PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA STASIUN PEMURNIAN DENGAN KAPASITAS GILING 7000 TCD PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI PG JATIROTO LUMAJANG
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.444%20Keywords:
gula kristal, neraca massa, pemurnianAbstract
Proses pemurnian dalam pembuatan gula memegang peranan penting yaitu sebagai salah satu proses tercapainya produk gula kristal putih yang memiliki kualitas tinggi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan secara benar dalam setiap proses yang terdapat di stasiun pemurnian. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan perhitungan massa bahan yang tepat dalam setiap tahapannya. Penelitian kali ini bertujuan untuk menghitung neraca massa pada proses pemurnian di Pabrik Gula Jatiroto Lumajang dengan harapan gula kristal putih yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dengan cara penambahan susu kapur dan gas belerang (SO2) yang tepat. Penambahan susu kapur digunakan untuk menjernihkan dan memurnikan nira sedangkan penambahan gas belerang (SO2) bertujuan untuk menurunkan pH nira mentah yang telah ditambahkan susu kapur menjadi ± 7,2 -7,4; kedua bahan pembantu tersebut ditambahkan untuk menghasilkan gula produksi yang sesuai dengan SNI. Perhitungan neraca massa menggunakan prinsip pada buku Basic Priciples and Calculation in Chemical Engineering dan diperoleh hasil neraca massa masuk dan keluar sebesar 373,631 ton/jam, neraca massa brix dan pol yang masuk sama dengan neraca massa yang keluar yaitu sebesar 68,310 ton brix/jam dan 49,515 ton pol/jam, dan asam fosfat yang dibutuhkan sebesar 0,005 ton/jam, susu kapur sebesar 5,977 ton/jam, gas belerang sebesar 0,125 ton/jam, serta flokulan sebesar 0,023 ton/jam.
References
I. W. Warsa, “Kajian Pengaruh Fouling Pada Pemurnian Nira Tebu,” Tek. Kim., vol. 1, no. 1, hal. 22–25, 2006.
E. S. Hartanto, “Product Quality Improvement of White Crystal Sugar through Defecation Remelt Carbonatation Technology,” J. Stand., vol. 16, no. 3, hal. 215–222, 2014.
F. A. Soejana, “Pengendalian Mutu Proses Produksi Gula Di PT. Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto,” J. Teknotan, vol. 14, no. 2, hal. 55, 2021. [4] D. S. Perwitasari, “Phospat Acid and Flocculan Added In Juice Sugar Crystal Process,” Tek. Kim., vol. 4, no. 1, hal. 318–325, 2010.
M. Alexander, “Neraca Masa Dan Neraca Energi Pengelolaan Sampah Terpadu – Penujah Kabupaten Tegal,” Teknobiz J. Ilm. Progr. Stud. Magister Tek. Mesin, vol. 8, no. 3, hal. 129–138, 2018.
I. Maflahah, “Analisis Proses Pembuatan Pati Jagung ( Maizena ),” Embryo, vol. 7, no. 1, hal. 40–45, 2010.
D. M. Himmelblau and J. B. Riggs, “Basic principles and calculations in chemical engineering seventh edition,” Prentice Hall International Series in the Physical and Chemical Engineering Sciences. 1996.
L. Antika and P. S. V. R. Ingesti, “Analisis Lama Waktu Pangkal Batang Tebu (Saccharum officinarum L.) Tertinggal Di Lahan Terhadap Nilai Rendemen” Vigor J. Ilmu Pertan. Trop. Dan Subtrop., vol. 5, no. 1, hal. 19–23, 2020.
A. D. Kuspratomo, Burhan, and M. Fakhry, “Pengaruh varietas tebu, potongan dan penundaan giling terhadap kualitas nira tebu,” Agrointek, vol. 6, no. 2, hal. 123–132, 2012.
E. Nursubiyantoro, “Perancangan Parameter Proses Pemurnian Nira Dengan Pendekatan Taguchi ( Studi Kasus pada PG . Madukismo Yogyakarta ),” OPSI, vol. 2, hal. 311–326, 2004.
L. Antika and P. S. V. R. Ingesti, “Transport processes and unit operations,” Vigor J. Ilmu Pertan. Trop. Dan Subtrop., vol. 20, no. 1, hal. 82, 1980.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.