PENGARUH JENIS TEPUNG NABATI DAN WAKTU PENGERINGAN MAGGOT TERHADAP KANDUNGAN PAKAN IKAN LELE BERBAHAN DASAR MAGGOT (HERMETIA ILLICENS)

Authors

  • Aldyn Firstiano Afnan Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Profiyanti Hermien Suharti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Asalil Mustain Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Anang Arianto Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Bagos Tedy Arta Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Virsa Faliolla Tasyakuranti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i3.3750

Keywords:

lele, maggot, pakan , tepung, waktu pengeringan

Abstract

Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan. Ketersediaan tepung ikan yang terbatas membuat harga pakan ikan komersil melonjak sehingga perlu dicari bahan penggantinya. Maggot BSF (Hermetia illicens) merupakan alternatif yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk bahan pakan karena berbagai keunggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tepung nabati yang digunakan terhadap kandungan pakan ikan lele berbahan dasar maggot dengan memperhatikan waktu pengeringan maggot yang dilakukan pada suhu 120°C selama 1 jam, 1,5 jam, dan 2 jam. Dengan variasi jenis tepung nabati dan lama waktu pengeringan tersebut diharapkan mendapatkan kandungan pakan ikan lele yang baik. Kandungan yang diuji yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar serat kasar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kandungan pakan ikan lele sesuai dengan SNI 01-4087-2006. Hasil penelitian menunjukkan waktu pengeringan memiliki pengaruh terhadap kandungan kadar air dan lemak, sedangkan jenis tepung nabati memiliki pengaruh yang berbeda terhadap masing-masing kandungan pakan ikan lele berbahan dasar maggot yaitu tepung terigu menghasilkan kadar air yang tinggi, tepung kedelai menghasilkan kadar abu dan serat kasar yang tinggi, dan tepung maizena menghasilkan kadar lemak yang tinggi.

References

D. L. Wicaksono dan M. Zainuri, “Desa Mangunharjo Kecamatan Tugu,” J. Mar. Res., vol. 3, hal. 265–273, 2014.

M. Bibin, A. Ardian, dan A. N. Mecca, “Pelatihan Budidaya Maggot sebagai Alternatif Pakan Ikan di Desa Carawali,” MALLOMO J. Community Serv., vol. 1, no. 2, hal. 78–84, 2021, doi: 10.51817/mallomo.v1i2.404.

M. R. Fahmi, S. Hem, dan I. W. Subamia, “Potensi maggot sebagai salah satu sumber protein pakan ikan,” Dukungan Teknol. Untuk Meningkat. Prod. Pangan Hewan Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat. Pros. Semin. Nas. Hari Pangan Sedunia XXVII, hal. 125–130, 2013.

I. Minggawati, L. Lukas, Y. Youhandy, Y. Mantuh, dan T. S. Augusta, “Pemanfaatan Tumbuhan Apu-Apu (Pistia Stratiotes) untuk Menumbuhkan Maggot (Hermetia illucens) sebagai pakan ikan,” Ziraa’Ah Maj. Ilm. Pertan., vol. 44, no. 1, hal. 77, 2019, doi: 10.31602/zmip.v44i1.1665.

N. Indariyanti dan E. Barades, “Evaluasi biomassa dan kandungan nutrisi magot (Hermetia illucens) pada media budidaya yang berbeda,” Pros. Semin. Nas. Pengemb. Teknol. Pertan., vol. 9, no. 7, hal. 137–141, 2018, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.polinela.ac.id/index.php/PROSIDING/article/view/1151

A. Azir, H. Harris, R. Bayu, dan K. Haris, “Produksi dan Kandungan Nutrisi Maggot (Hermetia illucens) Menggunakan Komposisi Media Kultur Berbeda Production and Nutrition Maggot (Hermetia illucens) Using Different Culture Media Composition,” J. Ilmu-ilmu Perikan. dan Budid. Perair., vol. 12, no. 1, hal. 38, 2017, [Daring]. Tersedia pada: perikanan.pgri@gmail.com

L. Fatmasari, “Tingkat densitas populasi, bobot, dan panjang maggot (Hermetia illucens) pada media yang berbeda,” Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2017. [Daring]. Tersedia pada: http://repository.radenintan.ac.id/3265/1/SKRIPSI_LISA.pdf

S. W. Sudarman, T. A. Dewi, dan S. Zein, “Pelatihan Budidaya Magot Sebagai Alternative Pakan Ternak Di Desa Banjar Rejo Batanghari Kabupaten Lampung Timur,” SINAR SANG SURYA J.vol. 6, no. 2, hal. 285–292, 2022, [Daring]. Tersedia pada: http://www.ojs.ummetro.ac.id/index.php/sinarsangsurya/article/view/2181

J. F. Mokolensang, M. G. V. Hariawan, dan L. Manu, “Maggot (Hermetia illunces) sebagai pakan alternatif pada budidaya ikan,” e-Journal Budid. Perair., vol. 6, no. 3, hal. 32–37, 2018, doi: 10.35800/bdp.6.3.2018.28126.

