SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUSTA MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING (Studi Kasus : UPT Puskesmas Talango-Sumenep)
DOI:
https://doi.org/10.33795/jip.v1i4.124Abstract
Puskesmas Talango merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten atau kota (UPTD) yang berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten atau kota dan merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di Kabupaten Sumenep tepatnya di Kecamatan Talango. Puskesmas tersebut menjadi tumpuan kesehatan bagi masyarakat Talango dan sekitar karena Puskesmas Talango satu-satunya tempat berobat bagi masyarakat setempat. Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan saraf pusat. Sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Istilah ini muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan ke dalam komputer. Seorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk membuat aplikasi sistem pakar yang berguna sebagai alat bantu untuk mendapatkan informasi dan dugaan awal dalam mendiagnosa penyakit kusta. Hasil dalam penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kusta dengan menggunakan metode backward chaining ini dapat menyelesaikan masalah diagnosa penyakit kusta beserta memberikan solusi sementara kepada pasien. Backward chaining merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju. Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Representasi pengetahuan yang digunakan adalah tabel keputusan, pohon pelacakan, kaidah produksi berbentuk IF-THEN.