PENGARUH RASIO PEREKAT TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN PEMBAKARAN BRIKET SABUT KELAPA DAN SERBUK GERGAJI KAYU CAMPURAN

Authors

  • Mohammad Ainur Rofiq Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Hardjono Hardjono Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i4.4208

Keywords:

briket, laju pembakaran, sabut kelapa, serbuk gergaji kayu campuran

Abstract

Pemakaian bahan bakar fosil yang meningkat setiap tahunnya dan persediaan bahan bakar fosil yang terbatas  menyebabkan kenaikan gas emisi rumah kaca sehingga menimbulkan perubahan iklim, untuk itu diperlukan pengembangan energi alternatif. Pemanfaatan biomassa sabut kelapa dan serbuk gergaji menjadi briket sebagai solusi pengembangan energi alternatif. Biomassa memiliki sifat dapat diperbaharui, lebih ramah lingkungan, serta sebagai upaya pemanfaatan hasil hutan dan pertanian. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan rasio perekat terhadap karakteristik fisik briket meliputi kadar air, abu, kadar zat mudah menguap dan fixed carbon dan uji produk berupa karakteristik pembakaran meliputi waktu pembakaran dan laju pembakaran. Bahan baku berupa sabut kelapa dan serbuk gergaji kayu campuran. Variabel yang digunakan yaitu rasio penggunaan perekat tepung tapioka 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dan perbandingan campuran bahan baku sabut kelapa dan serbuk gergaji campuran 30%:70%. Hasil penelitian karakteristik fisik kadar air terendah sebesar 4,84%, kadar karbon tertinggi sebesar 87,96%, zat menguap terendah sebesar 6,06%, kadar abu terendah sebesar 0,34%, dan karakteristik pembakaran meliputi nilai laju  pembakaran tertinggi 0,236 gr/menit pada rasio perekat 40% dan 60%, waktu pembakaran paling lama 108 menit. Karakteristik fisik briket yang dihasilkan sudah sesuai SNI 01-6235-2000 briket arang kayu. Hasil karakteristik laju pembakaran berbanding terbalik dengan waktu pembakaran yaitu tingginya nilai laju pembakaran menyebabkan semakin singkat waktu pembakaran, sedangkan semakin besar rasio perekat semakin tinggi laju pembakaran serta semakin pendek waktu pembakaran.

References

B. Petroleum, “Annual report: a year of strong delivery and growth,” hal. 32, 2018.

T. N. Tambaria dan B. F. Y. Serli, “Kajian Analisis Proksimat pada Briket Batubara dan Briket Biomassa,” J. Geosains dan Teknol., vol. 2, no. 2, hal. 77, 2019.

S. Putro dan S. Hartati, “Setting Parameter Yang Optimal Pada Proses Pembriketan Limbah Biomassa Guna Mendapatkan Kadar Air Briket Minimal Dalam Menciptakan Energi Alternatif Yang Ekonomis Oleh : M-70 M-71,” Simp. Nas. RAPI XIII - 2014 FT UMS, hal. 70–76, 2014.

Suhartoyo dan Sriyanto, “Efektifitas Briket Biomassa,” Pros. SNATIF Ke-4 Tahun 2017, hal. 623–627, 2017.

V. aprilia Lestari dan T. bagus Priambodo, “Kajian Komposisi Lignin Dan Selulosa Dari Limbah Kayu Sisa Dekortikasi Rami Dan Cangkang Kulit Kopi Untuk Proses Gasifikasi Downdraft,” J. Energi dan Lingkung., vol. 16, no. 1, hal. 1–8, 2020.

H. Haryono, E. Ernawati, Solihudin, dan D. ayu Susilowati, “Uji Kualitas Briket dari Tongkol Jagung dengan Perekat Kanji/PET dan Komposisi Gas Buang Pembakarannya,” J. Ilmu dan Inov. Fis., vol. 4, no. 2, hal. 131–139, 2020.

I. Yanti dan M. Pauzan, “Penambahan Sabut Kelapa dan Penggunaan Lem Kayu Sebagai Perekat untuk Meningkatkan Nilai Kalor pada Biobriket Enceng Gondok (Eichhornia crassipes),” J. Tek. Kim. dan Lingkung., vol. 3, no. 2, hal. 77, 2019.

O. Nurhilal dan S. Suryaningsih, “Pengaruh Komposisi Campuran Sabut Dan Tempurung Kelapa Terhadap Nilai Kalor Biobriket Dengan Perekat Molase,” J. Ilmu dan Inov. Fis., vol. 02, no. 01, hal. 8–14, 2018.

