PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH DAN BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOBRIKET DENGAN METODE KARBONISASI

Authors

  • Kusyanto Kusyanto Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Panjang, Samarinda 75131
  • Marinda Rahim Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Panjang, Samarinda 75131
  • Muhammad Yahya Subakir Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Panjang, Samarinda 75131
  • Ibnu Eka Rahayu Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Panjang, Samarinda 75131
  • Fitriyana Fitriyana Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda, Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Panjang, Samarinda 75131

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.504%20

Keywords:

bambu, biobriket, karbonisasi, kulit kacang tanah

Abstract

Kalimantan Timur menghasilkan kacang tanah sebanyak 654 ton pada tahun 2020, sementara itu produksi  bambu di Indonesia pada tahun 2019 sekitar 17,1 miliar batang. Perlu pengolahan bahan agar dapat digunakan  menjadi biobriket. Biobriket merupakan sumber energi terbarukan dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh perbandingan pencampuran biomassa kulit kacang tanah dan bambu terhadap  kualitas biobriket berdasarkan standar SNI 01-6235-2000. Karbonisasi dilakukan pada kulit kacang tanah 450°C  dan bambu 500°C selama 60 menit. Arang dihaluskan kemudian diayak lebih kecil dari 70 mesh. Arang kulit  kacang tanah (KK) dan bambu (B) ditimbang 20 gram dengan komposisi 100%KK, 80%KK : 20%B, 60%KK : 40%B,  50%KK : 50%B , 40%KK : 60%B, 20%KK : 80%B, 100%B. Arang dicampurkan dengan perekat kanji 5 % dari massa  arang (1 gr kanji : air 25 ml). Dikeringkan pada suhu 80°C selama 24 jam. Hasil kombinasi terbaik didapatkan  pada kulit kacang tanah 20% dan bambu 80% dengan nilai kalor 6908,6 kal/g, kadar air 3,95%, kadar abu 6,27%,  kadar karbon terikat 73,2% telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000, kecuali untuk kadar zat terbang 16,58%  masih belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000.

References

Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim “Data Pertanian Provinsi Kaltim Tahun 2016-2020,” hal. 1, 2022.

Pribadyo, “Pengaruh Ukuran Mesh Terhadap Kualitas Briket Batu Bara Campur Biomassa Kulit Kacang Tanah Dan Tepung Kanji Sebagai Perekat Dengan Tekanan 8, 43 kg/cm2,” Jurnal Mekanova, vol. 2, no. 3, hal. 127–135, 2016.

Badan Statistik Pusat “Bambu Jadi Hasil Hutan Bukan Kayu Terbanyak pada 2019,” 2019.

B. Kusmartono, “Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nitroselullosa,” Jurnal Teknologi, vol. 11, no. 2, hal. 143–149, 2018.

Departemen Pertanian, “Pemanfaatan Limbah Sebagai Bahan Pakan Ternak,” 2008.

Gusmailina dan S. Sumadiwangsa, “Analisis Kimia Sepuluh Jenis Bambu Dari Jawa Timur,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 5, no. 5, hal. 290–293, 1988.

A. Vachlepi, dan D. Suwardin, “Penggunaan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Pengeringan Karet Alam,” Warta Perkaretan, vol. 32, no. 2, hal. 65–73, 2013.

F. W. Kusuma, “Briket Dari Kulit Kacang Tanah Menggunakan Perekat Biji Nangka,” Tugas Akhir, Politeknik Negeri Jember, hal. 27 – 33, 2021.

Agnes, Hamsina, dan N. Yacub, “Penentuan Karakteristik Briket Arang Bambu Dengan Menggunakan Perekat Tepung Sagu Dan Tapioka,” Jurnal Saintis, vol. 1, no. 2, hal. 31–36, 2020.

Badan Standardisasi Nasional, “Briket Arang Kayu Standar Nasional 01-6235-2000,” hal 1–7, 2000.

L. O. Sabindo, Kadir, dan M. Hasbi, “Pengaruh Variasi Ukuran Mesh Terhadap Nilai Kalor Briket Arang Tempurung Kelapa”, Enthalpy : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin, vol. 5, no. 1, hal. 1–8, 2020.

I. O. Prahesthi dan F. Zamani, “Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisa Kimia Proksimat Batubara,” Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, no. 9, hal. 1689–1699, 2013.

F. Asip, E. Sandra, dan S. Nurhasanah, “Pengaruh Temperatur Karbonisasi Dan Komposisi Arang Terhadap Kualitas Biobriket Dari Campuran Cangkang Biji Karet Dan Kulit Kacang Tanah,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 23, no. 1, hal. 28–38, 2017.

K. N. Wahyusi, R. Dewati, R. P. Ragilia, T. Kharisma, “Briket Arang Kulit Kacang Tanah Dengan Proses Karbonisasi,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 6, no. 2, hal. 70–73, 2012.

S. Bahri, “Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Untuk Pembuatan Briket

Arang Dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan Di Nanggroe Aceh Darussalam,” Thesis, Universitas Sumatra Utara, hal. 1–95, 2007.

Iriany, F. A. S Sibarani, dan Meliza, “Pengaruh Perbandingan Tempurung Kelapa Dan Eceng Gondok Serta Variasi Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket,” Jurnal Teknik Kimia USU, vol. 5, no. 3, hal. 56–61, 2016.

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Kusyanto, K., Rahim, . M. ., Subakir, M. Y. ., Rahayu, I. E. ., & Fitriyana, . F. (2022). PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH DAN BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOBRIKET DENGAN METODE KARBONISASI . DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(4), 1031–1039. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.504