Main Article Content

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak hanya mengarah pada suatu perusahaan saja namun pentingnya keselamatan kerja di sektor konstruksi juga sangat dibutuhkan karena sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki resiko tingkat kecelakaan tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya. Hal inilah yang menjadi alasan betapa pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Dalam hal ini peneliti memilih sektor konstruksi jalan yaitu Jalur Lintas Selatan Lot 8 Jarit – Puger sebagai fokus penelitian. Tujuan Skripsi ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Proyek Jalur Lintas Selatan Lot 8 Jarit- Puger sudah berjalan dengan baik, sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kecelaakaan kerja dan menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi yaitu pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan para pekerja, mengetahui kendala apa saja yang dihadapi upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja, mengidentifikasi resiko bahaya (JSA) yang terjadi di proyek ini. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui lembar kuesioner yang dibagikan kepada 43 orang lalu diolah dengan software IMB SPSS 20 dan Metode Scoring. Untuk identifikasi JSA menggunakan pendekatan / Metode HIRARC. Hambatan yang terjadi melihat pada hasil kuesioner, lalu ditentukan solusi atau penyelesaian sehingga masalah tidak muncul atau muncul minimal. Berdasarkan hasil penelitian, dari hasil identifikasi parameter HIRARC sebagai tingkat kecelakaan High accident sebanyak 6 kecelakaan, Medium accident sebanyak 11 kecelakaan dan low accident sebanyak 16 kecelakaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini menempati Low Accident Level. Untuk total keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 8 Jarit - Puger mencapai nilai 81.13 % yang sesuai dengan interval skala likert menunjukkan bahwa penerapan SMK3 di proyek ini dilakukan dengan sangat baik. Terdapat 4 hambatan sekaligus solusi sehingga masalah tidak muncul atau muncul minimal.

Keywords

Penerapan, SMK3, SPSS, JSA, HIRARC.

Article Details

References

  1. Abdul Manab. (2015). Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
  2. Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  4. Cecep Dani Sucipto. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen. Suma‘ mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto.
  5. Creswell, John W. (2009). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixel. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Departemen Tenaga Kerja. (1970). Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen Tenaga Kerja.
  7. Departemen Tenaga Kerja. (1970). Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen tenaga Kerja.Bandung: Alfabeta.
  8. Kementerian Sekretariat Negara. 2012. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Kemensesneg.
  9. Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia (2013). Cegah Kecelakaan Kerja, Kemnakertrans Kerahkan 138 Mobil URC. Diakses dari http:/menteri.depnakertrans.oo.id?show=news&news.id=118. Pada tanggal 6 November 2015.
  10. Louis Cohen, Lawrence Manion, and Keith Morrison, Research Methods in Education, Sixth Edition (Oxon: Routledge, 2007).
  11. Moenir, A.S (1987). Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Cetakan Ke-2 Jakarta: Gunung Agung.
  12. Noviandry, Ilham.2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Industri.
  13. Nindya Minarta KSO (2019). Job Safety Analysis. Jakarta.
  14. Nindya Minarta KSO (2019). Rencana Keselamatan Kesehatan Kerja.Jakarta.
  15. OHSAS 18001. 1998. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di akses dari http://www.dckonsultan.com/downloads/Brosur_OHSAS_18001.pdf pada tanggal 6 November 2015.
  16. Pengelasan Informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013. Jakarta: Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dapat diakses di http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24269/1/Ilham%20Noviandry-fkik.pdf . Diakes pada 20 November 2015 pukul 20.03 WIB.
  17. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
  18. Suma‘ mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto.
  19. Sarwono, Jonathan. (2012) Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  20. Tasliman. H.A. (1993). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Bahan Ajar).Yogyakarta: UNY.
  21. Tarwaka. 2008. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Harapan Press, Surakarta Tigor Tambunan. (2007). Personal Protective Equipment. Yogyakarta: Graha-Ilmu Yogyakarta.
  22. Widodo Siswowardojo. (2003). Norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan. Edisi 1. Yogyakarta.
  23. Wowo Sunaryo Kuswana. (2015). Mencegah Kecelakaan Kerja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.