PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI H2SO4 TERHADAP KADAR GLUKOSA PADA PEMBUATAN BIOETANOL DARI TONGKOL JAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.452Keywords:
bioetanol, fermentasi, hidrolisis, tongkol jagung, pretreatmentAbstract
Tingginya konsumsi energi masyarakat menyebabkan ketersediaan bahan bakar semakin menipis. Alternatif terbaru sebagai pengganti minyak bumi yang dibutuhkan salah satunya adalah bioetanol. Sumber pembuatan bioetanol berasal dari bahan yang banyak mengadung struktur gula yang dapat diubah menjadi etanol. Bahan baku bioetanol berasal dari biomasa berupa sumber selulosa dari tongkol jagung. Tongkol jagung sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber bioetanol, karena kandungan senyawa tongkol jagung yaitu selulosa 41%, hemiselulosa 36%, lignin 6% dan komponen lainnya 17% . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tongkol jagung sebagai bahan baku bioetanol dan mengetahui pengaruh waktu fermentasi juga pengaruh konsentrasi H2SO4 terhadap kadar bioetanol dari tongkol jagung. Langkah utama yang paling penting dalam penelitian ini adalah pretreatment, langkah ini diperlukan untuk mendegradasi lignin dengan menggunakan basa berupa NaOH. Tahap selanjutnya adalah hidrolisis asam, pada tahap ini terjadi pemecahan polisakarida lignoselulosa yaitu selulosa menjadi glukosa. Hidrolisis asam dilakukan dengan menggunakan H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,2; 0,5; dan 1N. Kadar glukosa terbaik kemudian divariasikan dengan waktu fermentasi yang optimal. Pada penelitian ini dihasilkan kadar glukosa paling tinggi terdapat pada konsentrasi 0,25% dengan waktu fermentasi selama 5 hari sebesar 13%. Hal ini menunjukan bahwa tongkol jagung masih kurang optimal sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
References
H. Rikana and R. Adam, “Pembuatan Bioethanol Dari Singkong Secara Fermentasi Menggunakan Ragi Tape,” Makalah, No. 024, 2010.
B. Yanuar and A. Amrullah, “Uji Eksperimental Kadar Bioetanol Eceng Gondok Hasil Destilasi Dengan Variasi Waktu Fermentasi,” Proceeding Semin. Nas. Tah. Tek. Mesin XIV, Vol. 01, No. SNTTM XIV, Pp. 7–8, 2015.
R. Moeksin, W. Sari, and Eni, “Pembuatan Bioetanol Dari Air Limbah Cucian Beras Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi,” J. Tek. Kim., Vol. 21, No. 1, Pp. 14–21, 2015.
D. A. W. Aaf Aji Pangestu, “Vol . 12 No . 1 Agustus 2019 ISSN : 1979-8415 Vol . 12 No . 1 Agustus 2019 ISSN : 1979-8415,” Teknol. Technoscientia, Vol. 12, No. 1, Pp. 37–48, 2019.
N. Hikmiyati and N. S. Yanie, “Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisa Asam Dan Enzimatis,” J. Tek. Kim., Vol. 1, No. 2, Pp. 2–6, 2009.
Isroi, “Analisis Kandungan Lignoselulosa Dengan Metode Chesson-Datta,” Vol. 97, No. Tappi, Pp. 3–6, 2002.
R. Agustina, M. Ratman, and I. Said, “Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Dari Kulit Jagung Manis ( Zea Mays Saccharata ) The Effect Of Fermentation Time On The Level Of Bioethanol From Sweet Corn ( Zea Mays Saccharata ) Bark,” J. Akad. Kim., Vol. 5, No. November, Pp. 197–201, 2016.
W. Wusnah, S. Bahri, and D. Hartono, “Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata B.C) Secara Fermentasi,” J. Teknol. Kim. Unimal, Vol. 8, No. 1, P. 48, 2019.
A. R. Fachry, P. Astuti, and T. G. Puspitasari, “Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Tongkol Jagung Dengan Variasi Konsentrasi Asam Klorida Dan Waktu Fermentasi,” J. Tek. Kim., Vol. 19, No. 1, Pp. 60–69, 2013.
E. Erna, I. Said, and P. H. Abram, “Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong (Manihot Esculenta Crantz) Melalui Proses Fermentasi,” J. Akad. Kim., Vol. 5, No. 3, P. 121, 2017.
M. A. Alamsjah, K. A. K. W, and B. S. Rahardja, “Pemanfaatan Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii Sebagai Medium Density Fibreboard ( MDF ) Dengan Konsentrasi Perekat Yang Berbeda The Use Of Seaweed Waste Eucheuma Cottonii As Medium Density Fibreboard ( MDF ) With The Difference Of Adhesive Concentratio,” Vol. 5, No. 2, 2016.
P. Jawab, N. Solikhin, A. S. Prasetyo, and L. Buchori, “Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri Pembuatan Bioetanol Fermentasi Menggunakan Pembuatan Bioetanol Hasil Hidrolisa Bonggol Pisang Menggunakan Saccaromycess Cereviceae Bonggol Pisang Dengan Saccaromycess Cereviceae,” J. Teknol. Kim. Dan Ind., Vol. 1, No. 1, Pp. 124– 129, 2012.
S. Mushlihah and Y. Trihadiningrum, “Produksi Bioetanol Dari Limbah Tongkol Jagung Sebagai Energi Alternatif Terbarukan,” Pros. Semin. Nas. Manaj. Teknol. XVIII, Vol. 27, Pp. 1–8, 2013.
P. D. Sari, W. A. Puri, and D. Hanum, “Delignifikasi Bonggol Jagung Dengan Metode Microwave Alkali,” Agrika, Vol. 12, No. 2, 2018.
N. Nasrun, J. Jalaluddin, and M. Mahfuddhah, “Pengaruh Jumlah Ragi Dan Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Yang Dihasilkan Dari Fermentasi Kulit Pepaya,” J. Teknol. Kim. Unimal, Vol. 4, No. 2, P. 1, 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.