PENGARUH RASIO KATALIS CaO-NaOH DAN SUHU REAKSI TRANSESTERFIKASI TERHADAP KUALITAS BIODIESEL DARI MINYAK SAWIT

Authors

  • Sheila Devina Amira Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Mas’udah Mas’udah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Sandra Santosa Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.430

Keywords:

Biodiesel, Katalis CaO-NaOH, Minyak Sawit, Transesterifikasi

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif dari minyak nabati seperti minyak sawit, yang diproduksi dengan  metode transesterifikasi menggunakan katalis dan metanol. Penggunaan katalis homogen seperti NaOH sering  digunakan karena menghasilkan %yield biodiesel yang tinggi dibanding katalis heterogen. Akan tetapi,  penggunaan katalis homogen sering menimbulkan reaksi saponifikasi yang mengganggu proses konversi  biodiesel. Pengkombinasian antara katalis homogen dan heterogen akan mencegah terjadinya reaksi  saponifikasi. Selain itu suhu reaksi transesterifikasi juga sangat berpengaruh terhadap hasil produk biodiesel yang  diperoleh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio massa CaO-NaOH dan suhu reaksi  transesterifikasi terhadap kualitas biodiesel yaitu viskositas, densitas, dan %yield. Penelitian dilakukan dengan  melakukan percobaan proses transesterifikasi minyak sawit dan metanol dengan persentase jumlah katalis CaO NaOH 1% (b/v) dengan variabel bebas rasio massa CaO-NaOH 1:3, 1:1, 3:1 dan suhu 50˚C,60˚C, 80˚C dengan rasio  mol minyak dan metanol yang digunakan adalah 1:6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan  campuran katalis CaO-NaOH dan suhu berpengaruh terhadap kualitas dari beberapa parameter biodiesel yang  diuji. Parameter terbaik yang hampir mendekati standar SNI 7182:2015 biodiesel didapatkan pada variabel suhu  reaksi 60°C dan rasio katalis CaO-NaOH sebesar 3:1 dari berat minyak dimana nilai yield biodiesel sebesar 76,13%,  densitas 0,865 g/mL, viskositas 8,65 cSt.

References

N. Widiarti dan E. Kusumastuti, “Modifikasi Katalis CaO Dengan SrO Pada Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel Menggunakan,” J. Mipa, Vol. 38, No. 1, Hal. 49–56, 2015. Tersedia Pada: http://Journal.Unnes.Ac.Id/Nju/Index.Php/Jm.

B. T. dan B. B. R. Desain, “Tanya Jawab Biodiesel.”https://BTBRD.BPPT.go.id/Index.Php/Biodiesel-Faq (Diakses Sep 21, 2021).

H. EBTKE, “Penetapan Alokasi Tambahan Biodiesel Untuk Tahun 2021 Dan Alokasi Biodiesel Tahun 2022,” 2021. EBTKE.ESDM.go.id.

Gapki, “Refleksi Industri Sawit 2020 Dan Prospek 2021,” 2020. https://Gapki.Id/En/.

S. M. Oko Mustafa; Kurniawan, Andri; Willain, Danu, “Sintesis Biodiesel Dari Minyak Kedelai Melalui Reaksi Transesterifikasi Dengan Katalis CaO/NaOH,” J. Teknol., Vol. 13, No. Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Teknologi, Hal. 1–6, 2021, [Daring]. Tersedia Pada:

https://Jurnal.Umj.Ac.Id/Index.Php/Jurtek/Article/View/6581/4668.

K. A. Hawa, Z. Helwani, dan A. Amri, “Synthesis Of Heterogeneous Catalysts NaOH/CaO/C From Eggshells For Biodiesel Production Using Off-Grade Palm Oil,” J. Rekayasa Kim. Lingkung., Vol. 15, No. 1, Hal. 31–37, 2020, Doi: 10.23955/Rkl.V15i1.14610.

P. C. Eka Putri Dan E. Supriyo, “Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Menggunakan Katalis Kalsium Oksida (CaO) Menjadi Biodiesel,” Metana, Vol. 16, No. 2, Hal. 75–80, 2020, Doi: 10.14710/Metana.V16i2.34193.

Greenlane, “Konsep Kimia: Persen Yield,” 2019. Https://Www.Greelane.Com/Id/Sains-Teknologi-Matematika/Ilmu/Definition-Of-Percent-Yield-605899/ (Diakses Nov 27, 2021).

Bsn, “Biodiesel Sni 7182_2015. Standar Nasional Indonesia.” Hal. 65, 2015.

S. Oko, A. Kurniawan, dan J. Rahmatina, “Pengaruh Perbandingan Massa Ca Dan C Pada Katalis Naoh / CaO / C Dalam Sintesis Biodiesel Menggunakan Minyak Jelantah,” Pros. 12th Ind. Res. Work. Natl. Semin. Bandung, Hal. 1–6, 2021.

I. Aziz, S. Nurbayti, dan B. Ulum, “Esterifikasi Asam Lemak Bebas Dari Minyak Goreng Bekas,” J. Chem. Inf. Model., Vol. 5, No. 1, Hal. 1689–1699, 2018. Tersedia Pada: Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/220686-Peningkatan-Performansi-Benih-Kacangan-D.Pdf%0ahttps://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/268881370.Pdf%0ajourndharmakarya/Article/Viewfile/11437/5233al.Unpad.Ac.Id/%0ahttp://Jurnal.Upnyk.Ac.Id/Index.Php/Opsi/Article/View.

L. Rubianto, H. P. Sudarminto, dan S. Udjiana, “Combination Of Biodiesel, Glycerol, And Methanol As Liquid Fuel,” Iop Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., Vol. 1073, No. 1, Hal. 012005,2021, Doi: 10.1088/1757-899x/1073/1/012005.

A. P. Sari, “Kinetika Reaksi Esterifikasi Pada Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Dedak Padi,” J. Tek. Kim. Undip, Vol. 2, No. 1, Hal. 16–20, 2009.

W. Doni Rahmat, “Synthesis Of Biodiesel From Crude Palm Oil With Alumina Catalyst Result Of Recovery Of Solid Waste Mud At Intan Banjar Pdam,” Info Tek., Vol. 12, No. 1, Hal. 21–30, 2011.

M. Faizal, U. Maftuchah, dan W. A. Auriyani, “Pengaruh Kadar Metanol, Jumlah Katalis, Dan Waktu Reaksi Pada Pembuatan Biodiesel Dari Lemak Sapi Melalui Proses Transesterifikasi,” J. Tek. Kim., Vol. 19, No. 4, Hal. 29–37, 2013.

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Amira, S. D. ., Mas’udah, M., & Santosa, S. . (2022). PENGARUH RASIO KATALIS CaO-NaOH DAN SUHU REAKSI TRANSESTERFIKASI TERHADAP KUALITAS BIODIESEL DARI MINYAK SAWIT. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(4), 783–790. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.430