EFEKTIVITAS TEPUNG TEH DAN TEPUNG AMPAS TEH SEBAGAI FILLER PHENOL-FORMALDEHYDE RESIN TERHADAP KUALITAS PLYWOOD

Authors

  • Ellysa Rahma Afrillia Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Balgis Sulha Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Sandra Santosa Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Prayitno Prayitno Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Any Sulistio PT Pamolite Adhesive Industry, Jl. Brantas Km. 1, Probolinggo 67221, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.6235

Keywords:

filler, phenol-formaldehyde resin, plywood meranti, tepung ampas teh, tepung teh

Abstract

Hasil polimerisasi kondensasi antara phenol dengan formaldehyde disebut phenol-formaldehyde resin yang diaplikasikan untuk merekatkan lapisan veneer pada kayu lapis kelas eksterior. Bahan pengisi atau filler ditambahkan pada phenol-formaldehyde resin untuk meningkatkan keteguhan rekatnya. Bahan ini biasanya mengandung selulosa. Ditinjau dari kandungan selulosa yang cukup besar pada teh 34%  dan ampas teh 43,87%, maka digunakan kedua bahan tersebut sebagai alternatif bahan pengisi (filler). Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi  pengaruh kadar filler tepung teh dan tepung ampas teh terhadap viskositas phenol-formaldehyde resin serta pengaruhnya terhadap kualitas plywood. Penelitian dilakukan menggunakan metode pengempaan dingin selama 30 menit dan pengempaan panas dengan suhu 125°C selama 330 detik. Variabel tetap yang digunakan yaitu jenis veneer berupa kayu meranti, phenol-formaldehyde resin sebagai perekat, dan waktu pengadukan selama 5 menit. Sedangkan, variabel bebas yang digunakan adalah tepung ampas teh dan tepung teh sebagai filler dengan kadar 12,5% dan 6%. Efektivitas penambahan filler dinilai dari hasil analisis bonding strength dan delaminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar filler yang ditambahkan dapat meningkatkan viskositas campuran. Hasil bonding strength dan delaminasi menunjukkan bahwa tepung ampas teh dan tepung teh telah memenuhi JAS dengan nilai rata-rata tepung ampas teh yang lebih besar baik pada range viskositas 20-30 Poise (kadar filler 12,5%) dan 6-10 Poise (kadar filler 6%). Sehingga, tepung teh dan tepung ampas teh dapat dijadikan sebagi filler phenol-formalehyde resin.

References

S. Purnavita dan S. Sutanti, “Pengaruh Rasio Reaktan terhadap Karakteristik Fenol Formaldehida Jenis Resol yang Tidak Berbahaya bagi Lingkungan,” Kimia Padjadjaran, vol. 1, hal. 1–18, 2022.

K. Kasmudjo, “Pengantar Industri Kayu Lapis,” Jurnal Kehutanan, vol. 1, No. 3, hal. 20–23, 1981.

F. Fauziati, “Pengaruh Substitusi Tepung Sekam Padi & Cassava pada Tepung Industri terhadap Peningkatan Keteguhan Rekat Kayu Lapis,” Jurnal Riset Teknologi Industri, 2016.

E. Azwar, "Aplikasi Selulosa sebagai Filler pada Komposit Beton", Edisi pertama Yogyakarta: Teknosain, 2017.

I. D. S. Wicaksana, F. Suhariyadi, A. Chalim, dan A. Sulistio, “Pemanfaatan Limbah Eceng Gondok, Jerami Padi dan Batok Kelapa sebagai Filler Phenol Formaldehid Resin Produksi PT Pamolite Adhesive Industri,” DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, vol. 8, no. 1, 2023.

C. R. Harler, "Tea Manufacturing", London: Oxford University Press, 2004.

D. Fernianti dan Y. Jayanti, “Pengaruh Waktu Ekstraksi dan Konsentrasi HCl pada Proses Ekstraksi Selulosa Dalam Ampas Teh,” Jurnal Distilasi, vol. 1, no. 1, hal. 62-66, 2016.

A. Pizzi, "Advanced Wood Adhesives Technology", 1994.

I. Sumardi, . S., E. Mulya Alam, dan R. Dungani, “Effect of Tannin Addition in Phenol-Formaldehyde Adhesive on Reducing the Curing Temperature,” Asian Journal of Biological Sciences, vol. 2, no. 1, 2021.

A. Santoso dan G. Pari, “Sifat Papan Partikel Daur Ulang Rendah Emisi Formaldehida,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 33, no. 1, hal. 1-10, 2015.

Yusmaniar, A. Restu, Nurhidayani, dan F. Kurniadewi, “Synthesis of Tannin Phenol Formaldehyde (Tpf) Copolymer from Ethyl Acetate Extract of Green Tea Leaf (Camellia sinensis) as Bioadhesive Wood,” AIP Conference Proceedings 2097, 030115, 2019.

Japanese Agricultural Standard, “Japanese Agricultural Standard for Plywood,” Japanese Agricultural Standard Plywood, 2018.

S. G. Rahayu dan P. H. Suharti, “Pengaruh Suhu Daun Kelor (Moringe Oleifera) Terhadap Yield Dalam Pembuatan Hand Sanitizer Gel,” DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 642-648, 2023.

A. Santoso, I. M. Sulastiningsih, G. Pari, dan J. Jasni, “Pemanfaatan Ekstrak Kayu Merbau untuk Perekat Produk Laminasi Bambu,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 34, no. 2, hal. 89-100, 2016.

B. Na dan B. Yan, “A Study on Micro-Morphology and Impacts of Curing Temperature on Bond Strength Of Interfacial Transition Zone Through Scanning Electron Microscope,” Journal of Physics, 2021.

L. Wei-Shu dan L. Wen-Jau, “Influence Of Curing Temperature on The Bonding Strength Of Heattreated Plywood Made With Melamine-Urea-Formaldehyde And Phenol–Formaldehydenresins,” European Journal of Wood and Wood Products, vol. 76, no, 1, 2016.

Downloads

Published

2024-09-30

How to Cite

Afrillia, E. R., Sulha, B., Santosa, S., Prayitno, P., & Sulistio, A. (2024). EFEKTIVITAS TEPUNG TEH DAN TEPUNG AMPAS TEH SEBAGAI FILLER PHENOL-FORMALDEHYDE RESIN TERHADAP KUALITAS PLYWOOD. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(3), 594–600. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i3.6235