PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN SAPI TERHADAP KARAKTERISTIK PUPUK ORGANIK PADAT BERBAHAN SABUT KELAPA DAN JERAMI PADI
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4899Keywords:
pupuk organik, kotoran sapi, jerami padi, sabut kelapaAbstract
Indonesia merupakan negara agraris sehingga aspek pertanian menjadi sangat penting dalam menjamin ketahanan pangan nasional. Permasalahan yang dihadapi dalam mendukung produksi pangan adalah minimnya ketersediaan pupuk pada saat musim tanam sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan. Penggunaan pupuk kimia berlebih berdampak buruk bagi lingkungan dimana dapat mengakibatkan ketidakseimbangan unsur hara, struktur tanah menjadi rusak sehingga tingkat kesuburan tanah menurun. Penambahan kotoran sapi pada pembuatan pupuk organik padat berfungsi untuk meningkatkan unsur fosfor dan nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kotoran sapi terhadap karakteristik pupuk organik padat. Bahan baku yang digunakan berupa sabut kelapa, jerami padi, kotoran sapi dan activator EM4. Penambahan kotoran sapi divariasikan 20%, 30%, 40%, 50% dan 60% dari 100 gram campuran jerami padi dan sabut kelapa. Jerami padi dan sabut kelapa sebagai bahan baku utama yang digunakan dengan perbandingan 1:1. Dilakukan pengamatan karakteristik pupuk organik padat meliputi kadar air, suhu, dan pH selama empat minggu. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kotoran sapi terbaik pada variabel 30% dimana kadar air sebesar 22,84% , suhu produk 29 0C dan pH sebesar 7,37. Hasil tersebut telah sesuai dengan SNI 7763 : 2018 dimana standar kadar air ( 8 – 25%) dan pH (4 - 9).
References
R. W. S. Putra, H. Winata, dan S. Yakub, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kualitas Pupuk Organik Terbaik Pada Tanaman Menggunakan Metode Moora,” J. CyberTech, vol. 4, no. 2, hal. 1–13, 2021.
I. S. Roidah, “Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah,” Jurnal Bonorowo, vol. 1, no. 1, hal. 30-43, 2013.
R. Raiwani, Burhanuddin, dan H. Darwati, “Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) pada Tanah Ultisol,” Hutan Lestari, vol. 4, no. 4, hal. 596–604, 2016.
M. Ihsan, “Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Sapi Dan POC Top G2 Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.),” Trends Biochem. Sci., vol. 39, no. 1, hal. 1–7, 2018.
N. K. S. P. Sucipta, N. L. Kartini, dan N. N. Soniari, “Pengaruh populasi cacing tanah dan jenis media terhadap kualitas pupuk organik,” E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, vol. 4, no. 3, hal. 213–223, 2015.
N. D. Panda, U. P. Jawang, dan L. D. Lewu, “Pengaruh Bahan Organik Terhadap Daya Ikat Air Pada Tanah Ultisol Lahan Kering,” J. Tanah dan Sumberd. Lahan, vol. 8, no. 2, hal. 327–332, 2021.
S. Y. Sari, “Pengaruh Volume Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Sabut Kelapa (Cocos nucifera) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Panen Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.),” vol. 100, hal. 1–23, 2016.
R. Wijaya, M. M. B. Damanik, dan Fauzi, “The application of liquid organic fertilizer from coconut fibre and manure chicken on the availability and absorption of potassium as well as the growth of corn on the Inceptisol Kwala Bekala,” J. Agroekoteknologi FP USU, vol. 5, no. 2, hal. 249–255, 2017.
S. E. Mora dan N. Nelvia, “Aplikasi Beberapa Dosis Trichokompos Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (brassica rapa l.),” JOM FAPERTA, vol. 6, no. 1, hal. 768–771, 2019.
Syukri dan Fajri, “Respon Pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Orya sativa, L) terhadap persentase pengembalian jerami ke lahan dan dosis pupuk anorganik,” Agrosamudra, vol. 3, no. 1, hal. 17–26, 2016.
A. Shobib, “Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Sapi Dan Jerami Padi Dengan Proses Fermentasi Menggunakan Bioaktivator M-Dec,” J. Inov. Tek. Kim., vol. 5, no. 1, 2020.
Badan Standardisasi Nasional, “Pupuk Organik Padat,” Badan Stand. Nas., hal. 1–20, 2018.
D. A. P. Ratna, G. Samudro, dan S. Sumiyati, “Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Takakura,” J. Tek. Mesin, vol. 6, no. 2, hal. 63, 2017.
Rosalina, R. Pracahyani dan N. P. Ningrum, “Uji Kualitas Pupuk Kompos Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Metode Aerob Effective Microorganisms 4 (Em4) dan Black Soldier Fly (Bsf),” WARTA AKAB, vol. 44, no. 2, hal. 9-21, Desember 2020.
F. D. Worotitjan, S. E. Pakasi, dan W. J. Kumolontang, “Teknologi Pengomposan Berbahan Baku Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Danau Tondano,” J. Agroekoteknologi Terap., vol. 3, hal. 1–7, 2022.
M. F. Syaifuddin and B. A. Destantyo, “Pembuatan pupuk organik dari limbah pertanian dengan metode aerob dan anaerob,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember, hal. 1–205, 2018.
S. W. Siagian, Y. Yuriandala, dan F. B. Maziya, “Vegetasi Hutan dan Vegetasi buatan,” J. Sains &Teknologi Lingkung., vol. 13, no. 2, hal. 166–176, 2021.
I. M. Pila, A. Putra, Sumiyati, dan Y. Setiyo, “Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Jerami Dicampur Kotoran Sapi,” J. BETA (Biosistem dan Tek. Pertanian), vol. 5, 2018.
C. Agus, E. Faridah, D. Wulandari, dan H. Purwanto, “Peran Mikroba Starter Dalam Dekomposisi Kotoran Ternak Dan Perbaikan Kualitas Pupuk Kandang (The Role of Microbial Starter in Animal Dung Decomposition and Manure Quality Improvement) Fakultas Kehutanan UGM , Jalan Agro Bulaksumur Yogyakarta 55281 KP4 U,” J. Mns. dan Lingkung., vol. 21, no. 2, hal. 179–187, 2014.
N. Kusumawati, “Evaluasi Perubahan Temperatur, pH dan Kelembaban Media pada Pembuatan Vermikompos dari Campuran Jerami Padi dan Kotoran Sapi Menggunakan Lumbricus Rubellus,” Inotek, vol. 15, hal. 1, 2011.
D. Firmansyah, “Pemanfaatan Sisa Pembakaran Ampas Tebu Ssebagai Bahan Pengisi Dalam Proses Pembuatan Paving Dengan Semen Jenis PCC,” Scaffolding, vol. 1, no. 2, hal. 8–16, 2012.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Yusuf Abidin, Ernia Novika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.