EFEKTIVITAS KOAGULAN KITOSAN PADA PENGOLAHAN AIR DI UNIT WATER TREATMENT PPSDM MIGAS CEPU
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v8i3.396Keywords:
crosslink, flokulasi, kitosan, koagulasi, water treatmentAbstract
Air Sungai Bengawan Solo digunakan sebagai bahan baku pengolahan air di Unit Water Treatment PPSDM Migas Cepu. Air sungai ini diolah menjadi air industri dan air bersih yang didistribusikan ke konsumen. Metode yang digunakan adalah koagulasi flokulasi. Penggunaan koagulan dari bahan kimia pada metode tersebut sudah sering digunakan daripada koagulan alami. Pada penelitian ini menggunakan metode koagulasi flokulasi dengan kitosan dari cangkang udang sebagai koagulan. Kitosan dimodifikasi dengan menaut silangkan glutaraldehida atau disebut dengan cross linked glutaraldehyde (crosslink GA). Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penurunan kadar BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), turbidity, dan pH pada air bersih di Unit Water Treatment PPSDM Migas Cepu menggunakan kitosan tanpa modifikasi dan dengan modifikasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis dosis kitosan sebesar 400, 500, 600, dan 700 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan crosslink GA lebih efektif menurunkan kadar TSS, turbidity, dan pH yang optimum pada dosis 400 dan 700 ppm dengan nilai masing-masing sebesar 24 mg/L; 7,86 mg/L; dan 7,26. Koagulan kitosan juga efektif menurunkan nilai BOD dengan nilai sebesar 0,135 mg/L pada dosis 700 ppm. Sedangkan COD tidak dapat diturunkan kadarnya menggunakan kedua koagulan karena pemberian dosis yang tidak sesuai.
References
R. Ningsih, “Pengaruh Pembubuhan Tawas dalam Menurunkan TSS pada Air Limbah Rumah Sakit Riyan,” J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 2, hal. 79–86, 2011.
S. L. Ihsani dan C. R. Widyastuti, “Sintesis Biokoagulan Berbasis Kitosan Dari Kulit Udang Untuk Pengolahan Air Sungai Yang Tercemar Limbah Industri Jamu Dengan Kandungan Padatan Tersuspensi Tinggi,” J. Bahan Alam Terbarukan, vol. 3, no. 2, hal. 66–70, 2014, doi: 10.15294/jbat.v3i2.3700.
R. A, E. Noor, dan P. Suptijah, “Pemanfaatan Kitosan Dalam Daur Ulang Air Sebagai Aplikasi,” Jphpi, vol. 21, no. 2, hal. 276–286, 2018.
I. N. Agustina, S., Swantara, I. M. D. dan Suartha, “Isolasi Kitin, Karakterisasi, dan Sintesis Kitosan dari Kulit Udang,” Jurnal Kim., vol. 9, no. 2, hal. 271–278, 2015.
H. Hendrawati, S. Sumarni, dan . Nurhasni, “Penggunaan Kitosan sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Danau,” J. Kim. Val., vol. 1, no. 1, hal. 1–11, 2015, doi: 10.15408/jkv.v0i0.3148.
M. Fathurrahman, P. Sugita, dan H. Purwaningsih, “Sintesis Dan Karakterisasi Kitosan Bertaut Silang Glutaraldehida Sebagai Adsorben Pemurnian Minyak Akar Wangi,” EduChemia (Jurnal Kim. dan Pendidikan), vol. 2, no. 1, hal. 103, 2017, doi: 10.30870/educhemia.v2i1.1300.
D. H. Sukma, E. Riani, dan E. N. Pakpahan, “Pemanfaatan kitosan sebagai adsorben sianida pada limbah pengolahan bijih emas,” Jphpi, vol. 21, hal. 460–470, 2018.
W. A. Muharam S, Sugita P, “Adsorption of Au(III) onto Chitosan Glutaraldehyde Cross linked in Cyanide Solution.,” Pros. Semin. Nas. Sains III IPB, 2010.
M. dan S. Wardhani, W. K., Widodo, “Khitin Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus) sebagai Biokoagulan untuk Penyisihan Turbidity, TSS, BOD, dan COD pada Pengolahan Air Limbah Farmasi PT. Pharos Tbk., Semarang,” 2003.
B. Li et al., “Synthesis, characterization, and antibacterial activity of cross-linked chitosan-glutaraldehyde,” Mar. Drugs, vol. 11, no. 5, hal. 1534–1552, 2013, doi: 10.3390/md11051534.
D. Solikhah, A., “Pengolahan Air Limbah Tapioka dengan Metode Koagulasi Menggunakan Koagulan Kitosan,” hal. 104–110, 2015.
M. ; P. Tanjung Kusuma ; Hadiwidodo, “Menggunakan Kitosan Dari Limbah Cangkang Keong Sawah (Pila Ampullacea) Sebagai Nano Biokoagulan Dalam Pengolahan Limbah Cair Pt . Phapros , Tbk Semarang,” vol. 6, no. 1, hal. 1–7, 2017.
Y. Meicahayanti, I., Marwah and Setiawan, “Efektifitas Kitosan Limbah Kulit Udang dan Alum sebagai Koagulan dalam Penurunan TSS Limbah Cair Tekstil,” J. Chemurg., vol. 1, no. 02, hal. 1–5, 2018.
F. Shahidi dan J. K. Vidana Arachchi, You-JinJeon, “Food applications of chitin and chitosans,” Trends Food Sci. Technol., vol. 10, no. 2, hal. 37–51, 1999.
A. J. Al-Manhel, A. R. S. Al-Hilphy, dan A. K. Niamah, “Extraction of chitosan, characterisation and its use for water purification,” J. Saudi Soc. Agric. Sci., vol. 17, no. 2, hal. 186–190, 2018, doi: 10.1016/j.jssas.2016.04.001.
B. Rahadi, B. Suharto, dan F. Y. Monica, “Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemar dan Kualitas Air Sungai Lesti Sebelum Pembangunan Hotel Identifications Capacity Pollutant Loads and Water Quality of Lesti River before the Construction of Hotel Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 6, no. 3, hal. 1–10, 2019.
R. S.W., B. Iswanto, dan . W., “Pengaruh pH pada Proses Koagulasi dengan Koagulan Alumunium Sulfat dan Ferri Klorida,” Indones. J. Urban Environ. Technol., vol. 5, no. 2, hal. 40, 2009, doi: 10.25105/urbanenvirotech.v5i2.676.
M. Fuel et al., “Kinerja Membran Komposit Kitosan-Karagenan pada Sistem Fuel Cell System in Producing Bioelectricity from Boiled Fish Wastewater Peningkatan konsumsi energi listrik dapat menyebabkan krisis energi yang diakibatkan oleh kelangkaan bahan bakar pembangkit lis,” vol. 23, hal. 137–146, 2020.
R. N. Hasanah, L. Kurniawati, dan Murniati, “Modifikasi Kitosan Dari Limbah Cangkang Rajungan dengan Crosslinking Menggunakan Glutaraldehida Sebagai Adsorben Ion Logam Cu(II),” no. Ii, hal. 1–12, 2018.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.