruh Aktivasi Arang Dari Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Adsorben Besi (II) Pada Air Tanah,” Jurnal Kimia Khatulistiwa, vol. 5, no. 4, 2016.

M. Alimano dan M. Syafila, “Reduksi ukuran adsorben untuk memperbesar diameter pori dalam upaya meningkatkan efisiensi adsorpsi minyak jelantah,” Jurnal TeknikLingkungan, vol. 20, no. 2, hal. 173–182, 2014.

N.Prahesta dan S. Hardiantoro “Analisis Daya Serap Lumpur Lapindo Terhadap Logam Krom Dengan Menggunakan AAS,” Distilat, vol. 5, no. 2, 2019, doi: 10.33795/distilat.v5i2.46.

Downloads

Published

2022-09-30

How to Cite

Dewantara, D. P. ., Hutabarat, D. M. ., & Sudarminto , H. P. . (2022). PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI ADSORBEN TERHADAP PENURUNAN KADAR MANGAN PADA AIR TANAH. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(3), 670–675. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i3.468