ANALISIS VARIABEL PROSES YANG DIPENGARUHI OLEH TEKANAN UAP BEKAS QUINTUPLE EFFECT SYSTEM EVAPORATOR DI PG KEDAWOENG, PASURUAN
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i1.330Keywords:
%brix, Evaporator, Gula, PTPN XI, Uap bekasAbstract
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi pertanian, salah satu hasil pertanian negara Indonesia adalah tebu. Pabrik Gula (PG) Kedawoeng merupakan salah satu pabrik pengolahan gula milik BUMN yang dibawahi oleh PT Perkebunan Nusantara XI yang ada di Jawa Timur. Proses pembuatan Gula Kristal Putih (GKP) pada PG Kedawoeng melewati beberapa tahap yaitu; proses diffuser (penggilingan), pemurnian, penguapan, pemasakan, pemutaran, dan proses pengemasan atau tahap akhir. Tekanan uap bekas optimum yang diterapkan PG Kedawoeng adalah sebesar 0,6 kg/cm2, pada proses lapangan yang terjadi terdapat perbedaan variabel tekanan uap bekas hingga berkurang menjadi 0,4 kg/cm2. Tujuan analisis tekanan uap bekas ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil %brix keluaran stasiun penguapan dan variabel proses lain akibat adanya perbedaan tekanan uap bekas yang dihasilkan. Metode untuk penentuan %brix serta laju massa nira kental sulfitasi (NKS) yaitu menggunakan perhitungan neraca massa multiple effect evaporator. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah pada tekanan Ube optimum 0,6 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 64%, laju alir NKS 28,52 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 78,4°C sedangkan pada tekanan Ube 0,4 kg/cm2 kadar %brix NKS sebesar 58%, laju alir NKS 24,75 ton/jam, dengan titik didih nira sebesar 63,2°C. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi acuan agar stasiun penguapan pada PG Kedawoeng dapat terus berjalan dengan kondisi optimum.
References
A. Cahyaningtiyas, C. Sindhuwati, J. T. Kimia, dan P. N. Malang, “Pengaruh Penambahan Konsentrasi Saccharomyces Cerevisiae Pada Pembuatan Etanol Dari Air Tebu Dengan Proses Fermentasi,” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 7, no. 2, pp. 89–94, 2021, doi: 10.33795/distilat.v7i2.207.
B. P. Statistik, “Produksi Tanaman Perkebunan Di Jawa Timur,” 2021. https://jatim.bps.go.id/statictable/2018/11/12/1386/produksi-tanaman-perkebunan di-jawa-timur-ton-2005-2017.html.
A. F. Rusydi, D. Suherman, dan N. Sumawijaya, “Pengolahan Air Limbah Tekstil Melalui Proses Koagulasi – Flokulasi Dengan Menggunakan Lempung Sebagai Penyumbang Partikel Tersuspensi (Studi Kasus: Banaran, Sukoharjo dan Lawean, Kerto Suro, Jawa Tengah),” Arena Tekst., vol. 31, no. 2, 2017, doi: 10.31266/at.v31i2.1671.
J. T. Kimia dan P. N. Malang, “Pengaruh Penambahan Larutan Ca (OH)2 Terhadap,” vol. 7, no. 9, 2021.
F. U. D. Pratiwi, A. Kartikasari, A. Chumaidi, dan J. T. Kimia, “Analisa Efisiensi Kinerja Triple Effect Evaporator Pada Produksi Pupuk Ammonium Sulfat Ii (Za Ii) Di,” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 5, no. 1, pp. 19–23, 2019, doi: 10.33795/distilat.v5i1.12.
M. Saechu, “Optimasi Pemanfaatan Energi Ampas di Pabrik Gula (Bagasse Energy Optimation at Sugarcane Plant),” J. Pus. Penelit. Perkeb. Gula Indones., vol. 4, no. 1, pp. 274–280, 2009.
C. Siti, “Laporan Kuliah Kerja Penentuan Kadar %brix Produk Gula Kristal Putih (GKP) Pada PTPN XI PG. Kedawoeng-Pasuruan” 2019.
C. Geankoplis (1993) ‘146254681-Transport-Processes-and-Unit-Operations Geankoplis-pdf.pdf’, p. 938.
E. A. Storia, “Effect on Heat Transfer Characteristics of Robert Evaporator Quintuple Effect System in Gempolkerep Sugar Factory,” pp. 1–92, 2016.
E. Hugot, “Handbook of Cane Sugar Engineering,” p. 1186, 1986. [11] D. M. Meter, “Pengertian Derajat POL dan %brix Dalam Analisa Gula,”2010. https://multimeter-digital.com/pengertian-derajat-pol-dan-%brix-dalam-analisa gula.html
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.