Main Article Content

Abstract

Hotel Exindo 57 Nganjuk merupakan gedung 8 lantai dengan basement, kolam renang dan helipad di lantai atapnya. Pelaksanaan pekerjaan bekisting merupakan salah satu komponen pekerjaan struktur yang membutuhkan biaya yang besar. Untuk meminimalisir hal ini dapat digunakan bekisting system dengan material phenolic yang lebih kuat, mudah, dan dapat digunakan hingga delapan kali pemakaian. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menganalisa perkuatan perancah dan bekisting, menganalisa beda waktu dan biaya penggunaan bekisting semi system dengan bekisting system. Data yang digunakan adalah data perencanaan, data gambar kerja pekerjaan balok dan plat, dan standar satuan harga Kabupaten Nganjuk tahun 2020. Material yang digunakan dalam bekisting semi system adalah multiplek biasa, sedangkan material yang digunakan dalam bekisting system adalah multiplek phenolic. Penggunaan bahan yang lebih ekonomis dari kedua bahan yang berebda dilihat dari metode pelaksanaan, biaya bekisting mengacu pada standar satuan harga Kabupaten Nganjuk tahun 2020 dan waktu. Dari hasil perhitungan biaya yang lebih ekonomis menggunakan bekisting system dengan bahan multiplek phenolic sebesar Rp. 30.562.781.834,73 ,- dibandingkan dengan metode bekisting semi system dengan bahan dasar multiplek biasa sebesar 34.495.730.665,75 ,- dan dari segi waktu metode bekisting system 10 hari lebih cepat dan pemasangan lebih praktis dibandingkan metode bekisting system.

Keywords

bekisting; ekonomis; praktis

Article Details

References

  1. Anonim (1971) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, PKKI 1961, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
  2. Anoraga, P. dan Suryati, S. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.
  3. Blake, L. S. (1975) Civil Engineer's Reference Book, The Butterwth & Co. Ltd, London, Inggris.
  4. Departemen Pekerjaan Umum (1983) Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Bangunan Gedung (PPIUG 1983), Bandung
  5. Ervianto, Wulfram I. (2007) Cara Cepat Menghitung Biaya Bangunan. Mempercepat Pelaksanaan Adalah Bentuk Efisiensi?", Andi, Yogyakarta
  6. Nawy, E.G. (1997) Concrete Construction Engineering. CRC Press. New York.
  7. Nugraheni (2004) Analisis Penjadwalan ulang Proyek Dengan Memanfaatkan Line of Balance Diagram. Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
  8. Sagel, R.Ing, DKK (1993) Pedoman Pengerjaan Beton (Berdasarkan SKSNI T151991-03), Erlangga, Jakarta.
  9. Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2847-2002). 2002. "Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung", ITS Press, Surabaya.
  10. Standar Nasional Indonesia (SNI 03-1729-2002). 2002. "Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung", Yayasan Penerbit PU, Jakarta.
  11. Standar Nasional Indonesia (SNI 03-3631-1994). 1994. "Perancah, Mutu, dan Uji Tekan Statis".
  12. Wigbout, F. Ing. 1992. "Bekisting (Kotak Cetak)", Erlangga, Jakarta.