PENGARUH PENGGUNAAN KAPUR DAN LAMA WAKTU PENGERINGAN TERHADAP KETAHANAN GRANULA MEDIA TANAM UNTUK TANAMAN AIR

Authors

  • Aldila Maysela Sukmawati Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Agung Ari Wibowo Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v8i2.371

Keywords:

Aquascape, Substrate Soil, Kapur organik

Abstract

Aquascape saat ini mempunyai ketertarikan besar terhadap tanaman air. Tujuan utama untuk menciptakan  visibilitas bawah air yang bagus di akuarium dan membuatnya terlihat lebih menarik secara visual, dengan  mempertimbangkan aspek perawatan tanaman air. Untuk membuat aquascape salah satu hal penting yaitu  substrate soil. Dalam pembuatan substrate soil menggunakan bahan baku berupa tanah humus dan tanah  taman. Karena substrate soil ini mudah hancur pada saat didasar air maka diperlukan bahan tambahan berupa  perekat yaitu kapur organik. Kapur organik ini berfungsi sebagai perekat karena kapur organik mempunyai sifat  plastis yaitu bisa mengeras dengan cepat sehingga memberi kekuatan pengikat. Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui seberapa lama ketahanan granula dalam dasar air dan mengetahui pH air yang  diperoleh. Proses pembuatan substrate soil diawali dengan pencampuran bahan baku tanah humus dan tanah  taman kemudian dicampur dengan bahan tambahan perekat berupa kapur dan di seprai dengan air lalu proses  granulasi dalam bak. Variabel untuk jumlah perekat kapur organik menggunakan perbandingan 10%, 15%, dan  20% dari total berat bahan baku. Kemudian granula yang sudah terbentuk akan disangrai menggunakan api  kompor hingga kandungan airnya berkurang. Variabel pengeringan terdiri dari 30 detik, 60 detik, dan 90 detik. Dari data hasil analisis yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak kandungan kapur maka  semakin kuat ketahanan bentuk granula, selain itu juga semakin stabil pH yang diperoleh.

References

T. Yesi dan S. Juli, “Perancangan Sistem Otomatisasi pada Aquascape Berbasis Mikrokontroller Arduino Nano,” J. Tek. Elektro Indones., vol. 1, no. 2, hal. 76–83, 2020.

H. Hariyatno, I. Isanawikrama, D. Wimpertiwi, dan Y. J. Kurniawan, “Membaca Peluang Merakit ‘Uang’ Dari Hobi Aquascape,” J. Pengabdi. dan Kewirausahaan, vol. 2, no. 2, hal. 117–125, 2018.

A. Razo dan H. Aprilianto, “Alat Penyiram Tanaman Aquascape Otomatis Berbasis Arduino Uno Dan Monitoring Berbasis Mobile,” J. Ilm. Komput., vol. 15, no. 2685– 0877, hal. 83–88, 2019.

A. Brahmantika, “Sistem Otomatisasi Budidaya Tumbuhan Aquascape Berbasis Arduino UNO,” Semin. Has. Elektro S1 ITN Malang, hal. 1–14, 2019.

Wakiman, “Tanah Yang Cocok Untuk Aquascape,” cbrinstitute.org, 2020. .

R. Irmanzah, “Pengaruh Serat Karung Plastik dan Kapur Terhadap Perubahan Nilai CBR Pada Tanah Lempung Lunak,” vol. 2, hal. 676–681, 2014.

F. P. Rahayu dan E. Zulaika, “Viabilitas Biofertilizer Berbahan Baku Azotobacter Pada Media Pembawa Padat Berbentuk Granul,” Surabaya, 2017.

N. W. A. Utari, “Kajian Karakteristik Fisik Pupuk Organik Granul Dengan Dua Jenis Bahan Perekat,” J. Tek. Pertan. Lampung (Journal Agric. Eng., vol. 3, no. 3, hal. 267– 274, 2014.

W. Kusumawati, “Perbandingan Lama Pengeringan Granul Terhadap Kadar Air dan Sifat Fisis Tablet Parasetamol,” Surakarta, 2012.

Basuki dan V. K. Sari, “Efektifitas Dolomit Dalam Mempertahankan pH Tanah Inceptisol Perkebunan Tebu Blimbing Djatiroto,” Bul. Tanam. Tembakau, Serat Miny. Ind., vol. 11, no. 2, hal. 58–64, 2019.

W. Arianti, “Sistem Kontrol Dan Monitoring Suhu , pH , Kekeruhan Air Akuarium Berbasis Mikrokontroler,” Padang, 2021.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Sukmawati, A. M. ., & Wibowo, A. A. . (2022). PENGARUH PENGGUNAAN KAPUR DAN LAMA WAKTU PENGERINGAN TERHADAP KETAHANAN GRANULA MEDIA TANAM UNTUK TANAMAN AIR. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(2), 325–330. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i2.371

Issue

Section

Articles