PENGARUH RASIO MOLASES DAN BAHAN BAKU PADA KETAHANAN BENTUK GRANULA MEDIA TANAM UNTUK TANAMAN AIR

Authors

  • Putri Dyah Damayanti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Agung Ari Wibowo Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v8i2.369

Keywords:

Granulasi, soil substrate, tanah taman, tanah humus, molases

Abstract

Soil substrate merupakan media tanam sebagai media tanam dan bersentuhan langsung dengan akar tanaman  air. Bentuk yang umum adalah granula, karena lebih mudah ditaburkan dan meresap ke tanaman. Tujuan  penelitian adalah untuk mengetahui hasil optimal rasio perekat molases dan bahan baku yang tepat untuk  mendapatkan granula media tanam yang tidak mudah hancur saat pengaplikasian di air dan perubahan nilai pH  air. Proses yang digunakan yaitu granulasi basah, dilakukan dengan mencampurkan bahan baku serbuk dengan  perekat kemudian dilakukan pengeringan dan pengayakan. Variasi rasio tanah humus dan tanah tanam yaitu  1:3, 2:3 dan 3:4. Variasi rasio molases dan air yaitu 20 mL:400 mL, 30 mL:400 mL dan 40 mL:400 mL. Hasil  optimal menggunakan perekat molases 20 mL pada rasio bahan 1:3 dan 2:3 mampu mempertahankan bentuk 7  hari. Pada molases 30 mL dan rasio bahan 1:3 mampu bertahan 2 hari. Dan pada molases 40 mL dengan rasio  bahan 1:3 mampu bertahan 2 hari, namun rasio bahan 2:3 mampu bertahan 7 hari. Kualitas fisik optimal yang  dihasilkan yaitu dengan perekat molases 20 mL pada rasio bahan 1:3 dan 2:3, dan perekat molases 40 mL dengan rasio bahan 2:3. Nilai pH mengalami penurunan dalam 5 hari pertama, namun meningkat pada hari ke  6 dan 7 dikarenakan konsentrasi CO2 dan suhu air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio air dan perekat  yang digunakan, rasio bahan baku yang digunakan sangat mempengaruhi ketahanan soil substrate dan pH air  yang dihasilkan saat diaplikasikan di dalam air.

References

H. Hariyatno, I. Isanawikrama, D. Wimpertiwi, dan Y. J. Kurniawan, “Membaca Peluang Merakit ‘Uang’ Dari Hobi Aquascape,” J. Pengabdi. dan Kewirausahaan, vol. 2, no. 2, hal. 117–125, 2018, doi: 10.30813/jpk.v2i2.1364.

N. W. A. Utari dan S. Triyono, “Kajian Karakteristik Fisik Pupuk Organik Granul Dengan Dua Jenis Bahan Perekat (the Study of Physical Characteristics of Granular Organic Fertilizer With Two Adhesives),” J. Tek. Pertan. Lampung Vol, vol. 3, no. 3, hal. 267– 274, 2015.

M. Hara, “Fertilizer Pellets Made From Composted,” Taiwan Food Fertil. Technol. Cent., hal. 5, 2002.

B. E. J. Litster, The Science And Engineering Of Granulation Processes. 2004.

K. A. Wardana, R. S. Soetopo, . S. P. B. Asthary, dan M. N. Aini, “Perekat Untuk Pembuatan Pelet Pupuk Organik Dari Residu Proses Digestasi Anaerobik Lumpur Biologi Industri Kertas,” J. Selulosa, vol. 5, no. 02, hal. 69–78, 2015, doi: 10.25269/jsel.v5i02.82.

K. Wijaya, “Biofuel Dari Biomassa,” 12 Desember, 2011. https://pse.ugm.ac.id/biofuel dari-biomassa/ (diakses Jan 02, 2022).

D. Irawan dan R. M. Bisono, “PKM Pelatihan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Pupuk Organik Granul Di Desa Gogodeso dan Munggalan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur,” J. Abdinus J. Pengabdi. Nusant., vol. 2, no. 2, hal. 215, 2019.

F. Norjanna, E. Efendi, dan Q. Hasani, “Reduksi Amonia Pada Sistem Resirkulasi Dengan Penggunaan Filter Yang Berbeda,” Rekayasa Dan Teknol. Budid. Perair., vol. IV, no. 1, 2015.

F. Karoba, R. Nurjasmi, dan S. Suryani, “Pengaruh Perbedaan pH terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae) Sistem Hidroponik Nft (Nutrient Film Technique),” J. Ilm. Respati Pertan., vol. 7, no. 2, hal. 529–534, 2015.

R. D. R. F. Kadeo, “Pengaruh Perbandingan Tanah Humus Baucau Dan Tanah Berpasir Kali Kuning Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L. var. Bima),” 2017.

H. Olbrich, “The Molasses,” Ferment. Technol. Inst. für Zuckerindustrie, hal. 131, 2006.

P. Wullandari dan A. Siregar, “Pembuatan Pupuk Organik Granul Dari Tepung Rumput Laut Sargassum sp .,” JPB Kelaut. dan Perikan., vol. 12, hal. 31–42, 2017.

A. S. F. Rizqa dan E. Yenie, “Pengaruh Variasi Konsentrasi Perekat Tanah Liat pada Pembuatan Pupuk Organik Granul (POG) dari Limbah Lumpur IPAL Pabrik CPO (Crude Palm Oil),” Jom FTeknik, vol. 5, no. 14, hal. 63–65, 2018, doi: 10.15900/j.cnki.zylf1995.2018.02.001.

M. A. Clarke, “SYRUPS,” Sci. York, vol. 5, no. 1992, hal. 5711–5717, 2003. [15] N. Rukminasari, Nadiarti, dan K. Awaluddin, “Pengaruh Derajat Keasaman ( pH ) Air Laut Terhadap Konsentrasi Kalsium Dan Laju Pertumbuhan H Alimeda SP,” J. Ilmu Kelaut. dan Perikan., vol. 24, no. April, hal. 28–34, 2014.

M. Pertanian, “Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik,” Peratur. Menteri Pertan., hal. 1–10, 2009.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Damayanti, P. D. ., & Wibowo, A. A. (2022). PENGARUH RASIO MOLASES DAN BAHAN BAKU PADA KETAHANAN BENTUK GRANULA MEDIA TANAM UNTUK TANAMAN AIR . DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(2), 287–293. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i2.369

Issue

Section

Articles