PENGARUH KONSENTRASI ASAM ASKORBAT PADA PROSES PEMBUATAN GUM ROSIN

Authors

  • Yayuk Deviyanti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Sri Rulianah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Trinova Budi Santoso PT. Eksploitasi dan Industri Hutan V, Jl. Kanjeng Jimat, Surodokan, Trenggalek, 66316, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4891

Keywords:

asam askorbat, distilasi, getah pinus, gum rosin, OPR

Abstract

Gum rosin adalah produk industri dari getah pinus hasil hutan non kayu. Dengan berkembangnya teknologi, pengolahan getah pinus dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku adhesive. Di salah satu industri, saat ini masih menggunakan asam oksalat untuk mengurangi impuritis dan mengendapkan ion Fe pada getah pinus. Pada treatment OPR (Oil Pine Resin) ditambahakan asam askorbat untuk mencegah oksidasi pada getah. Asam askorbat dapat mencegah oksidasi pada buah apel sehingga pada penelitian ini digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan gum rosin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui spesifikasi gum rosin yang dihasilkan menggunakan bahan tambahan asam askorbat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan gum rosin yaitu getah pohon pinus, asam askorbat, air, dan terpentin. Proses pembuatan gum rosin dilakukan dengan 2 tahap yaitu treatment OPR dan distilasi. Treatment OPR dilakukan dengan mengencerkan getah pinus yang ditambahkan terpentin lalu difiltrasi untuk memisahkan getah dengan impuritis, kemudian ditambahkan asam askorbat sesuai variabel. Setelah treatment OPR akan dilanjutkan dengan distilasi untuk memisahkan antara terpentin dan gum rosin. Distilasi dilakukan dengan suhu maksimal 175°C. Setelah proses distilasi selesai dilakukan uji warna, bilangan asam, dan softening point pada produk gum rosin. Variabel yang digunakan yaitu konsentrasi asam askorbat 0,2% ; 0,4% ; 0,6% dari berat getah yang digunakan. Dari hasil penelitian yang diperoleh, semakin tinggi konsentrasi asam askorbat menghasilkan gum rosin yang kualitasnya kurang bagus. Hasil penelitian terbaik pada produksi gum rosin dengan bahan tambahan asam askorbat diperoleh pada penambahan asam askorbat 0,2% dengan uji warna sebesar 8,6 , bilangan asam sebesar 190,95 dan softening point sebesar 80°C. 

References

D. Q. A. Putri and C. Achmad, “Sintesa DPR (Disproportionated Rosin) dari Gum Rosin Grade X Secara Batch,” Distilat : jurnal Teknologi Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 302–309, 2021.

M. Khadafi, I. Rostika, and T. Hidayat, “Pengolahan Gondorukem Menjadi Bahan Pendarihan Sebagai Aditif pada Pembuatan Kertas,” Jurnal Selulosa, vol. 4, no. 1, hal. 17–24, 2014.

D. Kharismawati and N. S. I. Suprihatin, “Strategi Implementasi Produksi Bersih untuk Meningkatkan Kinerja Industri Gondorukem Strategi Implementasi Produksi Bersih untuk Meningkatkan Kinerja Industri Gondorukem (Studi Kasus Nagreg Jawa Barat),” Jurnal Aplikasi Manajemen, vol. 14, no. 4, hal. 705–713, 2016

B. Wiyono and T. Silitonga, “Percobaan Fraksionasi-Distilasi Minyak Terpentin dari Pinus Merkusii Jung Et De Vriese,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 6, no. 4, hal. 231–234, 1989.

S. Yustinus, “Karakter dan Kualitas Gondorukem Kuna Hasil Penemuan di Pemukiman Pecinan Kutoarjo Kabupaten Purworejo,” Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, vol. 12, no. 2, hal. 47–60, 2018.

R. A. N. Hidayat, S. Nugroho, H. Dewajani, and A. Yuni, “Peningkatan Kualitas Gondorukem Dengan Penambahan Chelating Agent dan Adsorben pada Proses Pengolahan Getah Karet (Pinus Merkusii) di PT. Perhutani Anugrah Kimia,” Distilat : Jurnal Teknologi Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 390–399, 2021.

S. Permatasari and R. B. Rahmatullah, “Pemisahan Terpentin dan Gondorukem dari Getah Pinus (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) Dengan Metode Destilasi,” Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2018.

Y. A. Purwanto and R. N. Effendi, “Penggunaan Asam Askorbat dan Lidah Buaya untuk Menghambat Pencoklatan pada Buah Potong Apel Malang,” Jurnal Keteknikan Pertanian, vol. 04, no. 2, hal. 1–11, Oct. 2016.

J. C. Wibawa, L. H. Wati, and M. Z. Arifin, “Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Aktivitas Fisik,” JOSSAE : Journal of Sport Science and Education, vol. 5, no. 1, hal. 57–63, May 2020.

D. P. Kurniawan, R. W. Ashadi, and Arif, “Penentuan Waktu Baku dan Analisis Keseimbangan Lini Produksi pada Industri Pengolahan Gondorukem dan Terpentin,” Jurnal Pertanian, vol. 6, no. 2, hal. 88–91, 2015.

Badan Standardisasi Nasional, SNI 01-5009.12-2001 : Gondorukem, hal. 1–16, 2001.

S. Rusmalina, “Penentuan Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan pada Nilai Asam Lemak Bebas,” Jurnal PENA, vol. 32, no. 1, hal. 53–57, 2018.

A. Primaningtyas and R. Widyorini, “Evaluasi Proses Produksi Industri Gondorukem dari Tinjauan Aliran Massa Dan Energi (Studi Kasus PGT Sapuran),” Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, vol. 12, no. 1, hal. 29–52, Aug. 2020.

I. Riwayati, “Pengaruh Jumlah Adsorben Karbon Aktif dan Waktu Proses Bleaching pada Pengolahan Gondorukem,” Jurnal Momentum, vol. 1, no. 2, hal. 9–14, 2005.

A. Nurmaydha, S. Wijana, and P. Deoranto, “Analisis Produktivitas pada Bagian Produksi Gondorukem dan Terpentin Menggunakan Metode Objective Martix (OMAX) (Studi Kasus di PGT Sukun Ponorogo Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Non Kayu (KBM-INK) Perum Perhutani Unit II Jawa Timur),” Agroindustrial Technology Journal, vol. 01, no. 01, hal. 42–54, 2017.

R. E. Kirk and D. F. Othmer, Encyclopedia of Chemical Technology (4th Edition), vol. 21. New York: The Interscience Encyclopedia, Inc, 2007.

J. J. W. Coppen and G. A. Hone, Gum Naval Stores : Turpentine and Rosin from Pine Resin Non-Wood Forest Products 2. Food and Agriculture Organization of the United Nations, 1995.

Downloads

Published

2024-03-31

How to Cite

Deviyanti, Y., Rulianah, S., & Santoso, T. B. (2024). PENGARUH KONSENTRASI ASAM ASKORBAT PADA PROSES PEMBUATAN GUM ROSIN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(1), 197–204. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4891

Issue

Section

Articles