PENGARUH JENIS PELARUT DAN JUMLAH PELARUT PADA EKSTRAKSI MASERASI LIMBAH KULIT BAWANG MERAH TERHADAP BIOPESTISIDA YANG DIHASILKAN

Authors

  • Risky Elinaningtyas Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Agung Ari Wibowo Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4884

Keywords:

biopestisida, ekstraksi, maserasi, limbah kulit bawang merah

Abstract

Pestisida adalah bahan yang dibutuhkan untuk menghentikan hama agar para petani dapat panen. Para petani banyak menggunakan pestisida sintesis tanpa mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida sintesis, sehingga dibutuhkannya pestisida tanpa memiliki efek samping terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pestisida yang lebih aman pada lingkungan yaitu dengan biopestisida dari kulit bawang merah dengan menggunakan proses ekstraksi maserasi. Biopestisida yang baik dapat ditinjau dari hasil yield yang dihasilkan pada proses maserasi, hasil yield yang dihasilkan dapat bergantung pada jenis pelarut dan perbandingan bahan dengan pelarut, sehingga pada penelitian ini memiliki variabel pada penelitian ini yaitu jenis pelarut dan jumlah pelarut pada saat proses ekstraksi maserasi. Jenis pelarut yang digunakan adalah metanol dan aquades sedangkan jumlah pelarut yang digunakan yaitu 1:10; 1:20; dan 1:30 (b/v). Berdasarkan hasil penelitian jenis pelarut dan perbandingan massa bahan dan volume pelarut yang menghasilkan yield tertinggi adalah jenis pelarut aquades dengan perbandingan 1:30 (b/v) dengan nilai yield yang didapatkan 10,15

References

A. Ula and Z. M. Mizani, “Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Menjadi Biopestisida Alami pada Kelompok Tani di Desa Klorogan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun,” J. Tadris IPA Indones., vol. 2, no. 1, hal. 111–120, 2022

R. Nurjasmi, dan Carta, and P. Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta, “Penghambatan Actinomycetes Asal Limbah Kulit Bawang Merah terhadap Sclerotium Rolfsii Secara In Vitro,” J. Ilm. Respati, vol. 10, no. 1, hal. 14–19, 2019.

E. Siswoyo, R. Masturah, and N. Fahmi, “Bio-Pestisida Berbasis Ekstrak Tembakau Dari Limbah Puntung Rokok Untuk Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum),” J. Presipitasi Media Komun. dan Pengemb. Tek. Lingkung., vol. 15, no. 2, hal. 94, 2018.

I. Kurnia et al., “Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Sebagai Pestisida dan Pupuk Organik,” vol. 4, pp. 150–156, 2022.

D. L. Damanik et al., “Pestisida Nabati Berbahan Baku Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) untuk Mengatasi Hama Penting pada Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis),” J. Pus. Inov. Masy., vol. 4, no. 2, hal. 23–30, 2022.

E. Y. Yunus, A. K. Hamdana, Y. Wicaksono, B. S. Zunaidi, and A. A. Arliansyah, “Pendayagunaan Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Bahan Pembuatan Pestisida Organik pada Desa Sekarkare,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. Nusant., vol. 3, no. 1, hal. 216–219, 2022.

S. R. I. Mulyati, “Efektifitas Pestisida Alami Kulit Bawang Merah Terhadap Pengendalian Hama Ulat Tritip (Plutella Xylostella) Pada Tanaman Sayur Sawi Hijau,” Jpnh, vol. 8, no. 2, hal. 79–86, 2020.

N. Hasanah, “Uji Sari Umbi Bawang Putih ( Allium Sativum L .) Terhadap Mortalitas Larva Ulat Grayak ( Spodoptera Litura F .) Instar 3,” no. 02330048, hal. 2330048, 2007.

S. Noer, R. D. Pratiwi, and E. Gresinta, “Penetapan Kadar Senyawa Fitokimia (Tanin, Saponin dan Flavonoid) sebagai Kuersetin Pada Ekstrak Daun Inggu (Ruta angustifolia L.),” J. Eksakta, vol. 18, no. 1, hal. 19–29, 2018.

E. Yennie and S. Elystia, “Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi Dari Sampah Daun Pepaya Dan Umbi Bawang Putih,” J. Dampak, vol. 10, no. 1, hal. 46, 2013.

D. Zulnari, W. Amalia, and R. Dewi, “Pemanfaatan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) untuk Pembuat Pestisida Nabati,” Semin. Nas. Fak. Tek., hal. 1003–1009, 2022.

M. S. Y. I. Bayu, Y. Prayogo, and S. W. Indiati, “Beauveria bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman,” Bul. Palawija, vol. 19, no. 1, hal. 41, 2021.

B. Putih et al., “Inovasi Biopestisida Alami Dari Tembakau ( Nicotiana Tabacum ),” pp. 127–133, 2022.

A. Pradipta, “Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sansevieria trifasciata Prain terhadap Staphylococcus Aureus IFO 13276 DAN Pseudomonas Aeruginosa IFO 12689,” E J. Uajy, hal. 8–29, 2011.

N. Kemit, I. W. R. Widarta, and K. A. Nocianitri, “Kandungan Senyawa Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Alpukat (Persea Americana Mill),” J. Ilmu Teknol. Pangan, vol. 5, no. 2, hal. 130–141, 2016.

M. G. D. Muaja, M. R. J. Runtuwene, and V. S. Kamu, “Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Dari Daun Soyogik (Saurauia Bracteosa Dc.),” J. Ilm. Sains, vol. 17, no. 1, hal. 68, 2017.

Downloads

Published

2024-03-31

How to Cite

Elinaningtyas, R., & Wibowo, A. A. (2024). PENGARUH JENIS PELARUT DAN JUMLAH PELARUT PADA EKSTRAKSI MASERASI LIMBAH KULIT BAWANG MERAH TERHADAP BIOPESTISIDA YANG DIHASILKAN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(1), 296–302. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4884

Issue

Section

Articles