PENGARUH WAKTU TINGAL DAN LAJU UDARA AERASI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI GONDORUKEM MENGGUNAKAN PROSES ANAEROBIK AEROBIK BIOFILTER (A2B) TERHADAP PENURUNAN BAHAN PENCEMAR

Authors

  • Alifia Luzza Nurrachma Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v9i4.4211

Keywords:

biofilter anaerob - aerob, limbah cair gondorukem, udara aerasi, waktu tinggal

Abstract

Air limbah yang dihasilkan dari industri gondorukem mengandung bahan - bahan pencemar yang sangat berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan perairan. Upaya yang dilakukan dalam pengolahan air limbah industri gondorukem yaitu dengan mengolahnya dalam suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menggunakan proses netralisasi dan diikuti proses aerasi dalam bak. Namun sistem pengolahan tersebut masih belum efektif karena belum adanya proses pengoalahan biologi, sedangkan air limbah banyak mengandung bahan-bahan pencemar organik. Salah satu usaha untuk menurunkan bahan bahan pencemar organik pada air limbah industri gondorukem adalah pengolahan air limbah menggunakan  biofilter anaerob-aerob. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu tinggal dan laju alir udara aerasi terhadap penurunan kosentrasi bahan pencemar dalam proses anaerob-aerob biofilter. Percobaan dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah terpentin ke dalam reaktor anaerob-aerob biofilter yang berisi bakteri indigeneous anaerob dan aerob. Dengan melakukan perubahan - perubahan terhadap waktu tinggal 2,5 jam dan 3 jam serta laju alir udara aerasi 2,5 L/menit dan 5 L/menit selanjutnya mengukur konsentrasi bahan pencemar (BOD, COD, dan TDS) pada influent dan effluent maka akan diperoleh besarnya penurunan konsentrasinya. Penurunan kadar BOD,COD, dan TDS yang paling efektif yaitu pengolahan air limbah industri gondorukem dengan waktu tinggal 2,5 jam dan laju alir udara aerasi 5 L/menit dapat menurunkan kadar pencermar dengan % penurunan BOD  80,41%, COD 76,23%, dan TDS 50,51%.

References

Gubernur Jawa Timur, “Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Dan/Atau Kegiatan Usaha Lainnya,” Perubahan Atas Peratur. Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Ind. Dan/Atau Kegiat. Usaha Lainnya, hal. 15, 2014.

N. I. Ilyas, W. D. Nugraha, dan S. Sumiyati, “Penurunan Kadar TDS Pada Limbah Tahu Dengan Teknologi Biofilm Menggunakan Media Biofilter Kerikil Hasil Letusan Gunung Merapi Dalam Bentuk Random,” J. Tek. Lingkung., vol. 2, no. 3, hal. 1–10, 2013.

G. Tchobanoglous, F. L. Burton, dan D. H. Stensel, “Wastewater Engineering: Treatment and Reuse (Book),” Chemical engineering, no. 7. hal. 421, 2014.

J. P. Sains dan M. Said, “Pengolahan Air Limbah Laboratorium dengan Menggunakan Koagulan Alum Sulfat dan Poli Aluminium Klorida (PAC),” New York, vol. 2009, hal. 38–43, 2009.

R. H. Indriatmoko, Ikbal, R. Nugroho, dan Setiyono, “Aplikasi Ipal Biofilter Pada Pengolahan Air Limbah Application of Biofilter Wwtp for Treatment of Food Industry Waste Water ( Capacity , 75 M 3 / Day ),” J. Air Indones., vol. 10, no. 2, hal. 79–89, 2018.

Ronny, “Kemampuan Biofilter Sarang Tawon Dalam Menurunkan Kadar Bod Dan Cod Pada Limbah Cair Rumah Sakit Pendidikan,” no. 5, hal. 360–366, 2017.

N. I. Said. 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah: Teori dan Aplikasi. Jakarta:Erlangga.

A. Herlambang dan R. Marsidi, “Proses Denitrifikasi dengan Sistem Biofilter untuk Pengolahan Air Limbah yang Mengandung Nitrat,” J. Tek. Lingkung., vol. 4, no. 1, hal. 46–55, 2003.

L. FItriani dan E. Weliyadi, “Uji Efektifitas Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Pertamedika Menggunakan Sistem Biofilter Aerob-Anaerob,” Harpodon Borneo, vol. 9, no. 2, hal. 111–122, 2016.

N. I. Said dan F. Firly, “Uji Performance Biofilter Anaerobik Unggun Tetap Menggunakan Media Biofilter Sarang Tawon Untuk Pengolahan Air Limbah Rumah Potong Ayam,” J. Air Indones., vol. 1, no. 3, hal. 289–303, 2018.

P. Prayitno, H. Saroso, S. Rulianah, dan M. Prastika, “the Influence of Starter Volume and Air Flowrate in Hospital Waste Water Treatment Using Aerobic Fixed Film Biofilter Batch (Af2B) Reactor,” J. Bahan Alam Terbarukan, vol. 6, no. 1, hal. 6–13, 2017.

G. Mangkoedihardjo S. dan Samudro, Evaluasi dan Perencanaan. Kebutuhan Air Minum. Surabaya: Guna Widya, 2012.

M. S. Muhajir, “Penurunan Limbah Cair Bod Dan Cod Pada Industri Tahu Menggunakan Tanaman Cattail (Typha Angustifolia) Dengan Sistem Constructed Wetland,” 2013.

F. A. P. Susilo, B. Suharto, dan L. D. Susanawati, “Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 2, no. 1, hal. 21–26, 2016.

Muliyadi dan S. H. Ajid, “Efektivitas Bonggol Jagung sebagai Media Biofiltrasi dalam Menurunkan Beban Pencemar Limbah Domestik,” Higeia, vol. 4, no. 2, hal. 323–332, 2020.

T. Dan dan N. Sopiah, “Teknologi Biofilter Untuk Pengolahan Limbah Ammonia,” J. Tek. Ling. PTL-BPPT, vol. 7, no. 2, hal. 173–179, 2006.

B. N. Parasmita, W. Oktiawan, dan M. Hadiwidodo, “Studi Pengaruh Waktu Tinggal terhadap Penyisihan Parameter BOD5, COD dan TSS Lindi Menggunakan Biofilter secara Anaerob-Aerob (Studi Kasus: TPA Ngronggo, Kota Salatiga, Jawa Tengah),” J. Tek. Lingkung., vol. 2, no. 1, hal. 1–16, 2013.

M. Arsawan, I. W. B. Suyasa, dan W. Suarna, “Pemanfaatan Metode Aerasi Dalam Pengolahan Limbah Berminyak,” Pengolahan, Dalam Berminyak, Limbah, vol. 2, no. 2, hal. 1–9, 2007.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Nurrachma, A. L., & Prayitno, P. (2023). PENGARUH WAKTU TINGAL DAN LAJU UDARA AERASI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI GONDORUKEM MENGGUNAKAN PROSES ANAEROBIK AEROBIK BIOFILTER (A2B) TERHADAP PENURUNAN BAHAN PENCEMAR. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 9(4), 587–597. https://doi.org/10.33795/distilat.v9i4.4211