EVALUASI TPM (TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE) DAN PENERAPAN AM (AUTONOMOUS MAINTENANCE) PADA PRODUKSI SUSU KENTAL MANIS DI PABRIK DAIRY
DOI:
https://doi.org/10.33795/distilat.v10i1.4908Keywords:
Autonomous Maintenance , Sistem Manajemen Mutu, Total Productive MaintenanceAbstract
Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu metode yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan peralatan dan memantapkan sistem perawatan yang dirancang untuk keseluruhan peralatan dengan mengimplementasikan suatu aturan dan memberikan motivasi kepada seluruh bagian yang berada di dalam perusahaan tersebut. Pabrik Dairy merupakan industri yang bergerak di bidang proses pembuatan susu segar dalam kemasan dimana dalam proses produksinya terdapat beberapa tahapan proses seperti dumping, mixing, pasteurization, evaporation, crystalization, filling, dan packing dari proses awal hingga ke tahapan pengemasan produk Pabrik Dairy menerapkan program TPM pilar 1 yaitu Autonomous Maintenance (AM). Autonomous Maintenance (AM) merupakan pilar terpenting dari Total Productive Maintenance (TPM) dimana Autonomous Maintenance (AM) menuntut keterlibatan operator secara mandiri dalam kegiatan perawatan dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tanggung jawab, dan keterampilan operator produksi terkait mesin. Autonomous Maintenance (AM) akan meningkatkan produktifitas secara keseluruhan. Maka dari itu, Total Productive Maintenance (TPM) juga berhubungan dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang ada di industri dimana Pabrik Dairy ini sangat peduli dengan mutu produk yang dihasilkan dan dengan mutu produk yang baik maka diperlukan peran dari mesin-mesin produksi yang optimal dan agar kekuatan mesin tersebut tetap terjaga. Meningkatkan mutu produk serta kondisi mesin yang optimal dapat dengan menggunakan metode studi pendahuluan, observasi area, dan improvement area bertujuan untuk mendapatkan standar cleaning yang baru, serta pembaruan area pada departemen produksi pada Pabrik Dairy. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapatkan data berupa persentase keberhasilan pada pilar 1 Total Productive Maintenance (TPM) yaitu Autonomous Maintenance (AM) pada step 1 sebesar 98%, step 2 98%, dan step 3 80% serta data downtime pada periode bulan Juli hingga Desember 2022. Penerapan standar cleaning dan pembaruan area filling packing telah dijalankan dengan cukup baik meliputi pembuatan standar cleaning, inspeksi, safety map, Countermeasure for the Cause and Effect of Dirt, dan lubrikasi.
References
C. Douglas, F. Di, dan P. T. X. Indonesia, “Analisis Produktivitas Departemen Welding Threading Menggunakan Metode Fungsi Produksi COBB Douglas (FPCD) Di PT X Indonesia,” vol. 2, no. 1, 2021.
H. Ninny Siregar, D. Chalis, dan F. Hasibuan, “Implementasi Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Pada Pabrik Kelapa Sawit Kebun Sei Intan Ptpn V Riau,” no. April 2017, 2019.
E. Hidayat, Dindin; Suhendar, “Penerapan Autonomous Maintenance dalam Mengurangi Technical Stopages Departemen Can Making Di PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas,” vol. 1, no. 2, hal. 82–88, 2020.
T. Titin dan I. Chamidatul, “Analisa Peningkatan Mutu Pemeliharaan Mesin Terhadap Kelancaran Proses Produksi Pada Perusahaan Dolomite,” J. Ekbis, vol. 13, no. 1, p. 6, 2015.
D. Gujarati, “Analisis Pemeliharaan Mesin Produksi Pada PT P&P Bangkinang Di Desa Simalinyang,” hal. 5–7, 2010.
S. Wahyudi, “Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) ( Studi Kasus di Pabrik Gula PT .‘ Y ’ .),” vol. 3, no. 3, hal. 431–437, 2012.
J. M. Tupan, A. Simanjuntak, dan L. Aditiar, “Evaluasi Efektivitas Pemeliharaan Menggunakan Alat Reminder Pemeliharaan Dengan Penerapan Total Productive Maintenance Di Pt. Pln (Persero) Rayon Haruku,” Arika, vol. 12, no. 1, hal. 25–40, 2018.
H. A. Kristanto, W. Setiafindari, T. Industri, F. Sains, dan U. T. Yogyakarta, “Analisis Penerapan Total Productive Maintenance Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Loses di Cv Renjana Offset,” no. 63, 2022.
P. Suprapto, Yudha Boby; Studi, T. Industri, F. Teknik, dan U. M. Buana, “Tugas Akhir Evaluasi 8 Pilar TPM (Total Productive Maintenance) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Manufaktur (OEE- Overall Equipment Effectivenenss and Waste)”, 2017.
N. C. Rinawati, Dyah Ika; Dewi, “Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Pada Mesin Cavitec Di PT. Essentra Surabaya,” hal. 21–26, 2014.
D. Alvira, Y. Helianty, dan H. Prassetiyo, “Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dengan Perhitungan Overall Equipment Efectiveness (OEE) dan Six Big Losses Mesin Cavitec PT Essentra Surabaya (Studi Kasus PT Essentra),” Ind. Eng. Online Journal, E-Journal UNDIP, vol. 4, no. 4, hal. 21–26, 2016, [Online].
K. Livia dan P. D. Fewidarto, “Evaluasi Peningkatan Kinerja Produksi melalui Penerapan Total Productive Maintenance di PT Xacti Indonesia dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi produk yang,” vol. VII, no. 1, hal. 32–47, 2016.
R. Soesilo, M. Basuki, dan M. J. Hidayat, “Minimasi Waktu Penggantian Cetakan Dengan Pendekatan Lean Manufacture & Single Minute Exchange Of Dies (SMED),” hal. 89–96, 2018.
M. Nasution, A. Bakhori, dan W. Novarika, “Manfaat Perlunya Manajemen Perawatan Untuk Bengkel Maupun Industri,” vol. 3814, hal. 248–252.2018
A. Misbah et al., “Penerapan Metode Overall Equipments Effectivenes (OEE) Dalam Meningkatkan Efektivitas Mesin/Alat Pabrik Susu,” hal. 29–38, 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Aryka Chandra Wahyu Pratitis, Yanty Maryanty
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.