PENGARUH KONSENTRASI TERPENTIN PADA PROSES PEMURNIAN GETAH PINUS (P. merkusii) TERHADAP KUALITAS GUM ROSIN

Authors

  • Waqida Aprillia Sri Wahyuningsih Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Heny Dewajani Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia
  • Desta Enggar Dwi Prasetya PT Inhutani V Unit Industri Trenggalek Jl. Kanjeng Jimat, Surodakan 66316, Trenggalek, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33795/distilat.v10i4.6620

Keywords:

getah pinus, gum rosin, pemurnian getah, terpentin

Abstract

Gum rosin merupakan hasil distilasi getah pinus yang terdiri dari asam rosin. Semakin baik kualitas gum rosin maka harganya akan semakin tinggi. Kualitas gum rosin yang dihasilkan PT Inhutani V masih memiliki tipe Water White (WW) sehingga perlu adanya perbaikan proses produksi agar kualitas dan harga gum rosin dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terpentin pada proses pemurnian getah pinus terhadap kualitas gum rosin. Proses pembuatan gum rosin melalui dua tahapan, yaitu pemurnian getah dan distilasi. Tahap pemurnian getah menggunakan pelarut terpentin bertujuan untuk menghasilkan larutan getah murni yang disebut Oleo Pine Resin (OPR). Tahap ini dilakukan dengan pemanasan pada suhu 85 oC disertai pengadukan dengan variabel konsentrasi terpentin 28,5%; 30,5%; dan 32,5% dari getah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap distilasi pada suhu 175 oC selama 3 jam untuk menghasilkan gum rosin. Gum rosin hasil proses distilasi diuji warna, bilangan asam, titik lunak, dan komponen tidak menguapnya kemudian dibandingan dengan SNI 7636:2020. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi terpentin maka  bilangan asam, titik lunak, dan komponen tidak menguap gum rosin semakin menurun. Hasil gum rosin terbaik yang memenuhi standar SNI 7636:2020 diperoleh pada penambahan terpentin 28,5% dengan warna 6,9, bilangan asam 193,19 mg KOH/g, titik lunak 81,5 oC, dan komponen tidak menguap 98,22%.

References

S. Humaerah, U. Kalsum, dan R. Kalla, “Pengambilan Minyak Terpentin dari Getah Pinus dengan Metode Microwafe Assisted Hydro-Distilation (MAHD),” Journal of Scientech Research and Development, vol. 5, no. 1, hal. 513–528, 2023.

D. P. Kurniawan, R. W. Ashadi, dan Arif, “Penentuan Waktu Baku dan Analisis Keseimbangan Lini Produksi pada Industri Pengolahan Gondorukem dan Terpentin,” Jurnal Pertanian, vol. 6, no. 2, hal. 88–91, 2015.

H. Kuspradini, E. Rosamah, E. Sukaton, E. T. Arung, dan I. W. Kusuma, Pengenalan Jenis Getah Gum-Lateks-Resin. Samarinda: Mulawarman University Press, 2016.

S. Permatasari dan R. B. Rahmatullah, “Pemisahan Terpentin Dan Gondorukem Dari Getah Pinus (Pinus Merkusii Jungh. Et de vriese) Pemisahan Terpentin Dan Gondorukem dari Getah Pohon Pinus (Pinus Merkusii jungh. et de vriese) Dengan Metode Destilasi,” Tugas Akhir, Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2018.

A. I. Khadijah dan A. Chumaidi, “Pengaruh Volume Asam Klorida Terhadap Karakteristik Fisik Disproportionated Rosin (Dpr) Dari Bahan Baku Gum Rosin Tipe Wg,” Distilat: Jurnal Teknologi Separasi, vol. 8, no. 3, hal. 621–626, 2023.

Y. Deviyanti, S. Rulianah, dan T. B. Santoso, “Pengaruh Konsentrasi Asam Askorbat pada Proses Pembuatan Gum Rosin,” DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, vol. 10, no. 1, hal. 197–204, 2024.

A. Sukarno, A. Zairina, Y. Quarta, R. Kurniasari, S. Sumardi, dan A. S. Leksono, “Yield and Components of Pine (Pinus merkusii) Turpentine Among Age Class Differences Tapping by Borehole Method,” Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, vol. 11, no. 1, hal. 44–48, 2020.

A. Fachrodji, U. Sumarwan, E. Suhendang, dan Harianto, “Perbandingan Daya Saing Produk Gondorukem di Pasar Internasional,” Jurnal Manajemen & Agribisnis, vol. 6, no. 2, hal. 140–151, 2015.

M. Lempang, “Studi Penyadapan Getah Pinus Cara Bor dengan Stimulan H2SO4,” Jurnal Penelitian Hasil Hutan, vol. 35, no. 3, hal. 221–230, 2017.

R. A. N. Hidayat, S. Nugroho, H. Dewajani, dan A. Yuni, “Peningkatan Kualitas Gondorukem Dengan Penambahan Chelating Agent Dan Adsorben Pada Proses Pengolahan Getah Karet (Pinus Merkusii) Di Pt. Perhutani Anugerah Kimia,” Distilat: Jurnal Teknologi Separasi, vol. 7, no. 2, hal. 390–399, 2023.

Y. Suranto, “Karakter dan Kualitas Gondorukem Kuna Hasil Penemuan di Pemukiman Pecinan Kutoarjo Kabupaten Purworejo,” Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, vol. 12, no. 2, hal. 47–60, 2018.

R. A. Sarria-Villa, J. A. Gallo-Corredor, dan R. Benítez-Benítez, “Characterization and determination of the quality of rosins and turpentines extracted from Pinus oocarpa and Pinus patula resin,” Heliyon, vol. 7, no. 8, hal. 1–7, 2021.

A. I. Dewantoro dan S. H. Putri, “Evaluasi Kehilangan Bahan selama Proses Produksi Gondorukem Berdasarkan Analisis Neraca Massa,” Metana: Media Komunikasi Rekayasa Proses dan Teknologi Tepat Guna, vol. 18, no. 1, hal. 29–38, 2022.

F. Shufa, “Studi Ratio Mol Gum Rosin / Asam Fumarat dan Konsentrasi Katalis p-Toluene Sulfonic Acid (PTSA) pada Esterifikasi Fumaric Modified Rosin Ester,” Skripsi, Kimia, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2020.

I. Riwayati, “Pengaruh Jumlah Adsorben Karbon Aktif dan Waktu Proses Bleaching pada Pengolahan Gondorukem,” Jurnal Momentum, vol. 1, no. 2, hal. 9–14, 2005.

Badan Standarisasi Nasional, “SNI-7636-2020-Gondorukem-revisi,” 2020

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Wahyuningsih, W. A. S., Dewajani, H., & Prasetya, D. E. D. (2024). PENGARUH KONSENTRASI TERPENTIN PADA PROSES PEMURNIAN GETAH PINUS (P. merkusii) TERHADAP KUALITAS GUM ROSIN. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 10(4), 902–914. https://doi.org/10.33795/distilat.v10i4.6620