PENINGKATAN EFISIENSI INHIBISI EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA F) SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR MENGGUNAKAN PELARUT POLAR

Authors

  • Lorenz Octavia Simamora Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Profiyanti Hermien Suharti Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.5407

Keywords:

aseton, tanin, ekstraksi maserasi, ektraksi soxhlet, ultrasonic assisted extraction (UAE)

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dikembangkan pemanfaatannya sebagai Green Corrosion Inhibitor adalah kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F). Kulit buah pisang kepok dapat dijadikan sebagai Green Corrosion Inhibitor (GCI) karena mengandung antioksidan tanin yang dapat menghambat laju korosi. Pengolahan kulit buah pisang kepok menjadi GCI dapat dilakukan dengan beberapa metode ekstraksi, yaitu ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, dan UAE (Ultrasonic Assisted Extraction) dengan menggunakan pelarut polar yaitu aseton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi dan pengaruh massa kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F) yang menghasilkan kadar tanin terbaik untuk digunakan sebagai GCI. Uji kuantitatif kadar tanin hasil ekstrak dilakukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada masing-masing sampel yang telah diekstraksi. Setelah itu, semua sampel akan melalui proses distilasi untuk menghilangkan kandungan pelarut polar yang sebelumnya didapatkan dari beberapa proses metode ekstraksi. Tahap berikutnya adalah uji korosi larutan hasil ekstraksi pada lempengan baja karbon berukuran 2 x 3 x 1 cm menggunakan larutan NaCl selama 24 jam dalam waktu 14 hari. Kehilangan berat (weight loss) pada masing-masing lempengan baja karbon digunakan untuk menentukan efisiensi inhibisi pada masing-masing sampel. Hasil penelitian terbaik diperoleh dari metode ekstraksi soxhlet dengan variabel massa 20 gram yang menghasilkan kadar tanin sebesar 181,70 ppm dan menghasilkan efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 30,68%.

 Kata kunci: aseton, tanin, ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, ultrasonic assisted extraction (UAE)

References

T. Nurahman, G. Suka, dan L. Rumiyanti, “Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Korosi Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L) Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Api 5L Pada Suhu Perendaman 40 o C dan 80 o C,” Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 9, no. 2, hal. 133–142, 2021.

I. Nurhayati, Karo Karo Pulung, dan Syafriadi, “Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Maja Sebagai Inhibitor pada Baja Karbon Aisi 1020 dalam Medium Korosif Nacl 3% dengan Variasi Waktu Perendaman,” Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 08, no. 02, hal. 159–168, 2020.

F. Rais dan D. Wahyuningtyas, “Pengendalian Laju Korosi Baja dengan Penambahan Ekstrak Biji Alpukat sebagai Green Inhibitor,” Jurnal Inovasi Proses, vol. 6, no. 2, hal. 59–63, 2021.

J. Wijaya, “Pengaruh Jenis Pelarut pada Ekstraksi Metode Ultrasonik terhadap Aktivitas Antioksidan dan Proteksi dari Sinar Uv Ekstrak Senyawa Bioaktif Kulit Pisang Candi (Musa paradisiaca),” Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang, 2018.

B. Mulyati, “Tanin Dapat Dimanfaatkan Sebagai Inhibitor Korosi,” Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan, vol. 8, no. 1, 2019.

J. Jalaluddin, I. Ishak, dan R, Rosmayuni, “Efektifitas Inhibitor Ekstrak Tanin Kulit Kayu Akasia (Acacia Mangium) terhadap Laju Korosi Baja Lunak (St.37) dalam Media Asam Klorida,” Jurnal Teknologi Kimia Unimal, vol. 4, no. 1, hal. 89–99, 2015, [Daring]. Tersedia pada: http://ft.unimal.ac.id/teknik_kimia/jurnal

J. Sa’diyah, “Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) dan Daun Sirsak (Annona Muricata) sebagai Green Corrosion Inhibitor terhadap Penurunan Laju Korosi pada Pipa Baja Karbon,” Skripsi, Politeknik Negeri Malang, Malang, 2022.

T. R. Saputra dan A. Ngatin, “Ekstraksi Daun Cocor Bebek Menggunakan Berbagai Pelarut Organik Sebagai Inhibitor Korosi pada Lingkungan Asam Klorida,” Fullerene Journal Of Chemistry, vol. 4, no. 1, hal. 21–27, 2019.

A. Puspitasari dan L. S. Proyogo, “Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi terhadap Kadar Fenoliktotal Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura),” Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta, vol. 2, no. 1, hal. 1–7, 2017.

M. Andriani, i D. G. M. Permana, dan I. W. Widarta, “Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbil.) Terhadap Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE),” Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, vol. 8, no. 3, hal. 330–340, 2019.

M. A. Febryanto, “Studi Ekstraksi dengan Metode soxhletasi pada Bahan organik Umbi sarang Semut (Myrmecodia Pendans) sebagai Inhibitor organik,” Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2017.

T. Yunita, S. Shaimah Rinda, A. Jatmoko, dan Sulistijono, “Studi Penambahan Inhibitor Organik Ekstrak Daun Bawang Tiwai (Eleutherine americana Merr.) pada Baja API 5L dalam Lingkungan 3,5% NaCl,” Specta Journal of Technology, vol. 2, no. 3, hal. 1–10, 2018.

A. Rahardi, “Pemanfaatan Green Inhibitor Daun Pandan Wangi terhadap Laju Korosi Pada Baja Api 5L Grade B di Lingkungan Nacl 3,5 % Dan H 2 So 4 1M,” Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2014.

P. A. R. Yulis dan Y. Sari, “Aktivitas Antioksidan dari Limbah Kulit Pisang Muli (Musa acuminata Linn) dan Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica),” Al-Kimia, vol. 8, no. 2, hal. 189–200, 2020

N. Chintya dan B. Utami, “Ekstraksi Tannin dari Daun Sirsak (Annona muricata L.) sebagai Pewarna Alami Tekstil,” Journal Cis-Trans (JC-T), vol. 1, no. 1, hal. 22–29, 2017.

Downloads

Published

2024-09-30

How to Cite

Simamora, L. O., & Suharti, P. H. (2024). PENINGKATAN EFISIENSI INHIBISI EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA F) SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR MENGGUNAKAN PELARUT POLAR. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(3), 532–541. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.5407