PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK SODIUM HYPOCHLORITE MONOPOLAR ELECTROLYZER DENGAN BIPOLAR ELECTROLYZER PADA INDUSTRI KLOR-ALKALI

Authors

  • Agatha Rifda Tsabita Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Sandra Santosa Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Ryan Ayub Wahjoedi Divisi Chemical Plant, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, Jl. Tol Surabaya-Mojokerto No. Km. 44, Sidoarjo 61265, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.6220

Keywords:

elektrolisis, kejernihan, klorin, natrium hidroksida, sodium hypochlorite

Abstract

Industri klor-alkali merupakan salah satu jenis industri yang menggunakan proses elektrolisis dengan produk samping berupa excess gas Cl2. Lepasnya gas Cl2 sangatlah berbahaya, sehingga pemanfaatan excess gas Cl2 dapat membantu untuk mengurangi tingkat bahaya tersebut. NaOCl atau Sodium Hypochlorite merupakan salah satu bahan kimia yang didapatkan dari pereaksian antara NaOH atau Natrium Hidroksida dengan gas Cl2. Terdapat dua jenis alat proses elektrolisis, yaitu Monopolar Electrolyzer dan Bipolar Electrolyzer untuk memproduksi bahan baku dari pembuatan NaOCl atau sodium hypochlorite. Selain kadar klor aktif sebagai Cl2 dan pengujian kadar alkali bebas sebagai NaOH yang sesuai dengan SNI, tingkat kejernihan juga menjadi salah satu pertimbangan pelanggan. Berdasarkan dua jenis alat tersebut, terdapat perbedaan kejernihan produk NaOCl atau sodium hypochlorite. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab adanya perbedaan kualitas produk antara Monopolar Electrolyzer dengan bipolar Electrolyzer. Analisis yang dilakukan adalah pengujian kadar klor aktif dan pengujian kadar alkali bebas dengan titrasi, serta pengecekan tingkat kejernihan produk dengan pengamatan fisik. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan tingkat kejernihan produk yang disebabkan karena perbedaan proses treatment brine sebelum masuk Electrolyzer, treatment gas Cl2 keluaran Electrolyzer, treatment dalam penurunan konsentrasi NaOH, dan perancangan alat serta utilitasnya.

References

N. N. R. Anisa, “Laporan Pra Rencana Pabrik Sodium Hipoklorit dari Sodium Hidroksida dan Gas Klorin dengan Proses Klorinasi Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun,” Malang, 2022.

D. Ramadani, “Laporan Pra Rancangan Pabrik Perkloroetilen dari Etilen Diklorida dan Gas Klor Kapasitas 99.000 Ton/Tahun,” Makassar, 2023.

A. Hasan, “Dampak Penggunaan Klorin,” P3 Teknologi Konversi dan Konversi Energi, vol. 7, no. 1, hal. 90–96, 2006.

M. A. S. Y. Ananto dan Widiono Bambang, “Pengaruh Acid Cleaning terhadap Efisiensi Electro-Chlorination Plant #3,” Jurnal Teknologi Separasi, vol. 6, no. 2, hal. 111–116, 2020.

V. Kallista, Winardi, dan G. C. A. Asbanu, “Efektivitas Penggunaan Elektroklorinasi dan Gas Klor Pada Proses Disinfeksi Air Minum (Studi Kasus: Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Khatulistiwa),” Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, vol. 11, no. 1, hal. 180–194, 2023.

D. H. Azhaar, “Laporan Tugas Akhir Pabrik Natrium Hidroksida dari Garam NaCl dengan Proses Elektrolisis Sel Membran,” Surabaya, 2018.

Y. S. K. De Silva, “Design of an Alkaline Electrolysis Stack,” Universitas of Adger, Norway, 2017.

H. Wen Lin, R. Cejudo-Marín, A. W. Jeremiasse, K. Rabaey, Z. Yuan, dan I. Pikaar, “Direct anodic hydrochloric acid and cathodic caustic production during water electrolysis,” Scientific Report, hal. 1–4, 2016.

I. Chung, H. Ryu, S. Y. Yoon, dan J. C. Ha, “Health Effects of Sodium Hypochlorite: Review of Published Sase Reports,” Environmental Analysis, Health and Toxicology, vol. 37, no. 1, hal. 1–8, 2022.

N. D. Apsari, R. Amin, C. Fandeli, R. Aliman, dan D. Soetrisno, “Aplikasi Natrium Hypochlorite sebagai Oksidator Limbar Cair Rumah Pemotongan Ayam,” Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, hal. 1–11, 2019.

K. I. N. Kholifah, “Pengaruh Penambahan Natrium Hipoklorit (NaOCl) untuk Backwash Membran Bioreactor terhadap Kualitas Air Limbah Amonia,” Malang, 2018.

S. Kurniastiti, “Laporan Pra Rencana Pabrik Sodium Hypoklorit dari Air Laut dengan Proses Elektrolisa,” Surabaya, 2012.

I. A. Sulistya, “Pengaruh Penggunaan Natirum Hipoklorit (NaOCl) dalam Cairan Pemutih Pakaian sebagai Pereaksi Pengujian Amonia pada Air Limbah,” Integrated Lab Journal, vol. 1, no. 1, hal. 32–38, 2020.

N. Saksono, F. Abqari, dan S. Bismo, “Aplikasi Teknologi Elektrolisis Plasma pada Proses Produksi Klor-Alkali,” Jurnal Teknik Kimia Indonesia, vol. 11, no. 3, hal. 141–148, 2012.

Badan Standarisasi Nasional, “Natrium Hipoklorit Teknis,” SNI 0081:2015, 2015

American Standard Testing and Material, “Standard Test Methods of Sampling and Chemical Analysis of Chlorine-Containing Bleaches,” D2022-89–2016, 2016

Kevin, V. L. Aria, R. Handogo, dan J. P. Sutikno, “Pra Desain Pabrik Asam Klorida dari Elektrolisis Garam Industri,” Jurnal Teknik ITS, vol. 10, no. 2, hal. 139–144, 2021.

Downloads

Published

2024-09-30

How to Cite

Tsabita, A. R., Santosa, S., & Wahjoedi, R. A. (2024). PERBANDINGAN KUALITAS PRODUK SODIUM HYPOCHLORITE MONOPOLAR ELECTROLYZER DENGAN BIPOLAR ELECTROLYZER PADA INDUSTRI KLOR-ALKALI. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(3), 653–663. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.6220