Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan gipsum sebagai bahan substitusi semen terhadap peningkatan kualitas karakteristik Marshall. Penelitian dilakukan dengan mensubstitusi penambahan semen Portland pengganti gypsum sebagai bahan pengisi. Masing-masing variasi berjumlah 3 benda uji pada kondisi standar (2x75) tumbukan. Hasil karakteristik campuran Marshall dengan gradasi persentase optimal dilakukan dengan menggunakan variasi kadar aspal (6,5%, 7%, 7,5%, 8% dan 8,5%) untuk mencari kadar aspal optimum (KAO), dan terakhir dilakukan penelitian. untuk campuran HRS WC menggunakan kadar aspal optimal dengan bahan substitusi semen/gipsum (9%/0%, 4,5%/4,5% dan 0%/9%). Dari hasil uji volumetrik dan Marshall pada tingkat substitusi penambahan semen/gypsum 9%/0% dan 0%/9% memenuhi persyaratan RSNI 03-1737-1989, sedangkan substitusi penambahan semen/gypsum 4,5%/ 4,5% tidak memenuhi persyaratan RSNI 03-1737-1989. Hasil yang didapatkan optimal pada KAO sebesar 8%, dan penambahan semen/gypsum 0%/9%. Pada substitusi penambahan semen/gypsum 0%/9% nilai VMA sebesar 18,02%; VFB 94,81%; VIM 0,93%; Stabilitas 1110,11 kg; Aliran 3,03 mm; dan MQ 366,78 kg/mm.

Keywords

Hot Rolled Sheet, Gypsum Waste, Marshall

Article Details

References

  1. (1) Adibroto, Fauna. 2014. Studi Pemanfaatan Abu Tanah Liat Bakar Asal Gunung Sarik Padang sebagai Filler pada Campuran Hot Rolled Sheet (HRS) – WC. Padang : Politeknik Negeri Padang
  2. (2) Aminuddin, dkk. 2018. Job Mix Laston (AC-BC) Menggunakan Bubuk Gypsum dan Abu Bata Merah. Kediri: Universitas Kadiri
  3. (3) Spesifikasi Umum Bina Marga. 2010. Divisi 6 tentang Perkerasan Jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta
  4. (4) SNI 03-1737-1989. Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) untuk Jalan Raya
  5. (5) Departemen Kimpraswil Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi. 2002. Spesifikasi Campuran Beraspal Panas. Jakarta
  6. (6) Sukirman, Silvia. 2003. Perkerasan Jalan Raya. Jakarta: Nova
  7. (7) Totomihardjo, S. 1995. Bahan dan Struktur Jalan Raya. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  8. (8) Juliasti, L.E. 2013. Pemanfaatan Limbah Karbid sebagai Filler untuk Campuran Beton Aspal terhadap Karakteristik Hot Rolled Sheet-B (HRS-B). Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Atmajaya Yogyakarta
  9. (9) Kusumaningtyas, F. 2014. Pemanfaatan Abu Ampas Tebu sebagai Subtitusi Filler untuk Campuran Asphalt Concrete- Wearing Course (AC-WC). Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
  10. (10) Anam, S. (2018). Pengujian Perkerasan Aspal Porus dengan Penambahan Tread Ban Bekas pada Uji Marshall. Kediri : Universitas Kadiri
  11. (11) Wikipedia. 2020. Gipsum. https://id.wikipedia.org/wiki/Gipsum, diakses 10 Januari 2020
  12. (12) Lavin, P. 2003. Asphalt Pavement. New York : Spon Press
  13. (13) Rahmawati & Rizana. 2015. Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik Polipropilena sebagai Pengganti Agregat pada Campuran Laston terhadap Karakteristik Marshall (105M). Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  14. (14) Fauziah &Wijayanti. 2016. Pengaruh Kadar Limbah Kaca Sebagai Substitusi Agregat Halus Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Porus. Jakarta : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia
  15. (15) Arifin, dkk. 2008. Pengaruh Kandungan Air Hujan Terhadap Nilai Karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa (Iks) Campuran Lapisan Aspal Beton (Laston). Malang : Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang