Main Article Content

Abstract

Tanah merupakan faktor yang dapat mempengaruhi struktur konstruksi jalan. Nilai CBR merupakan salah satu parameter untuk mengetahui daya dukung tanah, apabila nilai CBR tinggi maka daya dukung tanah baik sedangkan apabila nilai CBR rendah maka tanah perlu dilakukan stabilisasi. Tujuan dari skripsi ini adalah menentukan karakteristik tanah, mengetahui hasil uji gradasi butiran analisan ayakan dan analisa hidrometer, batas-batas konsistensi (Atterberg limits) sebelum dan setelah distabilisasi, hasil pemadatan (proctor) sebelum dan setelah distabilisasi, menentukan nilai CBR tanah sebelum dan setelah distabilisasi, menyusun metode pelaksanaan dan rencana anggaran biaya pada pekerjaan tanah yang distabilisasi. Penelitian ini meliputi uji kadar air, uji berat isi, uji berat jenis, analisa ayakan, analisis butiran dengan hidrometer, uji batas-batas konsistensi (atterberg limits), uji pemadatan (modified), dan uji CBR (modified, soaked-unsoaked). Pada pengujian ini menggunakan variasi penambahan pasir sebesar 20% pasir dan kapur masing-masing 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat kering tanah. Dari hasil pengujian, tanah menunjukkan klasifikasi A-7-6 menurut AASHTO dengan nilai CBR rendaman (soaked) 3,15% pada pemeraman 1 hari, 3,68%. Dari pengujian CBR Laboratorium yang telah dilakukan terhadap tanah asli yang dipadatkan dan distabilisasi dengan pasir dan kapur, didapat nilai CBR sebesar 37,19% pada pemeraman 1 hari, terhadap variasi penambahan 5%. Pekerjaan stabilisasi menggunakan Soil Stabilizer/Pulvi Mixer, Watertank Truck, Motor Grader, Vibro Roller, Sheepfoot Roller, Dump Truck, dll. dengan Rencana Anggaran Biaya Rp 191.874.000,00,- (Seratus Sembilan Puluh Satu Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah).

Keywords

stabilisasi, pemadatan, CBR, metode pelaksanaan, RAB

Article Details

References

  1. Soedarmo, & Purnomo. (1993). Mekanika Tanah 1. Malang: Penerbit Kanisius.
  2. Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004. (2004).
  3. Utami, G. S. (2015). Stabilisasi Tanah Dasar (Subgrade) dengan Menggunakan Pasir Untuk Menaikkan Nilai SBR dan Menurunkan Swelling. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Adhitama Surabaya, 1
  4. Chandra, e. A. (2003). Perkiraan Biaya Konstruksi. Jurnal universitas Atmajaya.
  5. Bappeda Kotamadya Surabaya, “Surabaya Drainage Master Plan 2018,” Surabaya, 2000.
  6. Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik). Jakarta: Penerbit Erlangga.
  7. Ferdian, d. (2015). Pengaruh Penambahan Pasir Terhadap Tingkat Kepadatan dan Daya Dukung Tanah Lempung Organik . JRSDD, Edisi Maret 2015, Vol 3, No. 1, Hal: 145-146 (ISSN:2303-0011), 12.
  8. Ibrahim, B. (1993). Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Manual Desain Perkerasan Jalan (Revisi 2017) Nomor 02/M/BM/2017. (2017). Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga.
  10. Mukomoko, J. A. (1987). Dasar Penyusunan Anggaran biaya.
  11. Oglesby, C. H. (1999). Teknik Jalan Raya (Edisi Keempat Jilid 1). Jakarta: Penerbit Erlangga.
  12. Panguriseng, D. (2001). Stabilisasi Tanah. Makassar: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas "45" Makassar.
  13. Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. (2016). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
  14. SNI 03-3440-1994 tentang Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi tanah dengan Kapur Portland untuk Jalan. (1994). Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Badan penelitian dan pengembangan Kementrian PUPR.
  15. SNI 1743:2008 Cara Uji Kepadatan Berat Untuk tanah. (2008). Badan Standarisasi Nasional.