W. R. Putri, H. Harris, dan H. R. B. Kusuma, “Kombinasi Maggot Pada Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, Fcr Dan Biaya Pakan Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) The,” J. ILMU Perikan. DAN Budid. Perair., vol. 14, hal. 7–16, 2019.

M. S. Irfan dan A. Manan, “Aplikasi Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) Sebagai Pakan Alami dan pakan Buatan (Pelet) Untuk Ikan Rainbow Kurumoi (Melanotaenia parva),” J. Ilm. Perikan. dan K elautan, vol. 5, no. 2, hal. 139–143, 2013.

V. T. F. Prajayati, O. D. S. Hasan, dan M. Mulyono, “Magot Flour Performance in Increases Formula Feed Efficiency and Growth of Nirwana Race Tilapia (Oreochromis sp.),” J. Perikan. Univ. Gadjah Mada, vol. 22, no. 1, hal. 27, 2020, doi: 10.22146/jfs.55428.

B. S. N. Indonesia, SNI 01-4087-2006 Pakan Buatan untuk Ikan Lele (Clarias gariepinus). 2006. [Daring]. Tersedia pada: https://akses-sispk.bsn.go.id/Upload/Dokumen/ RANCANGAN_SNI/MTPS/20201002-0058/LAMPIRAN_OUTLINE_RSNI_20201002-0058_20201002165726.PDF

B. D. Ahadi dan M. Y. Effendi, “Validasi Lamanya Waktu Pengeringan untuk Penetapan Kadar Air Pakan Metode Oven dalam Praktikum Analisis Proksimat,” J. Ilmu Peternak. Terap., vol. 2, no. 2, hal. 34–38, 2019, doi: 10.25047/jipt.v2i2.1420.

S. A. Makmur, “Penambahan Tepung Sagu dan Tepung Terigu pada Pembuatan Roti Manis,” Gorontalo Agric. Technol. J., vol. 1, no. 1, hal. 1, 2018, doi: 10.32662/gatj.v1i1.161.

N. B, E. Soeskendarsi, dan A. E. Erviani, “Kandungan Kolagen Sisik Ikan Bandeng (Chanos-chanos) dan Sisik Ikan Nilla (Oreochromis niloticus),” Biol. Makassar, vol. 4, no. 1, hal. 39–47, 2019.

M. Janna, S. A. Sijid, dan N. S. Pasau, “Analisis proksimat pakan ikan di Balai Budidaya Air Payau Takalar,” Filogeni J. Mhs. Biol., vol. 2, no. 3, hal. 86–90, 2022, doi: 10.24252/filogeni.v2i3.29547.

C. Oktofyani, “Formulasi Foodbars Berbahan Dasar Tepung Kulit Pisang Kepok Dan Tepung Kedelai,” J. Bioind., vol. 2, no. 2, hal. 439–452, 2020, doi: 10.31326/jbio.v2i2.629.

E. Kinanthi Pangestuti dan dan Petrus Darmawan, “Analisis Kadar Abu dalam Tepung Terigu dengan Metode Gravimetri Analysis of Ash Contents in Wheat Flour by The Gravimetric Method,” J. Kim. dan Rekayasa, vol. 2, no. 1, hal. 16–21, 2021.

G. H. Augustyn, G. Tetelepta, dan I. R. Abraham, “Analisis Fisikokimia Beberapa Jenis Tepung Jagung (Zea mays L.) Asal Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya,” AGRITEKNO J. Teknol. Pertan., vol. 8, no. 2, hal. 58–63, 2019, doi: 10.30598/jagritekno.2019.8.2.58.

R. Iskandar dan S. Fitriadi, “Analisa Proksimat Pakan Hasil Olahan Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.,” ZIRAA’AH, vol. 42, hal. 65–68, 2017.

H. Nasution, W. Deliani, Isnaniar, dan Wahyunungsih, “Analisa Kadar Lemak, Pati, Gula Reduksi, Mineral (Fe, Ca, Na Dan Mg) Pelet Ikan dari Limbah Organik,” Phot. J. Sain dan Kesehat., vol. 7, no. 02, hal. 115–123, 2017, doi: 10.37859/jp.v7i02.515.

I. Indrawan, Seveline, dan R. I. K. Ningrum, “Pembuatan snack bar tinggi serat berbahan dasar tepung Ampas kelapa dan tepung kedelai,” J. Ilm. Respati, vol. 9, no. I, hal. 1–10, 2018.

W. T. Setyowati dan F. C. Nisa, “Formulasi biskuit tinggi serat (kajian proporsi bekatul jagung: tepung terigu dan penambahan baking powder),” J. Pangan dan Agroindustri, vol. 2, no. 3, hal. 224–231, 2014.

Downloads

Published

2023-09-30

How to Cite

Afnan, A. F., Suharti, P. H., Mustain, A., Arianto, A., Arta, B. T., & Tasyakuranti, V. F. (2023). PENGARUH JENIS TEPUNG NABATI DAN WAKTU PENGERINGAN MAGGOT TERHADAP KANDUNGAN PAKAN IKAN LELE BERBAHAN DASAR MAGGOT (HERMETIA ILLICENS). DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(3), 318–329. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i3.3750