Main Article Content

Abstract

Saat pembangunan infrastruktur jalan, tidak jarang harus membelah perbukitan agar pekerjaan menjadi lebih efisien. Galian bukit-bukit tersebut mengakibatkan adanya lereng baru yang berada disamping kanan dan kiri jalan. Lereng yang tidak stabil dapat mengalami pergeseran yang mengakibatkan kelongsoran. Dalam menjaga stabilitas lereng dari kelongsoran, terutama yang memiliki daya dukung kurang baik maka harus diberikan suatu sistem perkuatan tanah salah satunya menggunakan dinding penahan tanah. Struktur dinding penahan tanah harus mampu menahan beban dari tanah dan beban dari luar. Maka, harus dilakukan analisa perhitungan nilai faktor keamanan lereng dan dinding penahan tanah. Perhitungan nilai faktor keamanan dinding penahan tanah dapat dilakukan scara manual maupun menggunakan aplikasi. Pada penelitian ini, perhitungan nilai faktor keamanan dinding penahan tanah menggunakan program Geostudio SLOPE/W 2012. Pada Proyek Jalur Lintas Selatan Lot 7 ini terdapat beberapa titik lereng yang rawan terjadi kelongsoran, salah satunya yaitu pada STA 6+975. Perkuatan tanah pada Proyek Jalur Lintas Selatan Lot 7 STA 6+975 ini yaitu menggunakan dinding penahan tanah kantilever yang dikombinasikan dengan pondasi strauss sedalam 3.5 meter. Dalam penelitian sebelumnya (Purnomo, 2022), analisis stabilitas dinding penahan tanah kantilever yang dikombinasi pondasi strauss kedalaman 3.5 meter ini aman terhadap geser, guling, serta daya dukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan stabilitas dinding penahan tanah tipe kantilever dan tipe gravitasi yang keduanya dikombinasikan dengan pondasi strauss dengan meggunakan variasi kedalaman yang berbeda – beda. Hasil analisis perhitungan stabilitas dinding penahan tanah gravitasi dan kantilever berdasarkan hasil analisis menggunakan program Geostudio SLOPE/W 2012 menghasilkan nilai faktor keamanan (FS) yang tidak jauh berbeda. Misalkan nilai faktor keamanan (FS) pada kedalaman pondasi 2.5 m, tipe gravitasi 2.475 dan tipe kantilever 2.454. Nilai faktor keamanan (FS) akan semakin besar jika kedalaman pondasi strauss semakin panjang.

Keywords

stabilitas dinding penahan; tipe gravitasi; tipe kantilever; faktor keamanan (FS); Geostudio SLOPE/W 2012

Article Details

References

  1. F. F. J. Purnomo, "Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Kantilever Pada Proyek Jalur Lintas Selatan Lot 7 Blitar," Laporan Akhir, Malang, Politeknik Negeri Malang
  2. Agustian, I. (2018). Study Perbandingan Dinding Penahan Type Kantiliver Dengan Type Gravitasi Pada Perencanaan Penanganan Longsoran Ruas Jalan Sanga-Sanga–Dondang Sta. 4+ 000 Kutai Kartanegara. Kurva Mahasiswa, 1(1), 608-616.
  3. Ansyah, A. (2018). Study Perbandingan Perhitungan Dinding Penahan Tanah Kantilever (Cantilever Wall) Menggunakan Program Geo5 Dan Perhitungan Rankine Dan Coulomb. Kurva Mahasiswa, 1(1), 1435-1446.
  4. Bowles, J. E. (1996). Foundation Analysis And Design International Edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
  5. Canonica, L. (2020). Memahami Mekanika Tanah. Bandung: Angkasa.
  6. Das, B. M. (2010). Principles of Geotechnical Engineering Seventh Edition. Stamford: Cengange Learning.
  7. Das, B. M. (2011). Principles of Foundation Engineering, SI. Seventh Edition. Stamford: Cengange Learning.
  8. Hardiyatmo, H. C. (2002). Teknik Fondasi I Edisi ke 2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres.
  9. Hardiyatmo, H. C. (2003). Mekanika Tanah II Edisi Ke 3. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  10. Hardiyatmo, H. C. (2008). Teknik Fondasi II Edisi Ke 4. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  11. Hardiyatmo, H. C. (2018). Mekanika Tanah II Edisi ke 6. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  12. Nggala, A. A. (2017). Analisa Perbandingan Dinding Penahan Tanah Type Counterfort Dan Cantilever Jalan Simpang Tiga Tanjung Palas Sekatak Buji STA. 107+ STA. 172 Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Kurva Mahasiswa, 1(1), 134-145.
  13. Prasetyo, R. (2020). Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Kantilever Pada Lereng Jalan Ponorogo-Trenggalek Stasiun 23+600 Menggunakan Program Plaxis. Tugas Akhir. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.