PEMANFAATAN KULIT ARI KEDELAI SEBAGAI ADSORBEN ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK JELANTAH

Authors

  • Dheyana Dwi Kartikasari Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Dyah Nur Afia Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Wianthi Septia Witasari Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Mufid Mufid Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i2.2696

Keywords:

Adsorben, Adsorpsi, FFA, Kulit Ari Kedelai, Minyak Jelantah

Abstract

Penggunaan minyak jelantah secara berulang berdampak buruk bagi kesehatan karena memiliki kandungan FFA (Free Fatty Acid) yang melebihi standar SNI 7709:2019 (kualitas minyak goreng sawit). Kadar FFA minyak jelantah dalam penelitian ini sebesar 0,82%. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah regenerasi minyak dengan metode adsorpsi. Adsorpsi kali ini menggunakan adsorben dari limbah kulit ari kedelai. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas adsorben kulit ari kedelai dalam menurunkan FFA pada minyak jelantah dalam kurun waktu kontak yang ditentukan. Kulit ari kedelai diserbukkan hingga berukuran 70 mesh. Kulit ari kedelai ditambahkan ke minyak jelantah dengan takaran 15 gram untuk 100 ml minyak jelantah dengan variasi waktu kontak 2x12 jam, 3x12 jam, 4x12 jam, dan 5x12 jam di tiap wadah yang berbeda. Hasil menunjukkan bahwa kadar FFA justru meningkat pada waktu kontak 2x12 jam sampai 4x12 jam. Namun, semakin lama perendaman, kadar FFA semakin menurun. Waktu kontak 5x12 jam merupakan waktu terbaik dalam mengadsorb FFA karena dapat menurunkan kadar FFA dari 0,82% menjadi 0,66%, menaikan kadar air minyak sebanyak 0,002%, dan menyerap warna minyak jelantah yang awalnya hitam kecoklatan menjadi coklat. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah sesuai literatur yang menyatakan bahwa semakin lama waktu bersinggungan adsorben dan adsorbat maka penyerapan adsorbat makin banyak. Namun, belum bisa menurunkan kadar FFA hingga sesuai SNI 7709:2019. Maka dari itu, perlu penelitian lanjutan terkait aktivasi adsorben yang tepat agar adsorben dapat mengadsorb FFA secara optimal.

References

A. Ilmanafia dan H. P. Sudarminto, “Pemanfaatan Adsorben Arang Aktif Bonggol Jagung untuk Penurunan BOD dan COD pada Limbah Cair Pengolahan Rumput Laut,” Distilat, vol. 8, no. 4, hal. 909–913, 2022.

D. I. C. Nisa’ dan A. Takwanto, “Pemanfaatan Bonggol Jagung sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamin B Menggunakan Metode Aktivasi Mechanochemical,” Distilat, vol. 8, no. 4, hal. 841–849, 2022.

F. C. Hidayati, M. Masturi, dan I. Yulianti, “Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai (Jelantah) dengan Menggunakan Arang Bonggol Jagung,” Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, vol. 1, no. 2, hal. 67–70, 2016.

S. Wahyuni dan B. Kostradiyanti, “Penurunan Angka Peroksida Minyak Kelapa Tradisional dengan Adsorben Arang Sekam Padi IR 64 yang Diaktifkan dengan Kalium Hidroksida,” Jurnal Kimia, vol. 2, no. 1, hal. 57–60, 2008.

W. T. Wulandari dan R. Dewi, “Selulosa dari Ampas Tebu sebagai Adsorben pada Minyak Bekas Penggorengan,” KOVALEN, vol. 4, no. 3, hal. 332–339, 2018.

F. Barau., S. Nuryanti., & I. D. Pursitasari., “Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma cocoa L.) sebagai Adsorben Zat Warna Rhodamin B,” in Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-5 2014, 2014, pp. 12–18.

I. Ihwan, F. Fadlia, dan S. Anam, “Mutu Minyak Jelantah dengan Adsorben Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.)Voss) Menggunakan Parameter Bilangan Peroksida dan Asam Lemak Bebas,” Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy), vol. 5, no. 2, hal. 124–131, 2019.

A. D. Safira dan P. Prayitno, “Pengaruh Konsentrasi Nano Adsorben Terhadap Penurunan Bahan Pencemar Pada Proses Adsorpsi Air Limbah Industri Pengolahan Rumput Laut,” vol. 8, no. 1, hal. 118–125, 2022.

Badan Standarisasi Nasional, Standar Mutu Minyak Goreng 7709:2019. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2019.

L. Lestari, “BAB 1 PENDAHULUAN,” digilib.unimed.ac.id, 2016.

S. Miskah, T. Aprianti, S. S. Putri, S. Haryanti, “Purifikasi Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben Karbon yang Dibuat dari Kulit Durian,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 24, no. 1, hal. 79–86, 2018.

A. F. Ramdja, L. Febrina, D. Krisdianto, “Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas Tebu sebagai Adsorben,” Jurnal Teknik Kimia, vol. 17, no. 1, hal. 7–14, 2010.

M. Cechinel, S. Souza, dan A. Antonia, “Study o Lead (II) Adsorption Onto Activated Carbon Originating From Cow Bone,” Journal of Cleaner Production Universidade Federal de Santa Catarina, vol. 65, hal. 342–349, 2014.

D. Rohmawati, I. H. Djunaidi, E. Widodo, “Nilai Nutrisi Tepung Kulit Ari Kedelai dengan Level Inokulum Ragi Tape dan Waktu Inkubasi Berbeda,’” Jurnal Ternak Tropika, vol. 16, no. 1, hal. 30–33, 2015.

N. P. Putri, “BAB 1 Pendahuluan,” repository.unika.ac.id, 2019.

H. M. Haili, S. Sulistiyana, E. M. Jayadi “Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L) dan Ampas Tebu (Sugarcane bagasse) sebagai Adsorben pada Pemurnian Minyak Jelantah,” Journal al-Kimiya, vol. 8, no. 1, hal. 28–36, 2021.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Dheyana Dwi Kartikasari, Dyah Nur Afia, Wianthi Septia Witasari, & Mufid, M. (2023). PEMANFAATAN KULIT ARI KEDELAI SEBAGAI ADSORBEN ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK JELANTAH. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(2), 168–176. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i2.2696

Issue

Section

Articles