PENINGKATAN KUALITAS BATU BARA DENGAN METODE AGLOMERASI DENGAN MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN PERALATAN MICROWAVE

Bintan Aulia Sabrina Larasati Sahari; Hardjono Hardjono

doi:10.33795/distilat.v9i4.4172

Authors

Bintan Aulia Sabrina Larasati Sahari Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
Hardjono Hardjono Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i4.4172

Keywords:

aglomerasi, batu bara, microwave

Abstract

Batu bara merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting saat ini dan memiliki pemanfaatan yang luas dalam industri berskala besar. Tinggi rendahnya kualitas batubara tergantung pada kadar air yang terkandung didalamnya, untuk meningkatkan kualitasnya diperlukan pengolahan yang bertujuan mengurangi kadar air pada batu bara. Salah satu proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas batubara yaitu dengan metode aglomerasi menggunakan peralatan microwave. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemanfaatan radiasi gelombang mikro dalam meningkatkan kualitas batubara berupa kadar air dan kadar abu menggunakan metode aglomerasi, dengan menganalisis pengaruh waktu dan daya pada microwave. Metodologi penelitian ini dilakukan dengan cara pencampuran batu bara dan air, kemudian ditambahkan agglomerant agent berupa minyak goreng bekas dengan perbandingan 1:1. Campuran tersebut dimasukkan kedalam microwave dengan waktu proses selama 1, 2, 3, 4, dan 5 menit. Untuk daya yang digunakan sebesar 400, 600, dan 800 watt. Proses selanjutnya yaitu penyaringan dan batu bara di oven selama 60℃ selama 2 jam. Analisa kualitas yang dilakukan adalah kadar air dan kadar abu batu bara sebelum dan sesudah dilakukan proses aglomerasi. Setelah dilakukan radiasi gelombang mikro, didapatkan hasil semakin lama waktu proses dalam microwave, kadar air dan kadar abu dalam batubara semakin berkurang. Penggunaan daya microwave yang lebih tinggi juga menghasilkan penurunan yang lebih signifikan pada kadar air dan kadar abu dalam batubara. Kondisi terbaik diperoleh pada waktu proses 5 menit dengan penggunaan daya microwave sebesar 800 watt dengan hasil kadar abu sebesar 9,9816% dan kadar air sebesar 1,5076%.

References

M. A. Aziz, “Studi Gasifikasi Berbahan Bakar Briket Batubara Terhadap Temperatur Pembakaran,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.

Nukman dan S. Poertadji, “Metode Aglomerasi Air-Minyak Sawit Untuk Menurunkan Kadar Sulfur Pada Batubara Bituminus,” Jurnal Teknologi, no.4, hal. 279-286, 2006.

Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, “Road Map Pengembangan dan Pemanfaatan Batubara (Grand Strategy Hilirisasi Batubara),” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2021.

D. F. Umar, “Pengaruh Proses Upgrading Terhadap Kualitas Batubara Bunyu, Kalimantan Timur,” Semin. Rekayasa Kim. dan Proses, hal. 1–11, 2010.

D. Jaya, “Dewatering Batubara Jorong, Kalimantan Selatan Dengan Menggunakan Minyak Goreng Bekas Dan Minyak Tanah,” Eksergi, vol. 14, no. 2, hal. 35, 2017.

M. Haviz, “Pengaruh Waktu Dan Ukuran Partikel Pada Pengeringan Batubara Dengan Menggunakan Gelombang Mikro,” J. Teknol. dan Inov. Ind., vol. 1, no. 2, hal. 12–15, 2021.

W. E. Komariah, “Peningkatan Kualitas Batubara Indonesia Peringkat Rendah Melalui Penghilangan Moisture Dengan Pemanasan Gelombang Mikro,” Universitas Indonesia, 2012.

Y. S. Prastya, W. Nugroho, dan A. Winarno, “Metode Aglomerasi Air Kapur Dan Minyak Sawit Mentah (CPO) Untuk MEningkatkan Nilai Kalori Batubara Sub-Bituminous (Aglomeration Methods of Limestone Water And Crude Palm Oil (Cpo) To Increase The Calorific Value Of Sub-Bituminous Coal),” J. Teknol. Miner. FT UNMUL, vol. 9, no. 1, hal. 33–38, 2021.

Noviyani, “Pemanfaatan Proses Upgraded Brown Coal (UBC) Untuk Pemasakan Briket Di Rumah Tangga,” Universitas Indonesia, 2011.

S. Poertadji, N. Dan, dan M. Hikam, “Pengaruh Aglomerasi Air-Minyak Sawit Terhadap Kadar Karbon Dan Nilai Kalori Batubara Semi-Antrasit, Bituminus Dan Sub-Bituminus,” J. Sains Mater. Indones. Indones. J. Mater. Sci., vol. 7, no. 3, hal. 1411–1098, 2006.

A. Husain, A. Makhsud, dan S. Yani, “Analisa Sistem Penurunan Kadar Air Batubara Dengan Proses Pemanasan,” J-Move , vol. 3, no. 1, hal. 6–15, 2021.

S. Ardinata, D. Herniti, dan A. Pranajati, “Analisis Proksimat Batubara Menggunakan Standar Astm Pada Pt. Cahaya Bumi Perdana Kabupaten Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat,” J. Rekayasa Lingkung., vol. 22, no. 1, hal. 11–15, 2022.

Y. U. Fikriyah dan R. S. Nasution, “Analisis Kadar Air Dan Kadar Abu Pada Teh Hitam yang Dijual di Pasaran dengan Menggunakan Metode Gravimetri,” Amina, vol. 3, no. 2, hal. 50–54, 2021.

D. F. Ardhityasari, “Analisa Data proksimat dan Perhitungan Volume Batubara Berdasarkan Data Log Densitas Dan Gamma Ray Dari Lapangan ‘TG’ PT. SUCOFINDO (PERSERO), Tbk,” Institut Teknologi Sepuluh November, 2017.

S. Effendy, A. Aswan, K. Ridwan, N. Ramadhania, dan T. Junica Amanda, “Pengaruh Daya Microwave Dalam Proses Pengolahan Minyak Mawar (Rosa hybrida) Dan Minyak Ylang-Ylang (Cananga odorata genuine) Dengan Metode Microwave Hydrodistillation,” J. Kinet., vol. 11, no. 03, hal. 20–27, 2020.

Nukman dan S. Poertadji, “Pengurangan Kadar Abu Dan Sulfur Pada Batubara Sub Bituminus Dengan Metode Aglomerasi Air-Minyak Sawit,” Indones. J. Mater. Sci., vol. 7, no. 1, hal. 31–36, 2006.

S. Mesroghli, J. Yperman, E. Jorjani, R. Carleer, dan M. Noaparast, “Evaluation of microwave treatment on coal structure and sulfur species by reductive pyrolysis-mass spectrometry method,” Fuel Process. Technol., vol. 131, hal. 193–202, 2015.

Y. M. Pusparizkita, A. F. Hidayatullah, N. F. Anwar, Junaidi, dan Sudarno, “The influence of drying time on pellet fuel moisture content,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 1098, no. 1, 2022.

H. A. Anisa, M. Yusuf, dan S. Nasir, “Karakterisasi Batubara Jambi Untuk Peningkatan Kualitas Batubara Melalui Radiasi Gelombang Mikro,” J. Pertamb., vol. 4, no. 4, hal. 174–179, 2020.

V. Balachandar, T. Ramkumar, B. Kalidasan, dan C. Subramaniyan, “Experimental study on ash content & calorific value of coal used in thermal power station,” Mater. Today Proc., vol. 45, hal. 457–461, 2021.