Menganalisis Pola Deforestasi Hutan Lindung di Sulawesi Tenggara Menggunakan Metode K-Means
DOI:
https://doi.org/10.33795/jip.v10i1.1455Keywords:
deforestasi, hutan lindung, fuzzy k-means, Sulawesi Tenggara, pemisahan klaster, evaluasi metrikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola deforestasi di wilayah hutan lindung di Sulawesi Tenggara menggunakan metode fuzzy k-means. Hutan di Indonesia diakui sebagai salah satu paru-paru dunia yang memberikan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Namun, deforestasi terus terjadi di berbagai wilayah, termasuk di Sulawesi Tenggara. Metode fuzzy k-means digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi pola-pola deforestasi yang kompleks dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi deforestasi di wilayah tersebut. Data tentang luas hutan lindung, data historis tentang deforestasi, dan faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi deforestasi dikumpulkan dan dianalisis. Hasil dari metode fuzzy k-means menunjukkan adanya pemisahan yang cukup baik antara wilayah hutan lindung yang rentan terhadap deforestasi dan wilayah yang memiliki potensi deforestasi yang rendah. Nilai pembobotan yang diberikan pada setiap wilayah menggambarkan tingkat kemungkinan deforestasi. Evaluasi menggunakan metrik seperti Silhouette Coefficient, Davies-Bouldin Index, dan Calinski-Harabasz Index menunjukkan bahwa klasterisasi yang dilakukan memiliki pemisahan yang baik antara klaster dengan penyebaran dan ukuran klaster yang kompak. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang tingkat deforestasi di wilayah hutan lindung di Sulawesi Tenggara dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam pengelolaan hutan lindung. Namun, hasil penelitian ini juga menekankan perlunya peningkatan pemantauan, perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan, partisipasi masyarakat, kolaborasi antara pemangku kepentingan, serta penelitian lanjutan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang deforestasi di wilayah ini.