PENGARUH PENURUNAN SUHU GAS ALAM DI DALAM COOLER TERHADAP KEMAMPUAN PENYERAPAN GAS H2S PADA UNIT ACID GAS REMOVAL

Authors

  • Imroatul Afifah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Ariani Ariani Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.5057

Keywords:

gas alam, gas asam, kualitas, penurunan suhu

Abstract

Gas alam adalah salah satu sumber daya alam Indonesia yang ketersediaannya melimpah sehingga dilakukan proses pengolahan menjadi gas siap pakai. Salah satu parameter yang menentuka kualitas produk gas yaitu terbebas dari gas asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penurunan suhu terhadap kemampuan penyerapan gas asam berupa H2S. Proses penyerapan gas asam pada industri ini terjadi di absorber dengan absorbent berupa a-MDEA. Absorber merupakan alat yang digunakan untuk proses penyerapan fluida gas oleh absorbent. Proses absorpsi gas asam oleh a-MDEA di absorber ini memerlukan suhu yang rendah agar lebih maksimal. Oleh karena itu  sebelum masuk ke dalam absorber, gas akan didinginkan terlebih dahulu pada unit pendingin. Pengambilan data dilakukan pada saat pergantian shift selama 4 hari. Data menunjukkan  bahwa nilai penurunan suhu gas di alat pendingin tidak di pengaruhi oleh jumlah gas alam yang masuk untuk  diolah namun dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar. Nilai penurunan suhu gas terendah per hari umumnya  terjadi pada pengambilan data pukul 07.00 WIB yaitu mencapai 16,33 °F dan penurunan suhu gas tertinggi  umumnya terjadi pada pengambilan data pukul 23.00 WIB yaitu mencapai 20,06 °F. Sedangkan keberadaan gas  H2S terbesar 0,63 ppm dan terkecil 0,02 ppm Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai penurunan suhu gas di alat pendingin, maka kualitas gas yang di hasilkan akan semakin rendah kadar impuritis.

References

N. L. Widyastuti dan H. Nugroho, “Dampak Covid-19 terhadap Industri Minyak dan Gas Bumi: Rekomendasi Kebijakan untuk Indonesia,” J. Perenc. Pembang. Indones. J. Dev. Plan., vol. 4, no. 2, pp. 166–176, 2020.

M. Ismail, “Proses Pemurnian Gas Bumi Sebagai Bahan Baku Kilang Mini,” Maj. Ilm. Pengkaj. Ind., vol. 8, no. 1, pp. 25–38, 2019.

W. Mei dan Sulistyono, “Sumber Limbah dan Potensi Pencemaran Penggunaan Sumber Daya Alam Panas Bumi ( Geothermal ) pada Industri Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP ),” Maj. Ilm. Swara Patra, vol. 9, no. 2, pp. 53–62, 2019.

A. Mansyur dan I. Rahman, “Penegakan Hukum Perlindungan Konsumen Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Produksi Nasional,” J. Pembaharuan Huk., vol. 2, no. 1, p. 1, 2016, doi: 10.26532/jph.v2i1.1411.

E. S. J. D. Prayitno, J. Riyono , C. E. Pujiastuti, “Korosi: Mekanisme dan Pencegahannya,” Kocenin J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 17–24, 2021.

Affandi, I. Tanjung, A. R. Nasution, S. Fonna, dan S. Huzni, “Investigasi Laju Korosi Atmosferik Baja Karbon Rendah Profil Segiempat di Kawasan Industri Medan,” J. Teknol., vol. 10, no. 1, pp. 1–4, 2020.

S. Utomo, “Pengaruh Konsentrasi Larutan NaNO2 Sebagai Inhibitor terhadap Laju Korosi Besi dalan Media Air Laut,” J. Teknol., vol. 7, no. 2, pp. 93–103, 2015.

Y. H. Anoi., “Analisis Penyebab dan Perbaikan Vibrasi pada Fin Fan Blower F1-Ek-9D1 Milik PT. Badak LNG Bontang”.

M. Hidayat, D. T. Hartanto, M. M. Azis, dan S. Sutijan, “Studi Penambahan Etilena Glikol dalam Menghambat Pembentukan Metana Hidrat pada Proses Pemurnian Gas Alam,” J. Rekayasa Proses, vol. 14, no. 2, p. 198, 2020.

Kementerian ESDM, “Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga,” Direktorat Jenderal Miny. Dan Gas Bumi Kementeri. ESDM Republik Indones., pp. 1–140, 2014.

S. Sembiring, R. L. Panjaitan, S. Susianto, dan A. Altway, “Pemanfaatan Gas Alam sebagai LPG (Liquified Petroleum Gas),” J. Tek. ITS, vol. 8, no. 2, 2020.

H. N. Aulia, “Simulasi Aspen Hysys Pada Kolom Absorbsi Gas CO2 Dengan Solven Metildietanolamine (Mdea),” J. Teknol. Technoscientia, vol. 14, no. 2, pp. 85–90, 2022.

M. Fatimura dan R. Fitriyanti, “Penanganan Gas Asam ( Sour Gas ) Yang Terkandung Dalam Gas Alam Menjadi Sweetening Gas,” J. Redoks, vol. 3, no. 2, p. 55, 2018.

B. Ozturk dan D. Yilmaz, “Absorptive removal of volatile organic compounds from flue gas streams,” Process Saf. Environ. Prot., vol. 84, no. 5 B, pp. 391–398, 2006.

D. Syamsi, “Pengembangan Sistem Pneumatic Dalam Bidang Robotic Dalam Kaitannya dengan Otomatisasi Proses Industri,” Prosiding Seminar Nasional Teknoin Bidang Teknik Mesin, 2008.

Downloads

Published

2024-09-30

How to Cite

Afifah, I., & Ariani, A. (2024). PENGARUH PENURUNAN SUHU GAS ALAM DI DALAM COOLER TERHADAP KEMAMPUAN PENYERAPAN GAS H2S PADA UNIT ACID GAS REMOVAL. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(3), 526–531. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.5057