S. Rismayani dan A. T. Sjaifudin, “Pembuatan Bio Briket dari Limbah Sabut Kelapa dan Bottom Ash,” Balai Besar Tekst., hal. 47–54, 2011.

S. Jamilatun, “Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa,” J. Rekayasa Proses, vol. 2, no. 2, hal. 37–40, 2008.

A. Saleh, I. Novianty, S. Murni, dan A. Nurrahma, “Analisis Kualitas Briket Serbuk Gergaji Kayu dengan Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif,” UIN Alauddin Makassar, vol. 5, hal. 21–30, 2017.

O. Suwaedi, “Pemanfatan Limbah Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Briket,” J. Biol. Sci. Educ. 2018, vol. 7, no. 2, hal. 185–203, 2018.

G. Jacob, H. Hasan, dan A. Winarno, “Karakteristik Campuran Batubara dengan Arang Gergaji Kayu Meranti dalam Pembuatan Briket Batubara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur,” J. Teknol. Miner. FT UNMUL, vol. 9, no. 1, hal. 27–32, 2021.

L. Lestari, Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, dan Marliani, “Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji,” J. Apl. Fis., vol. 6, no. 2, hal. 93–96, 2010.

A. Syarief, Y. B. Setiambodo, M. N. Ramadhan, dan A. Sabitah, “Analisis Kebutuhan Udara Pembakaran Untuk Mengoptimalkan Proses Pembakaran Boiler Pt. Pln (Persero) Sektor Pembangkitan Asam Asam Unit 3 & Unit 4,” Info-Teknik, vol. 21, no. 1, hal. 85, 2020.

L. M. A. Ramdani, S. Ahzan, dan D. S. B. Prasetya, “The Effect of the Type and Composition of the Adhesive on the Physical Properties and the Rate of Combustion Hyacinth Biobriquettes,” Lensa J. Kependidikan Fis., vol. 8, no. 2, hal. 85, 2020.

H. Wijayanti, R. Adijaya, dan G. M. Misuari, “Briquettes From Acacia Sawdust and Coconut Husk with Rubber Gum Adhesive,” Konversi, Vol. 10 No. 1, April 2021, vol. 10, no. 1, hal. 18–24, 2021.

Maryono, Sudding, dan Rahmawati, “Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji,” J. Chem., vol. 14, no. 1, hal. 74–83, 2013.

H. Nur dan H. Saroso, “Pembuatan Bio-Briket Dari Sabut Kelapa Dan Serbuk Kayu Jati Dengan Menggunakan Perekat Tepung Tapioka,” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 8, no. 1, hal. 238–244, 2022.

Faijah, “Perbandingan Tepung Tapioka dan Sagu pada Pembuatan Briket Kulit Buah Nipah (Nypafruticans),” J. Pendidik. Teknol. Pertan., vol. 21, no. 1, hal. 1–9, 2020.

N. Imanningsih, “Profil Gelatinisasi Beberapa Formulasi Tepung-Tepungan Untuk Pendugaan Sifat Pemasakan (Gelatinisation Profile of Several Flour Formulations for Estimating Cooking Behaviour),” Penel Gizi Makanan, vol. 35, no. 1, hal. 13–22, 2012.

A. Syarief, A. Nugraha, dan M. N. Ramadhan, “Variasi Komposisi dan Jenis Perekat Terhadap Sifat Fisik dan Karakteristik Pembakaran Briket Limbah Arang Kayu Alaban,” Pros. Semin. Nas. Lingkung. Lahan Basah, vol. 6, no. April, hal. 1–12, 2021.

Y. Ristianingsih, A. Ulfa, dan R. K. . Syafitri, “Karakteristik Briket Bioarang Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses Pirolisis,” J. Konversi, vol. 4, no. 2, hal. 16–21, 2015.

B. N. Ruchjana, A. N. Falah, dan E. Rusyaman, “Fixed Carbon Estimation As Variables in Coal Quality By Means Ordinary Point Kriging Method Using R Programming,” Bul. Sumber Daya Geol. Vol. 14 no. 2 2019, vol. 14, hal. 127–141, 2019.

R. Puspita Dewi, W. Arnandi, S. joko Purnomo, dan T. jaya Saputra, “Pengaruh Variasi Konsentrasi Perekat Terhadap Kadar Fixed Carbon dan Volatile Matter Briket Arang,” Pros. SNST Fak. Tek. Univ. Wahid Hasyim, hal. 211–216, 2019.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Rofiq, M. A., & Hardjono, H. (2023). PENGARUH RASIO PEREKAT TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN PEMBAKARAN BRIKET SABUT KELAPA DAN SERBUK GERGAJI KAYU CAMPURAN . DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(4), 401–411. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i4.4208