PEMBUATAN BIOBRIKET DARI KAYU JATI DAN BAMBU PETUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIROLISIS

Authors

  • Ahmad Zaky Aldillah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayoga Vicky Gusniawan Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Sri Rulianah Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i2.5078

Keywords:

bambu petung, biobriket, kayu jati, pirolisis

Abstract

Energi Baru Terbarukan (EBT) masih sangat rendah sekitar 9,15% pada tahun 2020. Dimana pada tahun 2022 penggunaan briket hanya sekitar 0,08%. Limbah kayu jati dan bambu petung berpotensi sebagai biobriket karena menghasilkan nilai kalor yang tinggi dan memiliki komponen penyusun selulosa 47,5%, lignin 29,9%, pentosa 14,4%, kadar abu 1,4% serta kadar silika 0,4% pada kayu jati dan hemiselulosa 10,81%, selulosa 45,02 %, serta lignin 28,35% pada bambu petung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio komposisi hasil pirolisis, pengaruh variasi perekat tepung kanji, dan hasil terbaik dari variabel terhadap kualitas produk biobriket yang dihasilkan. Tahapan pembuatan dimulai dari proses pretreatment, proses pirolisis pada suhu 300C selama 2 jam, pengecilan ukuran arang hasil pirolisis, pencampuran serbuk arang dengan perekat, pengepresan biobriket, pengeringan menggunakan oven dengan suhu 40C selama 2 hari dan proses analisis. Variabel bebas penelitian yaitu perbandingan serbuk arang kayu jati dan bambu petung berturut-turut sebesar sebesar 100:0; 75:25; 50:50; 25:75; dan 0:100 serta variasi penambahan perekat tepung kanji sebesar 3%, 6%, dan 9%. Analisis pada penelitian meliputi kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, nilai kalor, kekuatan tekan, dan laju pembakaran. Yield arang kayu jati dan bambu petung dari hasil penelitian ini berturut turut adalah 32,5% dan 21,395%. Biobriket terbaik hasil penelitian ini adalah variasi 100:0 pada perekat 3% dengan nilai kadar air 0,99%, kadar abu 5,62%, kadar zat menguap 22,51%, kadar karbon terikat 70,88%, nilai kalor 6.074 kal/g, kekuatan tekan 0,051 kgf/mm², dan laju pembakaran 0,255 g/menit.

References

Kementerian ESDM, "Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik," 2020.

Badan Pusat Statistik, "Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2022," 2022.

Pemerintah Republik Indonesia, "Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014," 2014.

I. Febriana, Zurohaina dan D. S. Effendy, "Perbandingan Nilai Bakar Briket Batubara dan Briket Arang Campuran Cangkang Bintaro (Cerbera Manghas) dan Bambu Betung (Dendrocalamus Asper)," Jurnal Ilmiah Teknika, vol. 6, no. 1, hal. 1-10, 2019.

Sudarja dan N. Caroko, "Kaji Eksperimental Efektifitas Penyerapan Limbah Cair Industri Batik Taman Sari Yogyakarta Menggunakan Arang Aktif Mesh 80 dari Limbah Gergaji Kayu Jati," Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, vol. 14, no. 1, hal. 50-58, 2012.

I. A. Larasati, B. D. Argo dan D. L. C. Hawa, "Proses Delignifikasi Kandungan Lignoselulosa Serbuk Bambu Betung dengan Variasi NaOH dan Tekanan," Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, vol. 7, no. 3, hal. 235-244, 2019.

R. Bimantara dan D. Miqdad, "Pengaruh Jenis Perekat Terhadap Nilai Kalor Pada Biobriket Dari Campuran Bottom Ash Dengan Biomassa Sebagai Bahan Bakar Alternatif," 2010.

R. I. Ergantara, Natalina dan W. J. Irawan, "Analysis of Durian Peel and Teak Wood Sawdust Combination Briquettes as an Alternative Fuels,” International Conference on Natural Resources and Technology," hal. 347-350, 2019.

K. Ridhuan dan J. Suranto, "Perbandingan Pembakaran Pirolisis dan Karbonisasi pada Biomassa Kulit Durian terhadap Nilai Kalori," Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro, vol. 5, no. 1, hal. 50-56, 2016.

S. M. Ridjayanti, R. A. Bazenet, H. Wahyu, I. S. Banuwa dan M. Riniarti, "Pengaruh Variasi Kadar Perekat Tapioka terhadap Karakteristik Briket Arang Limbah Kayu Sengon (Falcataria moluccana)," Perennial, vol. 17, no. 1, hal. 5–11, 2021.

