STUDI LITERATUR KARAKTERISTIK BRIKET DENGAN PERBEDAAN RASIO CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN BIOMASSA LAINNYA

Authors

  • Mochammad Agung Indra Iswara Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Asalil Mustain Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Mufid Mufid Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4466

Keywords:

Briket, Kadar Abu, Kadar Air, Nilai Kalor, Tempurung Kelapa

Abstract

Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mencari sumber energi alternatif yang efisien dan terbarukan. Briket sebagai sumber energi terbarukan merupakan energi alternatif yang berasal dari sisa bahan organik padat dan mempunyai nilai kalor yang tinggi. Banyaknya penelitian briket dengan berbagai bahan baku biomasa dan berbagai rasio tertentu akan menghasilkan spesifikasi briket yang beragam, oleh karena itu perlu kajian mendalam dengan membandingkan nilai kalor, kadar air dan kadar abu pada masing-masing bahan baku briket terhadap spesifikasi yang sesuai dengan SNI 01-6235-2000. Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur yang terdiri atas pengumpulan jurnal dan referensi, melakukan analisis dan pengumpulan data, membuat jurnal ilmiah, menganalisis data, serta menarik kesimpulan dan rekomendasi. Hasil kajian yang diperoleh adalah briket dengan kualitas terbaik dengan campuran arang kelapa dan sabut kelapa dengan nilai kalor 6211 kalori/gram, kadar air 5,39% dan kadar abu 2,86%, sedangkan campuran tempurung kelapa dengan kulit durian memiliki nilai kalor sebesar 6847,31 kalori/gram, nilai kadar air dan abu dibawah 8% dan tempurung kelapa dengan kayu madan memiliki nilai kalor 6425 kalori/gram, nilai kadar air dan abu dibawah 8%. Sehingga disimpulkan briket dengan campuran tempurung kelapa dan sabut kelapa memiliki kadar air dan abu lebih baik namun memiliki nilai kalor lebih rendah dibanding campuran tempurung kelapa dengan kulit durian dan kayu madan.

References

E. Frida dan J. Pandia, “Preparasi Dan Karakterisasi Biomassa Kulit Pinang Dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Dengan Menggunakan Tepung Tapioka Sebagai Perekat,” JUITECH, vol. 3, no. 2, 2019.

V. Setiani, A. Setiawan, M. Rohmadhani, dan R. Dwi Maulidya, “Analisis Proximate Briket Tempurung Kelapa dan Ampas Tebu,” J. Presipitasi , vol. 16, no. 2, 2019.

S. R. Arake, “Uji Kalor Briket Limbah Tongkol Jagung Dan Sekam Padi Dengan Proses Karbonisasi,” 2017.

Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia SNI 01-6235-2000 Briket arang kayu. 2000, hal. 1–8.

D. Tamado et al., “Sifat Termal Karbon Aktif Berbahan Arang Tempurung Kelapa,” Semin. Nas. Fis. Univ. Negeri Jakarta, hal. 73–81, 2013.

Iriany, Meliza, Firman Abednego S. Sibarani, dan Irvan, “Pengaruh Perbandingan Massa Eceng Gondok Dan Tempurung Kelapa Serta Kadar Perekat Tapioka Terhadap Karakteristik Briket,” J. Tek. Kim. USU, vol. 5, no. 1, hal. 20–26, 2016.

A. Sulistyanto, “Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara Dan Sabut Kelapa,” J. Tek. Mesin, vol. 7, no. 2, hal. 77–84, 2006.

S. Rismayani, A. Sjaifudin, T. Balai, B. Tekstil, dan J. A. Yani, “Pembuatan Bio-Briket Dari Limbah Sabut Kelapa Dan Bottom Ash,” Arena Tekst., vol. 26, no. 1, hal. 47–54, 2011.

D. Verma, P. C. Gope, A. Shandilya, A. Gupta, dan M. K. Maheshwari, “Coir fibre reinforcement and application in polymer composites: A review,” J. Mater. Environ. Sci., vol. 4, no. 2, hal. 263–276, 2013.

M. Arifin, R. Dwityaningsih, dan T. Ratri Harjanto, “Pengaruh Penambahan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kualitas Briket dari Arang Pelepah Nipah Menggunakan Tepung Tapioka Sebagai Perekat,” Infotekmesin, vol. 14, no. 2, hal. 418–423, 2023.

S. Hatina, F. Sisnayati, M. Ridwan, dan D. P. Yuniarti, “Pengaruh Komposisi Bottom Ash, Sabut Kelapa, Dan Batubara Sub-Bituminus Serta Pengaruh Waktu Pengeringan Dalam Kualitas Briket,” J. Redoks, vol. 7, no. 2, hal. 8–17, 2022.

I. Irhamni, S. Saudah, D. Diana, E. Ernilasari, M. A. Suzanni, dan I. Israwati, “Karakteristik Briket yang Dibuat dari Kulit Durian dan Perekat Pati Janeng,” J. Kim. dan Kemasan, vol. 41, no. 1, hal. 11, Apr 2019.

