OPTIMASI PENGGUNAAN SODA KAUSTIK PADA PROSES TREATING PERTASOL CA UNIT CDU PPSDM MIGAS CEPU

Authors

  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Adenia Aulia Hapsari Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Mochamad Rochim PPSDM Migas Cepu, Jl. Sorogo No.1, Karangboyo, Kec. Cepu, Kab. Blora, Jawa Tengah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i2.5070

Keywords:

pertasol CA, soda kaustik, sulfur, proses treating

Abstract

Hasil olahan minyak mentah berupa pertasol CA di PPSDM MIGAS Cepu  diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sebelum didistribusikan kepada konsumen, pertasol CA harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan Pertamina. Pertasol CA yang didak memenuhi spesifikasi ditandai dengan kandungan sulfur yang tinggi, dimana sulfur merupakan impurities. Kandungan sulfur yang mengkontaminasi pertasol CA berada dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan (RHS) dalam fase gas terlarut. Untuk menghilangkan senyawa sulfur perlu dilakukan treating. Treating merupakan proses pemurnian untuk mengurangi impurities seperti belerang dan senyawa organik lain yang terkandung dalam produk. Proses treating dilakukan dengan menggunakan soda kaustik sebagai agen pengikat impurities. Kandungan sulfur berlebih dapat menyebabkan penurunan mutu produk, menimbulkan korosi dan menurunkan stabilitas pada penyimpanan, sehingga proses treating perlu dioptimalkan.  Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh konsentrasi soda kaustik, rasio volume pertasol CA: soda kaustik, dan lama waktu penggunaan kembali soda kaustik pada proses treating terhadap kualitas pertasol CA. Proses treating pada percobaan ini menggunakan konsentrasi soda kaustik (7,5; 10; 12,5 M), rasio volume pertasol CA: soda kaustik (4 : 1 ; 3 : 1 ; 2 : 1). Parameter yang dianalisis, antara lain: analisis sulphur content ASTM D 2622, color saybolt ASTM D 156, copper corrosion ASTM D 130 dan doctor test. Hasil penelitian menunjukkan pertasol CA on spec diperoleh pada kondisi operasi optimum yaitu pada konsentrasi 12,5 M, dan rasio volume pertasol CA : soda kaustik 2 : 1, dengan efisiensi desulfurisasi sebesar 50,24 %. Penggunaan kembali soda kaustik menunjukkan keberadaan sulfur relatif tinggi pada penggunaan ke-13.

References

Pertamina, “Product Specification - PERTASOL CA Specification Unit Measurement,” Pertamina Solvent, no. 1, hal. 1, 2020.

K. A. Roni, Teknologi Minyak Bumi, vol. 1, no. 9, 2020.

M. Mustaghfirin Amin, Proses Pengolahan Migas Dan Petrokimia. 2013.

A. Dzaky, “Analisis Penggunaan Kembali Soda Kaustik Sebagai Agen Treating Pada Pertasol CA,” Tugas Akhir, 2017.

M. S. Bayu Wiyantoko, Modul Kuliah Kimia Petroleum. 2016.

R. Y. Palupi, “Studi Variasi Molaritas NaOH Pada Proses Petroleum,” Tugas Akhir, 2016.

I. Saida, “Pengaruh Waktu Pengadukan dan Persentase Penambahan NaOH pada Proses Treating Pertasol CA di PPSDM MIGAS Cepu," Distilat Jurnal Teknologi Separasi, vol. 8, no. 1, hal. 270–279, 2022.

F. M. Yanti, Z. DwiHasuti, S. . S. Murti, N. Valentino, A. R. Juwita, dan A. Sholihah, “Pengembangan Teknologi Desulfurisasi Melalui Motode Chemical Absorber Pada Produksi Biogas Yang Berasal Dari Limbah Palm il Mill Effluent (POME),” Sains dan Teknologi, no. Oktober, hal. 1–6, 2018.

O. Banjarnahor, “Studi Pengaruh Variasi Perbandingan Rasio Massa NaOH Dengan Calcinated Petroleum Coke (CPC) Terhadap Derajat Desulfurisasi CPC Menggunakan Reaktor Rotary Autoclave,” Tugas Akhir, hal. 105, 2017.

A. Y. A. Al-Khodir dan M. T. Albayati, “Employing sodium hydroxide in desulfurization of the actual heavy crude oil: Theoretical optimization and experimental evaluation,” Process Saf. Environment Prot., vol. 136, hal. 334–342, 2020.

M. Islamiah, “Perancangan Filter Purifikasi Biogas (CO2, H2S) Dengan Menggunakan Absorbsi (CaO, NaOH) dan Water Scrubber,” Tesis Tf 092325, hal. 1–88, 2014.

S. Widodo, Sufriadin, dan E. Suhendar, “Desulfurisasi Dan Deashing Pada Batubara Menggunakan NaOH Dan HCl Sebagai Leaching Agent,” Geomine, vol. 7, no. April, hal. 67–79, 2019.

M. H. Wang, A. Yang, M. Wang, X. Y. Zhang, dan Y. C. Zhai, “Desulfurization of petroleum coke via alkali calcination,” Adv. Mater. Res., vol. 997, hal. 526–529, 2014.

Putri, P. A., Hajar, S. S., Wibawa, G., & Winarsih, W, “Plant Design of Cluster LNG (Liquefied Natural Gas) in Bukit Tua Well, Gresik,” Jurnal Teknik ITS, vol. 2, no. 1, hal. B53-B55, 2013.

N. Machmudah dan Yohana, “Peningkatan Kualitas Warna Pertasol CC Menggunakan Adsorpsi Karbon Aktif di Pusdiklat Migas Cepu,” Tugas Akhir, 2012.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Prayitno , P., Hapsari, A. A., & Rochim, M. (2024). OPTIMASI PENGGUNAAN SODA KAUSTIK PADA PROSES TREATING PERTASOL CA UNIT CDU PPSDM MIGAS CEPU . DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(2), 337–346. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i2.5070

Issue

Section

Articles