B. Rahmat, D. Pangesti, D. Natawijaya dan D. Sufyadi, "Generation of Wood-waste Vinegar and Its Effectiveness as a Plant Growth Regulator and Pest Insect Repellent," Bioresources, vol. 9, no. 4, hal. 6350–6360, 2014.

H. Ardhyananta, E. I. Puspita, S. T. Wicaksono, F. Pakaya, A. T. Wibisono dan H. Ismail, "Preparation and Characterization of Carbon from Petung Bamboo (Dendrocalamus asper) and Ori Bamboo (Bambusa arundinacea) by Carbonization Heat Treatment," Seminar on Material and Science Technology, vol. 964, hal. 26-32, 2019.

Badan Standarisasi Nasional, "SNI 01-1682-1996 Arang Tempurung Kelapa," 1996.

R. Salim, "Karakteristik dan Mutu Arang Kayu Jati (Tectona grandis) dengan Sistem Pengarangan Campuran pada Metode Tungku Drum The Quality and Characteristics of Teak (Tectona grandis) Charcoal Made by Mixed Carbonisation in Drum Kiln," Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, vol. 8, no. 2, hal. 53-64, 2016.

Badan Standarisai Nasional, "SNI 01-6235-2000 Briket Arang Kayu," 2000.

Z. Arifin, Hantarum dan W. Nuriana, "Nilai Kalor Briket Limbah Kayu Sengon Dengan PerekatMaizena Lebih Tinggi Di Bandingkan Tapioka, Sagu Dan Tepung Singkong," Jurnal Pilar Teknologi, vol. 3, no. 2, hal. 37-41, 2018.

Muhammad, Ishak dan N. Lidia, "Pemanfaatan Getah Rumbia sebagai Perekat pada Proses Pembuatan Briket rang Tempurung Kelapa," Jurnal Teknologi Kimia Unimal, vol. 6, no. 1, hal. 20-32, 2017.

S. Khursida dan S. C. Deka, "Application of Microwave and Hydrothermal Treatments for Modification of Cassava Starch of Manipur Region, India and Development of Cookies," Journal of Food Science and Technology, 2021.

A. Prasaningtyas dan J. Sulistyo, "Study of Provenance and Site Variability on Calorific Value and Other Fuel Properties of Teak Stem," Wood Research Journal, vol. 5, no. 1, hal. 23-28, 2014.

A. C. Brades dan F. S. Tobing, "Pembuatan Briket Arang dari Enceng Gondok (Eichornia Crasipess Solm) dengan Sagu sebagai Pengikat," 2007.

A. Ismayana dan M. R. Afriyanto, "Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat pada Pembuatan Briket Blotong sebagai Bahan Bakar Alternatif," Jurnal Teknik Industri Pertanian, vol. 21, hal. 186–193, 2011.

M. Faizal, "Pengaruh Komposisi Arang dan Perekat terhadap Kualitas Biobriket dari Kayu Karet," Jurnal Teknik Kimia, vol. 1, no. 3, hal. 477–492, 2014.

D. S. Wijayanti, "Karakteristik Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit," 2009.

D. Hendra dan G. Pari, "Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang," Laporan Hasil Penelitian Hasil Hutan, 2000.

J. M. Onchieku, B. N. Chikamai dan M. S. Rao, "Optimum Parameters for The Formulation of Charcoal Briquettes Using Bagasse and Clay as Binder," European Journal of Sustainable Development, vol. 1, no. 3, hal. 477–492, 2012.

C. A. I. Raju, U. Praveena, M. Satya, K. R. Jyothi dan S. S. Rao, "Studies on Development of Fuel Briquettes using Biodegradable Waste Materials," Journal of Bioprocessing and Chemical Engineering, vol. 2, no. 1, hal. 1-10, 2014.

ASTM, "ASTM D 3172-89 Standard Practice for Proximate Analysis of Coal and Coke," 2002.

A. Kholil, "Analisis Fisis Briket Arang dari Sampah Berbahan Alami Kulit Buah dan Pelepah Salak," 2017.

M. R. Aziz, A. L. Siregar, A. B. Rantawi dan I. B. Rahardja, "Pengaruh Jenis Perekat Pada Briket Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Waktu Bakar," Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2019, hal. 1-10, 2019.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Aldillah, A. Z., Gusniawan, P. V., & Rulianah, S. (2024). PEMBUATAN BIOBRIKET DARI KAYU JATI DAN BAMBU PETUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIROLISIS. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(2), 448–462. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i2.5078

Issue

Section

Articles