S. Gunawan, B. Nursanni, Suprapto, dan S. Januariyansah, “The utilization of biomass waste as charcoal briquette to reduce waste disposal,” in Journal of Physics: Conference Series, 2022.

I. Irhamni, S. Saudah, D. Diana, E. Ernilasari, M. A. Suzanni, dan I. Israwati, “Karakteristik Briket yang Dibuat dari Kulit Durian dan Perekat Pati Janeng,” J. Kim. dan Kemasan, vol. 41, no. 1, hal. 11, 2019.

E. Suryani, M. Farid, dan A. Mayub, “Implementasi Karakteristik Nilai Kalor Briket Campuran Limbah Kulit Durian dan Tempurung Kelapa pada Pembelajaran Suhu dan Kalor Di SMP N 15 Kota Bengkulu,” PENDIPA J. Sci. Educ., vol. 3, no. 3, hal. 146–153, Okt 2019.

W. Nuriana, N. Anisa, dan D. Martana, “Karakteristik Biobriket Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan,” J. Tek. Ind. Pertan., vol. 23, no. 1, hal. 70–76, 2013.

N. Kongprasert, P. Wangphanich, dan A. Jutilarptavorn, “Charcoal briquettes from Madan wood waste as an alternative energy in Thailand,” Procedia Manuf., vol. 30, hal. 128–135, 2019.

Supriadi, S. Rahmawati, P. H. Abram, Afadil, N. G. A. M. Parwati, dan Anggraini, “Characteristics Of Charcoal Briquettes From Kepok Banana Peel Waste (Musa paradisiaca F.) As Alternative Fuel,” Rasayan J. Chem., vol. 15, no. 1, hal. 108–115, 2022.

N. Kongprasert, P. Wangphanich, dan A. Jutilarptavorn, “Charcoal Briquettes from Madan Wood Waste as an Alternative Energy in Thailand,” Procedia Manuf., vol. 30, hal. 128–135, 2019.

O. Nurhilal dan S. Suryaningsih, “Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase,” J. Ilmu dan Inov. Fis., vol. 2, no. 1, hal. 8–14, 2018.

Jamilu Tanko, Umaru Ahmadu, Umar Sadiq, dan Alhassan Muazu, “Characterization of Rice Husk and Coconut Shell Briquette as an Alternative Solid Fuel,” Adv. Energy Convers. Mater., vol. 2, no. 1, hal. 1–12, 2020.

Nasruddin dan R. Affandy, “Karakteristik Briket Dari Tongkol Jagung Dengan Perekat Tetes Tebu Dan Kanji,” J. Din. Penelit. Ind., vol. 22, no. 2, hal. 1–10, 2011.

A. Salji, “Variasi Konsentrasi Bahan, Molase, Dan Tekanan Pada Pembuatan Briket Tempurung Kelapa Dan Sekam Padi,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2017.

W. Deglas dan F. Fransiska, “Analisis Perbandingan Bahan Dan Jumlah Perekat Terhadap Briket Tempurung Kelapa Dan Ampas Tebu,” Teknol. Pangan Media Inf. dan Komun. Ilm. Teknol. Pertan., vol. 11, no. 1, hal. 72–78, Mar 2020.

J. Purwanto dan S. Sofyan, “Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Terhadap Kualitas Briket Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit,” J. Litbang Ind., vol. 4, no. 1, hal. 29, 2014.

F. Jamaluddin, R. Fadilah, dan Nurmila, “Perbandingan Tepung Tapioka dan Sagu pada Pembuatan Briket Kulit Buah Nipah (Nypafruticans),” J. Pendidik. Teknol. Pertan., vol. 6, no. 2, hal. 201–210, 2020.

D. Hendra dan I. Winarni, “Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Campuran Limbah Kayu Gergajian dan Sabetan Kayu,” J. Penelit. Has. Hutan, vol. 21, no. 3, 2003.

Sitti Rahmawati et al., “The Utilization Of Durian Peels (Durio zibethinus) For The Manufacturing Of Charcoal Briquettes As Alternative Fuel,” J. Pengelolaan Sumberd. Alam dan Lingkung. (Journal Nat. Resour. Environ. Manag., vol. 13, no. 1, hal. 76–87, 2023.

E. Priyanto dan S. L. Putri, “Bio-briquettes Innovation Co-FES (Coconut Fiber and Egg Shell) as the Eco-Friendly Fuel with Pressure Giving Methods for Indonesian Energy Fuels Challenge,” in The 5th AASIC, 2017, hal. 403–410.

E. Jumiati, “Pengaruh Sifat Mekanik dan Laju Pembakaran pada Briket Bioarang Kulit Durian dengan Perekat Tepung Tapioka,” JISTech (Journal Islam. Sci. Technol. , vol. 5, no. 1, hal. 62–70, 2020.

Downloads

Published

2024-03-31

How to Cite

Iswara, M. A. I., Mustain, A., Mufid, M., & Prayitno, P. (2024). STUDI LITERATUR KARAKTERISTIK BRIKET DENGAN PERBEDAAN RASIO CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN BIOMASSA LAINNYA. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(1), 56–69. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4466

Issue

Section

Articles